9

2K 257 23
                                    

Seharusnya datang kembali ke kediaman pria tengik ini bukanlah sebuah masalah besar mengingat dirinya adalah jaksa yang menangani kasus perusahaan nya, namun semua itu jadi rumit dan bermasalah karena pemiliknya adalah Chanyeol— Pria yang ia benci sejagat raya.

Diseret paksa untuk duduk di sofa mewah di rumah Chanyeol adalah sebuah bentuk penghinaan dan bukti bagaimana otoriter nya Chanyeol selama ini.

Baekhyun menatap bengis wajah sialan yang kini tengah sibuk dengan dua kotak di tangan nya, entah apa yang akan pria sialan itu lakukan.

"Itu hadiah untuk putraku!" ujar Baekhyun kesal.

Chanyeol mengangguk disana, kemudian mengeluarkan sebuah barang dari kotak yang ia pegang.

"Kau menberikan hadiah kotor ini untuk putra kita? Menyedihkan sekali hidupmu." ejek nya.

Baekhyun mendesis tajam, "Kalau kau terus bersikap begini, maka aku akan pergi sekarang!"

"Pergilah dan kau akan menyesal," kata Chanyeol

"Dan kenapa aku harus menyesal ketika aku meninggalkan seorang bajingan sepertimu?" tanya Baekhyun sinis

Chanyeol mengekeh pelan, kemudian pria itu berdiri dan berjalan mendekat ke arah Baekhyun, menarik tubuh pria mungil itu untuk duduk di pangkuan nya.

"AKU TIDAK MAU!" pekik Baekhyun penuh penolakan

Teriakan penolakan dari Baekhyun terasa tidak berguna dan terdengar sia-sia karena pada kenyataannya kekuatan Chanyeol bukanlah tandingan untuk Baekhyun. Pria mungil itu kini duduk dengan paksa di paha kepemilikan pimpinan grup Emperes itu dengan memasang raut wajah tak suka.

"Cepat lah apa yang ingin kau katakan!" ucap Baekhyun kesal.

Chanyeol menghembuskan nafasnya, kemudian dengan posisi seperti itu, Chanyeol menunjukkan isi kotak yang ada di tangannya ke hadapan Baekhyun— Posisi seperti memeluk itu membuat mereka berdua terlihat akrab sekali.

Menyadari posisi aneh nya, Baekhyun berdehem untuk menghilangkan sebuah perasaan hangat yang dulu sempat ia berikan untuk iblis ini.

"K-kita tidak harus begini." kata Baekhyun

Chanyeol menatap samping wajah Baekhyun yang mungil, kemudian tanpa aba-aba pria dominant itu mengecup pipi Baekhyun.

PLAK!

"Ah sialan apa yang kau lakukan Byun!" amuk Chanyeol ketika mendapat tamparan di wajahnya.

Baekhyun segera berdiri dan mengatur pernafasan, "Harusnya aku yang bertanya begitu, apa yang ingin kau lakukan padaku hah?!"

Chanyeol memegangi pipinya, "Aku hanya akan menunjukkan suatu hal penting, jalang sialan!"

"Kenapa mencium ku?!"

Chanyeol mengumbar senyum tipisnya, "Itu hak ku, kau tidak boleh menolak nya."

"Kau brengsek!"

"Sekarang duduklah dengan tenang, aku tidak akan mencium." titah Chanyeol menepuk paha nya lagi.

Harusnya Baekhyun tidak boleh memercayai pria yang selalu berlaku kasar padanya ini, harusnya begitu. Tapi hari ini, Baekhyun menuruti keinginan Chanyeol dengan duduk di paha pria itu tanpa paksaan.

Ketika sudah berada di pangkuan Chanyeol, Baekhyun juga lebih dulu menyadari kalau pria itu kembali memposisikan dirinya seperti memeluk Baekhyun.

"Kendalikan dirimu, Byun." ujar Chanyeol pelan

Baekhyun berdehem, membuang gugupnya dan mulai memperhatikan isi kotak yang Chanyeol tunjukan padanya. Seketika itu pula bola matanya membesar, terlalu terkejut.

𝐄𝐱-𝐬𝐮𝐠𝐚𝐫𝐝𝐚𝐝𝐝𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang