4

2.9K 323 17
                                    

Paginya hancur, pikirannya terbengkalai bagai sampah. Kejadian yang diperbuat manusia iblis semalam membuat si pria mungil itu menjadi tak fokus dalam pekerjaannya. Melakukan kesalahan sepanjang pagi dan membuatnya habis di marahi oleh kepala kejaksaan.

Sial, memang panggilan yang paling melekat untuk manusia iblis itu. Bagi Baekhyun, pria dengan nama Chanyeol adalah manusia yang salah dalam penciptaannya. Pria itu sebuah kesalahan.

"Sialan! Baru bertemu dengannya saja bisa membuat hidupku yang tentram ini jadi kembali rusak, dia dewa kehancuranku." Ucap Baekhyun.

Baekhyun memilih bungkam dan memejamkan matanya sembari merehatkan tubuhnya dengan menyandarkan ke sofa empuk diruangannya, langit-langit kantor menjadi saksi keletihannya.

Suasana tenang itu tak berangsur lama, pintu ruangan si mungil terdengar diketuk dari luar sana, Baekhyun membenarkan posisinya menjadi duduk formal.

"Silahkan masuk." Ujar Baekhyun.

Pintu berderit, muncul pria yang lebih tua darinya, sang kepala kejaksaan. Sontak Baekhyun berdiri dan membungkuk memberi hormat, kemudian mempersilahkan kepala kejaksaan untuk duduk.

"Kenapa anda mengunjungi ruangan saya pak? Anda bisa memanggil saya." Ucap Baekhyun sopan.

"Aku tak mau basa-basi persoalan ini, kau tau kan kalau kasus besar group Emperes kau sendiri yang menanganinya?" Tanya kepala kejaksaan itu.

Baekhyun mengangguk kecil, "Lalu pak?"

"Tangani dengan sungguh-sungguh, aku tak mau mendengar kasus sebesar ini gagal, ini Emperes baekhyun-ssi, kalau gagal bukan hanya kau yang tamat tapi kantor kejaksaan ini juga akan tamat, paham?!"

"Ya, saya mengerti pak." Jawab Baekhyun.

Setelah itu kepala kejaksaan berdiri, berjalan meninggalkan ruangan Baekhyun setelah memberi ultimatum pada pria mungil itu.

Inilah dunia, dia yang mempunyai kekuasaan dan uang, dia yang akan menguasai segala hal didalamnya, Emperes dan segala cabang yang di punya perusahaan raksasa itu, membuat Baekhyun kesal dan marah.

"Aku harus ke Emperes sekarang sebelum terlambat." Gumam Baekhyun mengingat jadwalnya yang akan memulai kasusnya dengan mengunjungi Emperes terlebih dahulu.

-

Kuku jarinya berdarah namun pria Tan itu tetap tak peduli, ia gigiti terus menerus sambil menunggu cemas-cemas pria anggota kejaksaan yang akan datang ke perusahaan tempat ia bekerja.

"Dia tidak akan mati kan?" Gumamnya.

Disaat keterdiamannya itu pula ia dikagetkan dengan tepukan di pundaknya, cepat-cepat ia menoleh ke belakang, gerakan secepat kilat pula ia membungkuk hormat.

"Pak, an-anda kenapa kemari?" Tanya Jong-in cemas.

"Ada apa? Kau nampak cemas, takut padaku?" Tanya pria itu.

Jong-in menggeleng ribut, "Tidak pak, hanya bertanya."

Pria arogan itu berjalan mengitari Jong-in, mengumbar senyum gila nya seperti biasa, membuat Jong-in semakin ingin membunuh pria ini.

"Kau ingin mati Jong-in?" Tanyanya.

"Ti-tidak pak."

"Kalau begitu berhenti menunggu jaksa itu dan PERGILAH MENGGANTIKAN KU UNTUK RAPAT SIALAN!" teriak pria itu di akhir ucapannya.

Tubuh Jong-in terkesiap, sialan pikirnya. Pria ini memang sudah gila. Jong-in hanya ingin bertemu sang jaksa, bukan apa-apa. Pria arogan ini penuh kebencian sepanjang hidupnya, hanya ada dendam yang ia jadikan prinsip.

𝐄𝐱-𝐬𝐮𝐠𝐚𝐫𝐝𝐚𝐝𝐝𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang