24

2.2K 218 41
                                    

Pria berperawakan tinggi itu berdiri di depan gedung besar yang akan ia masuki tengah malam nanti, pikiran nya berkelana kemana saja tentang bagaimana ia akan melakukan hal gila semacam itu.

berulang kali ia pikirkan tentang permintaan saudara nya itu, tetap saja baginya tidak masuk akal dan keji. ia tidak ingin turut andil dalam kematian apapun, ia hanya ingin hidup damai.

"Baekhyun akan gila, aku yakin itu akan terjadi jika aku membunuh Charlie." ucapnya.

Nafasnya memburu, adrenalin di dalam dirinya memacu dengan sendiri tanpa ia inginkan, ragu berulang kali dalam dirinya lenyap ketika ia mengingat bahwa Jong-in berada dalam pantauan saudara nya itu, ia tidak ingin Jong-in juga ikut meregang nyawa karena hal ini.

Lebih baik membunuh satu nyawa seorang bayi daripada ia harus melihat jantung hati nya terluka bahkan terbunuh.

Langkahnya mantap untuk berjalan masuk ke dalam bangunan apartment  besar itu, ketika sudah berada hampir 500 meter dari pintu kamar yang ia tuju, mata nya membulat seketika dan segera menyembunyikan tubuh besarnya.

"Sial... itu Yuta, apa yang dia lakukan dari dalam apartment Byun." gumam Sehun.

Tak lama setelah itu, sebuah teriakan menggila terdengar dari dalam apartment itu, dengan segera Sehun hendak menghampiri unit apartment itu sebelum sebuah tendangan mengenai telak perutnya dan jatuh terperosok.

"Arghh!"

Mata elang Sehun melihat ke atas, ada beribu pertanyaan dan kebingungan yang ia simpan di otak nya ketika melihat Chanyeol lah yang menendang nya dengan begitu kuat.

Sambil tertatih, Sehun segera bangkit.

"Apa yang kau lakukan Park, kau kehilangan otak mu huh?!" maki nya.

Chanyeol terkekeh mengerikan, "Sial, sial. Kau manusia paling sialan yang pernah ku temui, sial!" amarahnya meledak.

"Apa maksudmu?!"

Chanyeol mengusap wajahnya frustasi, terlihat jelas dari raut wajahnya yang kebingungan setengah mati. Selama hampir separuh hidupnya Sehun mengikuti jejak Chanyeol, baru kali ini ia melihat raut itu terbentuk jelas di wajah pria dominan itu.

"Sehun kau sialan, aku berusaha menelpon mu untuk jangan membunuh Charlie, dan kau tidak menjawab karena kau langsung membunuh anak ku saat itu juga! sialan! Baekhyun tidak pernah memaki ku seumur hidup ini!!!" murka Chanyeol.

Sehun menggeleng, "Aku tidak membunuh anak mu!"

"Kau pikir aku akan mengatakan wah benarkah?! TIDAK! KAU PEMBUNUH ANAK KU DAN BAEKHYUN!"

Setelah nya, belum sempat Sehun mengeluarkan argumennya, Chanyeol sudah mengerahkan anggota organisasi nya yang berada di apartment itu untuk menangkap Sehun dan menyekap nya untuk waktu yang tidak di tentukan.

———


"ARGHH! APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Bola mata Baekhyun membulat, ia melihat dengan sangat-sangat jelas untuk yang kedua kali nya sebuah kepala utuh yang di tembak hingga hampir hancur di hadapan nya.

Raut wajah nya ingin muntah melihat darah berceceran mengenai baju dan juga tangan nya serta sedikit di wajah nya, jantung nya berdebar lebih cepat, nafasnya tersengal.

"Byun, kemari sayang." suara Chanyeol mengudara bersamaan dengan tubuh besarnya yang mendekap Baekhyun yang tengah sesak nafas.

Baekhyun masih tersengal, kepalanya ingin pecah ketika potongan-potongan klip saat ia melihat anak nya yang penuh dengan darah dan nafas yang sudah hilang tiga tahun lalu.

𝐄𝐱-𝐬𝐮𝐠𝐚𝐫𝐝𝐚𝐝𝐝𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang