1

7.6K 422 14
                                    

Bussiness party; Nampaknya menjadi hal lumrah bagi sebagian orang-orang yang sudah lama berkecimpung di dunia perdagangan saham, investor untuk starup, dan investor untuk perusahaan-perusahaan yang baru mulai merintis usahanya.

Ramai dan penuh, definisi dari party yang diadakan malam ini di hotel Megaswing Elizabet.

Diantara ratusan orang yang tengah sibuk mengobrol santai atau memperkenalkan produk perusahaannya, ada pula seorang pria dengan tampang angkuh menggunakan jas hijau tua dipadukan dengan dasi kupu-kupu yang membuatnya lebih tampan dari siapapun malam ini.

Disampingnya berdiri seorang pria lainnya yang tingginya tak seperti dirinya, dengan kulit tan dan senyum manisnya, pria itu terus menyapa beberapa orang berdasi lainnya yang terus tersenyum padanya.

"Kau tidak harus mengumbar senyum seperti jalang, Jongin." ujar pria itu tanpa menoleh.

Pria tan bernama Jongin itu sontak menoleh, memandangnya penuh kekesalan dengan tangan yang mengepal, tapi ia tahan sebab pria yang berbicara kasar dengannya barusan ini adalah manusia iblis paling tersohor di penjuru korea.

Lalu, Jongin hanya bisa menghela nafasnya lelah.

"Baik pak. Maafkan saya." jawabnya.

"Mana Seongcheol?"

"Seongcheol sedang menggantikan anda rapat di Shanghai pak, apa perlu saya telfon?" tanya Jongin.

Pria angkuh yang tengah berbicara dengan Jongin itu menggeleng samar, lalu meletakan gelas minuman nya di meja yang sudah dihias sedemikian rupa.

"Membosankan, kita pergi." ujar pria itu.

"Oh, baik pak."

Langkahnya yang besar melewati berbagai macam orang-orang yang tertunduk hormat ketika ia lewat bersama Jongin sang sekertaris pribadinya, pandangan mata semua orang tertuju padanya.

Samar-samar bisikan para pengusaha lainnya terdengar mengudara menbicarakan pria itu.

"Pergi lagi?" tanya salah seorang pengusaha muda.

"Kau tau, sebutannya manusia iblis. Prilaku nya seperti iblis. Wajah angkuh, nada bicara dingin, tak segan membunuh, itulah dia si penguasa berbagai macam bidang usaha." tutur satunya.

"Dia si Chanyeol itukan?"

Kejadiannya terasa begitu cepat ketika kepala si pengusaha muda itu tiba-tiba terkena lemparan gelas tepat dikepalanya hingga mengeluarkan darah yang cukup menbuat lantai berubah warna.

Sambil memegangi kepalanya, pengusaha muda itu mendongak menatap sang pelempar.

"Eughh... Kenapa melemparku pak?" tanya nya.

Pria angkuh itu sedikit menunduk, menepuk kepala pengusaha muda itu yang berdarah dan berhasil membuat meringis  siapapun yang melihatnya.

"Kau bernasib baik malam ini karena hanya gelas yang melayang ke kepala mu, bukan peluru timah." ujar pria itu.

"Maaf?"

"Sebut namaku dengan sopan, keparat!" maki pria itu.

"Ya pak, maaf. Saya mohon maaf."

𝐄𝐱-𝐬𝐮𝐠𝐚𝐫𝐝𝐚𝐝𝐝𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang