26

518 66 6
                                    

Baekhyun meremang mendengar ucapan Chanyeol, ia menoleh dengan cepat dengan tatapan bengisnya, sialan! disaat genting seperti ini saja chanyeol masih memikirkan hal gila dan tidak berguna.

“Kau pikir aku mau di tiduri oleh mu huh?” ujar Baekhyun dengan tatapan sinis nya.

Chanyeol tertawa, “Aku tidak sedang bernegosiasi.” sungutnya

Perlahan pria yang lebih pendek darinya itu mundur menjauhi nya, tubuhnya sampai pada ujung ruangan di samping sofa, Baekhyun semakin kalut, ia benar-benar tidak ingin berhubungan sex dengan Chanyeol saat ini. Ia sadar betul musuh sudah di depan mata dan bukan waktunya mereka begini.

“Chanyeol sebentar, kau.. kau tentu tau flashdisk- mph.” Chanyeol rupanya tidak peduli betul perihal masalahnya dan musuhnya saat ini, ia lebih butuhkan afeksi dari pria kesayangan nya ketimbang apapun di kondisi seperti ini.

Tubuh mungil Baekhyun ditarik dengan mudanya dan dibawa ke sofa berdiameter lebar di ruangan nya itu kemudian dengan dilingkupi nafsu binatang ya, Chanyeol menyatukan bibirnya agar kembali saling melumat, suara benturan ciuman mereka kencang, saliva Baekhyun lebih dulu menetes karena Chanyeol yang mencumbunya terlalu keras. Sadar ini bukan hal yang benar untuk dilakukan, namun Baekhyun juga enggan berhenti, ia terlampau rindu rasa ini, bertahun- tahun bersama saat di texas, sebenarnya membuat baekhyun juga lemah terhadap sentuhan dari park Chanyeol.

“Nghh…park! tunggu.” tangan kecil milik baekhyun mendorong pelan bahu Chanyeol, nafasnya benar-benar akan habis jika pria bermarga park ini terus mencecar mulutnya.

“Sebentar Byun..” racau Chanyeol dengan suara rendahnya, ia tidak ingin di ganggu.

Chanyeol membuka kancing kemeja yang baekhyun gunakan, perlahan tubuh putih dan nampak ringkih itu untuk pertama kali nya Chanyeol melihat itu kembali setelah 3 tahun lama nya. Chanyeol kembali melumat bibir baekhyun dan tangan nya yang sibuk memilin nipple Baekhyun hingga kemerahan.

"Ahh chan..” suara Baekhyun kembali mengudara tertahan, ia benar benar tidak memiliki kesadaran lagi untuk melawan pria dominan ini, Baekhyun pasrah di bawah kukungan Chanyeol.

Terdengar suara geraman tertahan dari Chanyeol, ia menahan diri untuk tidak terlalu kasar pada Baekhyun, takut jika pria kecil ini akan marah karena tersakiti. Chanyeol membuka kemeja yang ia kenakan, lalu ia buka keseluruhan celana yang Baekhyun gunakan.

Baekhyun takut, ia tidak pernah berhubungan dengan siapapun setelah ia meninggalkan Chanyeol 3 tahun lalu, ini pasti akan sakit, terlebih dengan ukuran milik Chanyeol, sial!

“Tahan.” bisik Chanyeol di telinga baekhyun sembari menjilat daun telinga pria mungil dibawahnya ini.

Tubuh Baekhyun meremang, ia tidak bisa menutupi ketakutan nya, Chanyeol menahan pinggang ramping Baekhyun, satu tangan nya memegang kedua tangan Baekhyun di atas kepala pria itu,
kemudian perlahan Chanyeol masukan miliknya pada anal Baekhyun yang sudah mengeluarkan cairan pre-cum.

“NGHHH SAKIT CHANYEOLL.” teriak Baekhyun melengking, mengisi kekosongan di ruangan kantor besar itu.

____


Organisasi tentu dalam kondisi diluar kendali, beberapa orang telah menyadari bahwa Sehun, mantan wakil pemimpin organisasi rupanya masih hidup. berita menyebar luar dalam dan luar organisasi, entah siapa yang membocorkan informasi ini, namun yang jelas kehadiran Sehun kembali akan membuat organisasi mengalami konflik berkepanjangan mengingat saat ini Seongcheol yang tengah memegang kekuasaan sebagai wakil itu. Ada beribu pertanyaan bersarang jika benar sehun akan kembali, apakah Chanyeol benar-benar akan membiarkan sepupu nya ini kembali pada organisasi?

“Kau membawa gadis bernama Lisa itu?” tanya pria yang tengah menjaga pintu masuk itu pada perempuan di samping nya.

Perempuan itu menoleh, “Aku hanya membawa Jason, urusan Lisa menjadi urusan Jong-in.” jawabnya.

“Kau dengar beritanya kan, aku juga mengalami masa abu-abu karena kebingungan tempo hari di interogasi daftar yang menghadiri organisasi mulai 4 bulan terakhir… sejujurnya, ada terlalu
banyak nama jadi aku kewalahan.” keluhnya.

“Hei Fred.” perempuan itu berbisik
pria dengan panggilan Fred itu menoleh, sembari berdehem kecil menjawab panggilan dari perempuan di samping nya itu.

“Lihat siapa yang datang.” perempuan itu kembali berujar dengan di iringi cibiran nya.

“Sial.”

“Sial, kemunculan Sehun sudah cukup…kenapa mereka harus berkunjung juga.” gumam Fred.

Perempuan di samping nya memegang kepala nya bahkan sesekali menarik rambutnya frustasi, “Tidak ada yang menyuruh pemimpin mu itu untuk berhubungan dengan jaksa, sial!”

Keduanya masuk terburu-buru, Fred berlari ke arah lift untuk menuju lantai empat, ruangan Jong-in berada. Saat ini chanyeol tidak ada di kantor organisasi, Seongcheol pun begitu.

Satu-satunya tempat yang dapat ia datangi adalah Jong-in. sesampainya di ruangan megah bernuansa gelap itu,
Fred langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

“Tuan jong-in!” pekiknya.

Jong-in yang tengah sibuk dengan laptop nya terkejut, ia berdiri dari kursinya dan memilih duduk di sofa yang ada di ruangan nya itu.

“Duduk.” ujarnya

Fred duduk dengan tangan yang gemetar, terlihat ia memilin jari-jarinya, tatapan nya gusar menatap lurus pada Jong-in yang kebingungan.

“Ada apa Fred?” tanya Jong-in.

Fred menelan ludahnya, ”Di luar, ada jaksa. mereka membawa tim penyidik, sepertinya akan melakukan penggeledahan.” ucap Fred.

Jong-in mengerenyitkan dahinya, “Jaksa? apa maksudnya? SIAL! KEMATIAN MENTRI KEUANGAN.” pekik Jong-in di ujung kalimatnya.

Mereka semua lupa perihal kejadian naas yang dialami mentri keuangan yang mati tertembak dan sudah jelas jaksa akan mendatangi Chanyeol, namun mereka semua tidak mengerti perihal kedatangan jaksa yang beramai-ramai ini ke kantor pusat organisasi, sial!

Jong-in berjalan dengan langkah terburu, ia dilingkupi kebingungan harus mengatakan apa pada Chanyeol, ia takut jika dirinya mati, ia takut jika masalah ini membuat hubungan nya dengan
sehun kembali dalam hambatan.

Jarinya sibuk mencari kontak dengan nama jaksa byun, ia tekan panggilan yang tak lama kemudian terhubung.

“Halo Jong-in, ada apa?” tanya Baekhyun di balik telfon itu.

“Jaksa Byun maaf, aku kurang memahami kondisi saat ini di kantor organisasi tapi apakah kau bisa kemari bersama tuan Chanyeol.” ujarnya.

Terdengar suara gerutuan Chanyeol di balik telfon itu, sedikit rasa syukur Jong-in rasakan karena kedua nya tengah bersama.

“Aku tidak ingin membuang waktu.” Suara Chanyeol terdengar dari telfon itu, kini suara Baekhyun menghilang.

Jong-in berdecak pelan, “Tuan, komisi keuangan negara menuntut perusahaan Empress dan organisasi.” Ujar Jong-in dengan suara lirih nya.

TO BE CONTINUED.

Ramein yawww hihihiiii

𝐄𝐱-𝐬𝐮𝐠𝐚𝐫𝐝𝐚𝐝𝐝𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang