"Nona, apakah Anda tidak mau mengundang Raja Almesho balik?" Tanya Aron setengah hati. Vloe sehabis dari berganti pakaian bersiap untuk pulang.
Vloe melirik Aron sejenak,"kamu benar. Akan ku undang jika aku ingat nanti,"mendengar jawaban Vloe yang tak pasti Aron tersenyum.
Keduanya hendak menuju ruang singgasana saat di tengah perjalanan, Vloe melihat seorang pria dengan wajah suram. Seolah tertarik Vloe mendekat sementara Aron diam mengikuti,"ada apa? Kamu nampak kesusahan,"
Laki-laki itu memiliki surai pirang dengan netra violet, cukup umum di negeri Monarch. Ia menoleh mendapati seorang gadis bersurai silver, segera menundukkan pandangan dengan sikap hormat,"maaf jika ini mengganggu pemandangan Anda, Nona. Saya hanya sedikit mendapat masalah, jangan khawatir."
Kedua alis Vloe terangkat, netra birunya melirik ke arah sebuah jubah biru gelap yang dicuci oleh laki-laki di depannya, itu nampak kotor di suatu bagian dekat lambang Monarch berupa matahari bersilang pedang dan bertepi ukiran corak berwarna emas.
Vloe merogoh sakunya terdapat botol kecil disana,"hmm, baik. Rendam lagi jubah itu,"titah Vloe membuat laki-laki pirang itu gelagapan,"N-nona! Mohon maafkan saya! S--..."
"Lakukan," mendapati senyum khas dari Vloe ia mengangguk kaku dan merendam kembali jubah yang baru ia jemur ke dalam danau pencucian.
Vloe mendekat meneteskan cairan itu sbeelum menyimoan botolnya kembali, bau mint seketika tercium menyebar di tempat itu. Setelah beberapa detik meneteskannya, noda pada jubah itu memudar, jubah yang Vloe yakini milik Almesho kembali bersih tanpa noda. Melihat itu laki-laki yang ditolongnya tersenyum senang, segera ia membilas sedikit jubah raja dan menjemurnya sesuai arahan Vloe.
"Hei, pemuda. Siapa... namamu?" Vloe menatap pemuda bersurai pirang itu. Perawakannya tampak seperti orang yang dilatih keras seperti prajurit lainnya, terlihat gagah.
Laki-laki itu mendekat, sedikit menjaga jarak saat mendapati tatapan Aron yang menyorot tajam padanya dibelakang Vloe,"nama saya, Vaska. Sebenarnya, Nona. Saya dulu adalah seorang ksatria, tetapi karena suatu kesalahan saya di turunkan jabatan menjadi pelayan,"
Vloe menutup mulutnya prihatin,"wah... Kasihan sekali," ia tersenyum ke arahnya,"baiklah, aku akan menolongmu, Vaska."
Netra violet Vaska melebar, ia tak percaya ini,"b-benarkah? Apakah... Anda tidak kerepotan nantinya?"
"Aku sendiri tidak. Lagipula Calvara sama tidak memiliki ksatria, mungkin jika ada penduduk yang mendaftar kamu bisa memandu mereka. Baik... Ikut aku,"
"B-baik, Nona," Vaska tak percaya ini, ia akan menjadi ksatria Clavara. Negeri salju yang begitu dingin, tetapi berkebalikan dengan sifat penguasanya yang ramah. Lalu, Vaska tersadar. Raja Almesho, apakah laki-laki yang berkuasa pada negeri ini akan melepasnya untuk berkembang begitu saja. Ia melirik Vloe yang berjalan santai seolah tidak memiliki beban, padahal Vaska tahu menjadi seorang pemimpin adalah tugas yang sangat berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heir to The Crown{End}
FantasyAku bereinkarnasi ke dalam gadis penguasa Calvara. Aku bersikeras mempertahankan tahta dan menghalau tombak kematian dari rakyatnya. Meski begitu, gadis ini hanya tokoh sampingan sebagai karakter yang muncul sesaat lalu mati dalam novel. Aku tidak i...