BRAK!
"Hati-hati dengan koper mu dude!"
Pria berwajah kesal yang sedang menggeret koper itu kemudian berjalan dengan tempo cepat hampir seperti berlari, sayup-sayup ia mendengar suara sepatu yang bertabrakan dengan lantai itu menghampirinya.
"Selamat datang kembali di Korea pak, koper anda izinkan saya yang membawanya." Ujar pria yang baru saja datang bersama 4 kawanan lainnya.
Menyerahkan kopernya kemudian memakai kacamata hitam dengan gaya arogan, lalu berjalan lebih dulu untuk segera sampai di mobil miliknya.
"Bagaimana kantor?" Tanya nya pada supir.
"Sangat baik pak."
"Mana Audrey?"
"Beliau tak ikut pak, katanya sedang mengurusi berkas untuk diberikan pada jaksa besok sore."
"Jaksa?"
"Ya pak, kasus penggelapan dana Emperes sejak 3 tahun lalu itu yang baru terungkap karena katanya memiliki dalang dibawah pemerintahan."
Pria arogan itu mengangguk paham, ia memilih bisu. Pikirannya melayang pada sosok pria dominant yang lebih arogan darinya. Apa kabarnya?
"Park Chanyeol baik-baik saja sepertinya." Ujarnya.
"Tentu pak, beliau sangat baik seperti biasa."
—
Perusahaan pusat Emperes nampak lenggang, mungkin akibat saat ini jam istirahat makan siang atau memang pada dasarnya perusahaan raksasa ini memang tak pernah memiliki masalah hingga terasa seperti perusahaan tak memiliki kerjaan berlebih.
Tiga orang keluar dari lift yang berasal dari ruang eksekutif, semua mata tertuju pada mereka kemudian menunduk hormat, takut jika tak begitu maka hari ini mereka akan mati.
"Jadwal siang ini?" Tanya pria tinggi berwajah sombong itu.
"Rapat untuk peluncuran produk, malamnya anda ada janji makan malam di restoran amresdow."
"Batalkan janji untuk ke restoran amresdow, kau malam nanti ikut aku ke butik langganan ibu ku. Sial, apa gunanya memiliki banyak kaki tangan jika masalah baju saja masih aku yang harus membelinya."
"Pak Chanyeol, tapi..."
"Kau mau mati?"
"Ah maaf pak, baiklah saya kerjakan."
Patuh, hanya itu yang mesti dilakukan jika berhadapan dengan pria seperti Park Chanyeol, Jong-in bahkan berpikir mana ada orang yang akan tahan bersama pria satu ini.
"Pantas saja pria manis itu meninggalkan dia, dia saja seperti bajingan." Omel Jong-in.
Jong-in kembali melanjutkan langkanya mengikuti Chanyeol yang menuju basemant, setelah sampai cepat-cepat ia menunduk hormat.
"Saya akan menghubungi anda jika terjadi masalah pak." Ujar Jong-in.
Chanyeol menyeringai tajam,"Jika terjadi masalah tak perlu menghubungi ku, sebab kau akan langsung dibunuh asshole."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐱-𝐬𝐮𝐠𝐚𝐫𝐝𝐚𝐝𝐝𝐲
FanfictionByun Baekhyun, sempat rela menjual tubuhnya untuk seorang manusia iblis. Dan menjadi seorang jaksa adalah bentuk kerja kerasnya dalam menuntut ilmu menggunakan uang hasil menyerahkan harga dirinya itu. Benci, muak, rasa ingin membunuh membalas sega...