Sebuah rapat besar yang sudah di gadang-gadang akan membawa kesepakatan bernilai ratusan triliun dan keuntungan besar bagi kedua perusahaan raksasa itu kini nampak tidak lebih penting dari sebuah kabar seorang jaksa itu di pandangan Park Chanyeol.
Setelah mengatakan bahwa ia berharap Baekhyun baik-baik saja, Chanyeol langsung bergegas meninggalkan ruangan rapat itu, membiarkan pimpinan divisi lain yang memimpin di bantu oleh Jong-in yang terlihat kewalahan.
"Maaf untuk tindakan pak Chanyeol, saya benar-benar mohon maaf, beliau memiliki hak yang sangat mendesak." ujar Jong-in.
Salah satu dari sekertaris pimpinan perusahaan Sevilla berdiri, memasang wajah congkak dan meremehkan seakan perusahaan Emperes bukan apa-apa.
"Ada banyak rumor tentang sikap arogan dan aneh Park Chanyeol, tapi saya tidak menyangka bahwa ia akan melakukan hal sembrono itu di rapat besar ini." ucapnya.
Jong-in mengeraskan rahangnya, "Ada hal mendesak." ucapnya.
"Semua orang yang hadir di rapat ini juga memiliki hal mendesak."
"Sekertaris Jong-in, hal mendesak macam apa?" tanya Je-in, seorang pimpinan divisi keuangan Emperes.
"Saya tidak bisa mengatakan disini, itu hal personal, maaf." sesal Jong-in.
"Karena kekasih?"
"SIALAN?! KARENA KEKASIH NYA?" amuk salah seorang yang Jong-in kurang kenali.
"Bukan, ah lebih baik rapat ini di selesaikan sampai di sini, saya akan mengabari kondisi yang ada nanti pada semua orang, saya harap pengertian nya."
Jong-in berjalan cepat meninggalkan ruangan rapat, berlarian menuju ruangan miliknya untuk menenangkan jantung nya yang berdetak dua kali lebih cepat terlebih ketika ia membaca sebuah pesan di ponselnya.
Audrey (asisten)
Jaksa Byun menghubungi ku
Jaksa Byun, dia hampir terbunuh
Aku menduga ini ulah anggota dalam organisasi, divisi keamanan yang di ketuai Joshua
Joshua, dia bersahabat dengan Seongcheol
Aku akan kembali ke rumah utama
——
Terlihat tenang di luar namun menahan ketakutan yang teramat di dalam hati nya, Chanyeol menatap jalanan yang ia lalui dengan sedikit gusar, melihat jam tangan dan memastikan lama nya perjalanan.
"Rrggh... bisa lebih cepat?!" amuk nya sambil mengeram rendah menahan berbagai macam amarah.
Sang supir hanya mampu meneguk saliva nya kasar, atmosfer yang menguar kali ini lebih dominan dan mencekam daripada hari-hari biasanya.
Chanyeol memejamkan matanya, tangan besarnya mengepal kuat kemudian memukul kaca mobil mewah nya dengan kuat berkali-kali.
"CEPAT! KAU TIDAK TAU ADA NYAWA YANG DI PERTARUHAN KALAU AKU TERLAMBAT HUH?!" teriak Chanyeol.
"Sebentar tuan, lima menit lagi." ujar sang supir.
Sementara mobil yang ia naiki itu melaju cepat membelah jalanan yang tentu saja tidak akan terkena macet sebab ada dua mobil polisi di depan nya yang membuka jalan, dan lima mobil sedan hitam pengawal nya di belakang mobil nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐱-𝐬𝐮𝐠𝐚𝐫𝐝𝐚𝐝𝐝𝐲
FanfictionByun Baekhyun, sempat rela menjual tubuhnya untuk seorang manusia iblis. Dan menjadi seorang jaksa adalah bentuk kerja kerasnya dalam menuntut ilmu menggunakan uang hasil menyerahkan harga dirinya itu. Benci, muak, rasa ingin membunuh membalas sega...