08{Uji}

7.1K 1.1K 40
                                    

|Uji|

/Kamar Vloe/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/Kamar Vloe/

☠️

"Angrei, apa yang kamu ketahui tentang putri Aixdeghair?" Zhen bertanya pada laki-laki di sampingnya tanpa menoleh karena sibuk membaca buku di hadapan.

Angrei, sahabat sekaligus bawahan Zhen mengernyit,"sebelumnya aku mendengar banyak kabar buruk tentang Nona itu, tetapi beberapa minggu ini, kudengar dia sudah memperbaiki cara kepemimpinannya,"

Zhen menyandarkan punggungnya pada kursi sebelum menyilangkan kaki, melirik pada Angrei yang menatap penasaran,"menurutmu, apakah dia tertarik menduduki tahta permaisuri?"

"Kudengar bisik-bisik tamu undangan, Nona Vloexe mengikuti ini karena ada waktu luang," Angrei terkekeh,"Apa kamu tertarik padanya, Zhen?"

Sahabatnya itu mendengus,"tidak, beberapa saat yang lalu, gadis itu mengganggu duelku dengan Xion, dia bahkan bisa meleburkan cambuknya,"

Dapat dilihat kedua alis Angrei terangkat terkejut,"itu mengejutkan tetapi tak heran, sebagai penguasa memang dituntut kuat, bukan?"

"Tetapi cambuk itu warisan yang tidak semudah itu di hancurkan,"

"Bagaimana dengan Nona Rae? Apa kamu masih tak mau membuka hati untuknya?"

Mendengar itu Zhen berdecih, ia menyangga rahangnya seraya memejamkan mata,"membosankan,"

☠️

Vloe menyurai rambutnya yang sudah terlepas dari perhiasan kepala. Pemilihan calon permaisuri belum diputuskan. Ayahanda bersama saudara lainnya sudah kembali ke kastil Aixdeghair. Esok, para putri akan mendapat surat untuk ujian selanjutnya. Ngomong-ngomong, tentang angin yang kemarin membuat para putri itu linglung adalah sedikit dari aura putra mahkota. Dan hanya dirinya dan Rae yang bertahan saat itu.

Putri Raetty, gadis dari keluarga ksatria, Vloe bertanya-tanya apakah Rae menginginkan posisi permaisuri. Gadis itu nampak tertekan tetapi dengan baik menyembunyikan itu di balik wajah lembutnya. Vloe mengedikkan bahu tak peduli. Lebih baik ia tidur.

☠️

Di ruang rapat kastil Dieurecthaff, tujuh tetua berunding berdasar pengujian untuk kandidat permaisuri. Bukan berarti mereka adalah kakek-kakek berjenggot panjang yang duduk melingkar. Umur mereka berbeda dari muda sampai tua.

"Bukankah lebih baik kita memilih tiga putri, satu menjadi permaisuri dan dua lagi sebagai selir?"usul tetua ketiga.

"Lalu, siapakah putri yang cocok?"tanya tetua kelima.


"Bagaimana dengan Nona Vloexe, Nona Raetty lalu Nona Clara, mungkin?"

Tetua kelima mengangguk,"Mereka memang cocok,"

The Heir to The Crown{End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang