Hai ;)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading
Enjoyy
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keheningan menyelimuti orang-orang yang berkumpul mengelilingi pusara terakhir sosok yang sangat disayangi banyak orang itu untuk berbaring selamanya. Raut wajah kesedihan ada di semua orang yang menghadiri pemakaman Gaara, isak tangis dari keluarga sayup-sayup terdengar. Sakura yang menjadi salah satu yang hadir hanya bisa diam sesekali mengusap air mata yang mengalir tanpa bisa ia bendung. Teman-teman yang lain juga terlihat tidak jauh berbeda dengan Sakura. Sesaat perhatian Sakura teralihkan pada sosok yang paling ia benci dan hindari saat ini. Saat ini berada di seberang sana, berdiri dan memeluk sahabatnya yang keadaanya kurang lebih sama dengan dirinya. Tanpa diketahui yang lain, pria itu sempat melihat dirinya, tersenyum tipis tampak mengejek. Sakura yang melihatnya merasa geram. Wajahnya berubah seratus delapan puluh derajat dari memerah karena menangis kini berubah menjadi penuh amarah. Sorot mata tajam Sakura terasa menusuk kearah pria itu. Begitu pula kepalan kuat tangan Sakura yang seakan siap meninju wajah pria psikopat itu. Pria tersebut yang ternyata menyadari tatapan tajam Sakura hanya bersikap biasa seoalah tidak terjadi apapun, kini ia justru semakin mengeratkan pelukan yang ia berikan kepada sahabatnya itu.Orang-orang telah pergi meninggalkan pemakaman setelah acara selesai. Hanya menyisakan Sakura yang berdiri mematung melihat kearah pusara terakhir Gaara dan ada Shikamaru bersama seseorang perempuan yang sedang menangis di pelukannya. Ia tidak ada waktu untuk bertanya siapa itu, ia hanya melirik sekilas dan mencoba menghiraukannya. Raut wajah sedih dan kehilangan terlihat sangat jelas di wajah perempuan pirang berkuncir empat itu.
Setelah cukup lama merenungi kesedihan yang ia rasakan, Sakura akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan area pemakaman. Sebelumnya ia sempat kembali melirik kearah Shikamaru, yang dibalasnya dengan anggukan. Sakura berbalik arah untuk melangkah pergi, entah karena masih dalam kondisi berkabung dan pikirannya yang berkecamuk, langkah kakinya terlihat kurang hati-hati hingga membuatnya tersandung rumput di sekitar area pemakaman. Mata Sakura terpejam, pasrah tubuhnya akan segera jatuh menghantam tanah. Namun sebuah tarikan kuat di lengan kirinya menahannya untuk jatuh. Membantunya mendapatkan kembali keseimbanganya, ia membuka matanya dan menoleh kearah orang yang telah menolongnya. Wajah terkejut Sakura tercetak jelas ketika melihat Sasuke ada dihadapanya dengan pakaian formal berjas hitam dan celana kain mahalnya. Namun yang menjadi perhatian utamanya adalah lengan kanan Sasuke yang dibalut dengan perban dan gips.
"Hati-hati" ucap singkat Sasuke menyadarkan lamunan Sakura. Begitu melihat Sakura kembali berdiri dengan kedua kakinya, dengan perlahan ia melepaskan lengan kiri Sakura secara perlahan. Namun dua bola mata hitam kelam itu masih terpatri kuat pada sosok merah muda didepanya. Sakura kembali diam dan mematung dengan tatapan fokus pada lengan kanan Sasuke.
Segera setelah tersadar dengan lamunannya. Tatapan mereka kembali terhubung. Sakura berusaha mengucapkan kata walaupun sedikit kaku. "Te-terima kasih" Sasuke menganggukan kepala dan kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke arah makam Gaara meninggalkan Sakura. Dalam pikiran Sakura, sejak awal Sasuke memang tidak terlihat dalam prosesi pemakaman Gaara.
Sakura memutuskan untuk kembali melangkah meninggalkan area pemakaman. Di tempat parkir, ia melihat Kakashi berdiri di samping mobil dan tampak sibuk dengan panggilan di ponselnya. Tidak berapa lama, Kakashi akhirnya menutup panggilan itu, menyadari Sakura yang sudah berdiri tidak jauh dari tempatnya.
"Nona Sakura, apa anda ingin pulang ?" Sakura mengangguk mendengar pertanyaan Kakashi.
"Mari saya antarkan pulang, Nona"
"Kau kan datang dengan Sasuke, kenapa justru ingin mengantarku pulang ?"
"Perintah langsung dari Tuan Sasuke" jawab Kakashi sambil mengangkat ponselnya sekaligus menjawab siapa yang tadi ada di panggilan ponselnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Swan
FanfictionSasuke dan Sakura merupakan sepasang kekasih, semua berjalan normal, hingga sebuah insiden membuat hubungan mereka berbalik saling tak mengenal. "Aku mencintaimu" "Aku membenci rambut merah mudamu itu" - Sasuke Disclaimer by Masashi Kishimoto Cov...