15

1.7K 240 23
                                    

Malam menyergap bersamaan dengan tubuh kecil yang di seret paksa oleh lelaki tinggi menuju ruang tamunya.

Biarpun tangisan sudah berderai, bajunya sudah kotor dan lusuh, tenaga nya sudah terkuras habis untuk berteriak meminta di lepaskan, nyatanya nasib nya tetap berada dalam genggaman sang pria iblis ini.

Nafasnya tersengal hebat ketika tubuhnya di lempar dengan kasar ke samping sofa di tengah ruangan besar nan mewah itu. Biarpun Baekhyun sudah berjanji untuk tidak pernah memohon lagi dengan pria iblis ini, ternyata kenyataan nya berbanding terbalik saat ini, Baekhyun memeluk kaki jenjang Chanyeol sambil menangis pilu.

"Chanyeol hiks, lepaskan aku..." lirih nya.

Tidak ada jawaban apapun, hanya ada decihan tajam dari pria yang masih menahan pergerakan Baekhyun itu.

"Alex, ambil rantai yang panjang nya bisa mencapai dapur, kemudian rantai kaki nya." titah Chanyeol pada pengawal nya.

Pria bernama Alex itu mengangguk paham sebelum melanjutkan langkah nya menuju gudang belakang mengambil rantai yang tuan nya inginkan.

Chanyeol masih disana, memandangi bagaimana Baekhyun yang menenggelamkan wajahnya pada kaki nya sambil memeluk erat-erat, lantas pria itu tersenyum tipis.

"Kebiasaan buruk mu, kalau sudah mau di hukum baru memohon seperti ini."  ucapnya sinis.

"Maaf." balas Baekhyun dengan suaranya yang teredam.

"Menangis lah sampai tangisan mu itu berubah menjadi darah sekalipun, tidak akan aku lepaskan rantai mu kecuali mandi, paham kau!" bentak nya.

Baekhyun membalas dengan gelengan kuat dan tangisan yang makin menjadi.

"Aku ingin bekerja hiks, aku harus mengurus banyak hal Chanyeol aku mohon padamu hiks!" pekik Baekhyun.

"Berteriak lah sesuka mu."

Kemudian, baik Chanyeol maupun Baekhyun benar-benar menjadi diam. Sampai akhirnya kedatangan Alex bersamaan dengan Audrey yang baru saja masuk dari pintu utama terkejut melihat pemandangan yang ada di ruang tamu itu. Ia bahkan berlari mendekati Chanyeol dan Baekhyun yang sesenggukan di bawahnya.

"Tuan?" panggil nya pelan.

Chanyeol menoleh, lantas merotasikan bola matanya jengah, "Jangan ikut campur dan masuk kamar mu!" titah nya.

Audrey meringis ketika Alex datang dengan rantai panjang di tangan nya yang pasti sangat berat.

"Tuan, pak Baekhyun—"

"Tutup mulutmu dan pergi." usir Chanyeol menekan suaranya.

Dengan begitu, Audrey hanya mampu menelan saliva nya bulat-bulat, memandangi keadaan Baekhyun yang tampak kacau dan lusuh. Memprihatinkan sekali.

"Aku mau pulang." lirih Baekhyun.

Chanyeol berjongkok, meraih wajah Baekhyun agar menatapnya. Ketika mata nya bertemu dengan mata milik Baekhyun, untuk sepersekian detik Chanyeol cukup terenyuh karena mata sembab itu membuatnya merasa kurang nyaman.

"Berhenti menangis." ujarnya.

Baekhyun menggeleng, "Lepaskan aku, aku tidak ingin di rantai Chanyeol." pinta nya.

Chanyeol mengelus pelan pipi gembil Baekhyun dengan masih mempertahankan wajah flat nya.

"Aku tidak menerima penawaran." balas pria dominan itu.

"Tuan, kaki kanan atau kiri yang di rantai?" tanya Alex memecah suasana antara kedua nya.

Chanyeol menoleh kepada Alex, lantas melepaskan tangan nya dari pipi Baekhyun kemudian berdiri, menunjukkan wajah nya yang sedikit bimbang.

𝐄𝐱-𝐬𝐮𝐠𝐚𝐫𝐝𝐚𝐝𝐝𝐲 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang