Chapter 5 : Daisuke

2.2K 185 2
                                    

I am back
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca
Sorry for the typo, enjoyyy
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"bukankah Sakura baru saja dari tempatmu ?"

Pertanyaan Gaara hanya di jawab dengan kebisuan oleh Sasuke yang saat ini tengah duduk di single sofa sambil minum wine.

"Aku berniat ingin gabung dengan kalian tadi, kupikir kalian sedang membahas rencana besar dari ide Sakura tadi"

"Pecat dia"

Kata-kata singkat yang keluar dari mulut pemilik hotel sekaligus teman ya tersebut cukup mengejutkan Gaara. "Jadi ini yang membuat Sakura menangis tadi"

Tangan Sasuke yang sedang memegang gelas wine yang hendak ia minum kembali tampak diam seketika. Jika dilihat seksama ada perubahan dari raut wajah Sasuke ketika mendengar perkataan Gaara.  Namun itu hanya beberapa detik sebelum raut wajahnya kembali datar, dan dia kembali meminum wine yang tertunda itu.

Perasaan apa ini ? Sungguh tidak mengenakkan sekali, aku benci.

"Aku tidak tau apa yang terjadi antara kalian berdua, tapi menurutku Sakura adalah karyawan yang memiliki potensi untuk menyelamatkan Hidden Leaf"

Gaara kembali mendapatkan respon membisu dari Sasuke. "Kita lihat dulu saja acara tersebut berhasil menggiring investor lain atau tidak"

Gaara terlihat menghela nafas sejenak. "Jarang sekali dan baru kali ini kau menaruh perhatian lebih terhadap kinerja karyawanku"

"Aku benci merah muda" jawab Sasuke.

Entah bagaimana Sasuke merasa jika berada di dekat perempuan berambut unik tersebut ada sesuatu yang terasa menyesakkan. Sasuke tidak tau itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa menit sebelumnya...

"Sakura kau baik-baik saja ?" Gaara cukup terkejut ketika pintu lift terbuka ia mendapati salah satu karyawannya berdiri di luar lift dengan air mata yang keluar cukup deras.

Sakura yang merasa ada seseorang yang memanggilnya mendongakkan kepalanya. "Saya baik-baik saja, Sabaku-san" ucap Sakura sambil mengusap air matanya.

"Tapi sepertinya tidak, Sakura"

"Sungguh, saya baik-baik saja. Sabaku-san sepertinya anda tadi memanggil saya keruangan anda"

"Besok saja tidak apa-apa. Masih ada waktu. Sebaiknya sekarang kau tenangkan diri saja" Gaara mengusap pelan punggung Sakura untuk menengkannya. "Akan aku antar kau sampai-

"Terima kasih, Sabaku-san. Tidak perlu, sungguh" ucap Sakura menolak.

"Kalau begitu saya permisi dulu. Saya akan menemui anda besok. Permisi tuan" ucap Sakura sebelum dia masuk kedalam lift meninggalkan Gaara yang mematung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kau gila"

Sakura menatap Kiba dengan malas "Kau memperburuk moodku, Kiba"

"Serius kau berani menampar Sasuke ?" Ino ikut menginterupsinya.

"Aku kelepasan, Ino. Menurutmu aku harus diam saja ketika direndahkan ?"

"Kau yakin dia founder kita ?" Tanya Shikamaru yang kini juga ikut bergabung.

"Yes, Uchiha Sasuke. Atasan kurang ajar itu !" Jawab Sakura dengan lantang, tersirat ada rasa marah di dalam kalimatnya.

"Jangan keras-keras Sakura. Kau harus tau disini juga banyak mata-mata lho" Ino mencoba menutup mulut Sakura.

Secret SwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang