Dalam ruangan megah dan kedap suara itu, tiga orang udah duduk dengan nyaman memperhatikan satu sama lain, dalam ketermenungan itu, banyak pikiran yang berkecamuk di kepala mereka masing-masing.
Mengenai Emperes dan masalah penggelapan dana nya, kasus kematian harlie yang entah sampai kapan akan menemui titik terang nya. Sehun adalah salah satu korban dari kesalahpahaman kematian putra tunggal Chanyeol.
Sedari awal, Jaehyun bukan orang yang ingin ikut campur dalam permasalahan keluarga besar yang penuh dengan bahaya ini, dirinya hanya berkeinginan hidup damai tanpa jeratan masalah besar dan rumit ini, namun pada kenyataan nya, Jaehyun menjadi salah satu saksi kunci penggelapan dana karena ia memilki data yang diberikan Lisa tempo hari padanya.
Jengah dengan keterdiaman yang tidak berujung, lantas Sehun berdehem plan mencuri atensi Jaehyun dan Jong-in.
“Beberapa hal tidak ku pahami, tentang Lisa..kenapa anak itu tiba-tiba berbalik arah dan menusuk Baekhyun?” tanya nya.
Jaehyun menghembuskan nafasnya lelah, “Lisa sudah mengaku pada Baekhyun mengenai ibunya yang hampir di bunuh dan di beri peringatan bahwa baekhyun juga akan di bunuh jika tidak menghentikan penyelidikan kasus Emperes.” Jelas jaehyun.
“Lantas?”
“Lisa ketakutan setengah mati, saat menemukan ibu nya yang kembali mendapatkan serangan dan tidak menyampaikan nya pada Baekhyun karena dirinya juga mendapatkan ancaman kali ini yang sama, semua kacau saat Lisa membeberkan rencana pada Audrey.” Ungkap nya lagi.
Benang merah semakin jelas mengenai permasalahan ini, ketiga nya kembali hanyut dalam keterdiaman sebelum akhirnya pintu terbuka menampilkan Alex yang datang dengan wajah cemas.
“Tuan, anda bertiga ditunggu di ruang tengah dengan tuan Chanyeol. Semua sudah datang dan Jason juga sudah disana.” Ujar nya.
Lantas ketiga nya melangkah menu ruang tengah, semua sudah berkumpul termasuk Baekhyun dan tentu Jason yang mungkin akan mati sebentar lagi.
Chanyeol diam sembari mengamati Baekhyun yang kini tengah sibuk mengamati pria yang sudah menangis di depan nya, aneh karena bukan dia yang ia lihat menyerang nya.
“Bukan dia.” Ucap Baekhyun
Dahi chanyeol mengerenyit, “Bukan dia maksudmu apa? Katakan dengan jelas.”
“Bukan dia yang menyerang ku.”Chanyeol menatap Baekhyun dengan penuh kekesalan, “Kau! Jangan main-main di saat begini sialan! Dia yang mau membunuh mu!” maki nya
“Bukan dia! Kenapa kau tidak percaya?”“Kau memanggil Jason, dan ini adalah Jason!” pungkas Chanyeol
Semua menjadi semakin abu-abu, Chanyeol memijat kepala nya yang terasa pening dan yang lain nya hanya memperhatikan dengan takut. Tak lama, jong-in mendekat pada Chanyeol, berbisik pelan.
Dan setelah itu, Chanyeol mengedarkan pandangan nya pada pengawal di pojok ruangan yang tengah menatapnya.
“Bawa ke gudang.” Ujar Chanyeol sembari menunjuk Jason.
Jason menangis kebingungan dan memberontak sedikit ketika ia tau bahwa ia akan di bawa ke gudang, dia akan mati entah nanti ditemukan fakta bahwa ia bersalah atau tidak, ia akan mati di gudang itu. Nasibnya sial!
“Jong-in, cari Seongcheol.” Perintah Chanyeol sembari berjalan menuju lantai dua rumah nya.
Jong-in mengangguk samar, matanya melihat kea rah sehun yang seperti tidak rela ketika kekasih hatinya pergi keluar mencari permasalahan baru yang mungkin akan membahayakan nyawanya.
“Sehun, kau jangan keluar dulu, akan ada lebih banyak keributan ketika mereka semua tau kau masih hidup.” Ucap Chanyeol yang kemudian hilang dibalik pintu ruangan pribadinya.
__
Sepanjang hari kepala nya terlalu banyak berpikir, bahkan rasanya urusan kantor dan kartel selama ini tidak membuatnya frustasi begini. Benar yang dikatakan Luke tentang kelemahan nya yang masih sama, dirinya menyesali ketika ternyata tanpa sadar sudah jatuh sedalam ini pada sosok Baekhyun.
Nafasnya berhembus bersamaan dengan matanya yang menutup perlahan, ketakutan akan kehilangan putra dan kekuasaan nya tidak pernah membuatnya setakut ini. Kehilangan Baekhyun adalah satu-satunya yang membuatnya kehilangan arah dan bingung semacam ini.
Suara langkah dan pintu terbuka membuatnya mau tak mau membuka matanya waspada, mendapati Baekhyun yang masuk ke ruangan nya dengan wajah santai.
“Mana sopan santun mu?” tanya nya skeptis.
Baekhyun tidak memperdulikannya dan memilih duduk di sofa tunggal yang tersedia disana, memperhatikan wajah Chanyeol yang terlihat sedikit kacau.
“Kau nampak kacau.”ujar Baekhyun.Chanyeol berdecak, “Karena mu.” Balasnya pelan sembari menutup kembali matanya.
Kebisuan melingkupi ruangan itu selama beberapa waktu, sampai kemudian baekhyun berdiri dan menghadap di depan tubuh Chanyeol, ia menghela nafasnya sejenak. Kemudian mengusap lengan Chanyeol dengan lembut, membuat pria dominan itu membuka kembali matanya dan melihat degan tatapan datar pada Baekhyun.
“Apalagi?” tanya nya kesal
“Lepaskan aku dan aku akan pergi dari Korea, benar-benar meninggalkan negara ini. Soal data penggelapan Emperes aku bisa berikan, ada di flashdisk ku. Semua selesai dan kembali nyaman.” Ujar nya
Kesalahan berulang yang terus Baekhyun lakukan adalah, dia tidak mengetahui seberapa jauh Chanyeol ingin dia ada dalam pandangan nya, Baekhyun yang selalu menganggap bahwa Chanyeol selalu ingin dekat dengan dirinya karena ingin menggunakan nya sebagai pemuas nafsu semata.
Chanyeol yang kepalang sakit kepala pada akhirnya memutar bola matanya dan membuka lacinya, mengambil belati yang tajam, siap merobek apapun jika terkena ujung nya saja. Baekhyun yang melihat itu mundur perlahan ketakutan.
“Keinginan mu membunuh ku?” tanya baekhyun
Chanyeol tertawa sinis, “Sudah lama jika aku benar menginginkan itu, apa kau masih tidak paham?” tanya Chanyeol sembari menahan emosinya
“Soal apa? Soal keinginan mu padaku? Seberapa besar keinginan mu tentang menguasai ku lagi dibawah kaki mu?” tanya Baekhyun
Pria tinggi itu berdiri dengan tatapan tajam dan belati di tangan nya, ia raih pergelangan tangan Baekhyun dan menggores luka hingga Baekhyun meringis pedih. Ia arahkan bekas luka itu ke mulutnya dan dijilat dengan tatapan yang tidak putus menatap Baekhyun.
“Keinginan ku tidak terbatas jika itu tentangmu, bahkan saat kau mati ditangan ku pun aku masih bisa gila melihat wajah pucat mu.” Ujar nya
Tubuh Baekhyun meremang mendengar itu, ia tarik tangan nya dan semakin menjauhi Chanyeol yang melihatnya dengan tatapan seperti orang kelaparan.
“A-aku harus pergi.” Ucap Baekhyun gugup.
Baekhyun lari ke arah pintu, namun langkah tercekat dengan sebuah tangan besar yang meraih tubuhnya, Chanyeol mengunci pintu ruangan nya dan membawa Baekhyun untuk menatap matanya yang tajam.
“Tidak sampai aku selesai meniduri mu.” Ucapnya pelan.
to be continued.
comeback after 7 month, haha. baru comeback jadi ringan-ringan dulu, 2 eps lagi end i think. masih ada yang nunggu?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐱-𝐬𝐮𝐠𝐚𝐫𝐝𝐚𝐝𝐝𝐲
FanfictionByun Baekhyun, sempat rela menjual tubuhnya untuk seorang manusia iblis. Dan menjadi seorang jaksa adalah bentuk kerja kerasnya dalam menuntut ilmu menggunakan uang hasil menyerahkan harga dirinya itu. Benci, muak, rasa ingin membunuh membalas sega...