Chapter 13 : The Witness

1.1K 146 8
                                    

I am back
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading
Sorry for the typo..
.
.
.
.
.
.
Enjoy
.
.
.
.
.
.
.
.
"akhirnya sampai juga ya Hime" Mobil Naruto baru saja berhenti di parkiran depan hotel "kenapa kau tidak mau langsung kuantar ke rumah ?"

"ada barang yang tertinggal di kantor, tunggu sebentar ya aku akan mengambilnya" jawab Hinata.

"Hime, bukankah itu Sasuke dan Sakura ?" Kedua alis Naruto terlihat mengkerut.

"ya ampun Naruto-kun" mereka berdua masih mematung di tempat masing-masing tepat setelah melihat adegan langsung dari jarak jauh. Hinata menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya, sedangkan Naruto menatap kedua manusia di lain mobil tersebut dengan frustasi.

Hinata tersenyum bahagia "ucapan Ino benar, mereka memang ada sesuatu"

"ini tidak boleh terjadi"

Hinata beralih menatap kekasihnya setelah mendengar perkataan yang keluar dari mulut Naruto "apa yang kau katakan ?"

"ini tidak bisa, Hinata. Kita tidak bisa biarkan ini !"

"kau yakin dengan yang kau katakan, Naruto-kun ?" nampaknya ada ketidaksamaan pendapat diantara keduanya "Sakura adalah temanku, aku akan mendukungnya asalkan Sakura bahagia"

"tidak Hinata, jika mereka bersama, Sasuke bisa dalam bahaya" Hinata tampak khawatir setelah melihat raut wajah frustasi Naruto.

"tapi kenapa ?"

.

.

.

.

.

.

Pagutan lembut dan ringan yang tengah diberikan terpaksa harus ia akhiri. Mengingat Sakura yang sedang tertidur dan tidak ingin hal yang tidak diinginkan yaitu Sakura terbangun itu terjadi. Sasuke menatap Sakura cukup dalam sebelum akhirnya menarik diri menjauh dan kembali ke tempat duduk semula.

"Kenapa kau melakukannya lagi ?" Suara lirih masuk di telinga Sasuke, baru saja ingin menarik nafas, justru tenggorokannya terasa tercekat setelah mendengar suara Sakura.

Sasuke dengan mudah mengatur ekspresinya setenang mungkin sebelum memutuskan menoleh menatap bola mata dengan iris hijau yang kini telah terbuka.

Sakura menatapnya dalam seperti sedang mencari jawaban. Namun entah kenapa mulutnya terkatup tak mampu menjawab. "aku sedang bertanya, kenapa kau melakukannya waktu itu, tapi kini kau melakukannya lagi" ucap Sakura. "kenapa ?"

Kali ini ia harus benar- benar membuka mulut, bola matanya terlihat tidak fokus ia berusaha mencari alasan. Sedangkan Sakura menatapnya dengan raut wajah yang tidak sabar dan penuh tanda tanya. Sial

"katakan sesuatu Uchiha-san ?" Sakura kembali berucap dengan pelan namun penuh menekanan.

"ku-aku kira tidak ada alasan yang perlu kita bahas" jawab Sasuke walau sedikit gagap di awal. "kau menyadari aku melakukan itu tapi kau diam dan menerima begitu saja kan"

PLAK !

Nyeri dan panas ia rasakan di pipi kirinya, ia mencoba menatap kearah Sakura. Raut wajah marah dan kesal ia temui dihadapanya kali ini. "bagaimana-

Kalimat Sakura terhenti, sepertinya dia sadar suaranya meninggi dan terlalu keras, ia mencoba menghela nafas untuk mengatur emosinya. "jangan kau samakan aku dengan perempuan di lorong hotel dan jalangmu waktu itu. Kau tidak bisa lakukan semaumu seperti itu Uchiha-san !"

"bagaimana bisa kau lakukan itu pada orang yang tau kelemahanmu, bukankah kau cari mati ?" Sakura bertanya dengan pelan namun lagi-lagi penuh dengan penekanan.

Secret SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang