Prolog

123 10 0
                                    

Nafasku terengah-engah. Sambil menopang tubuhku di lutut. Sejak tadi aku mencari Fara. Aku sempat melihat Fara di keramaian acara perpisahan sekolah beberapa waktu lalu. Namun, wanita itu kembali menghilang di tengah keramaian pula.

"Dari tadi pagi aku mencarimu Far," ujarku mengusap rambut yang menutupi keningku ke bagian belakang. "Kamu kemana saja sih?"

Wajah Fara tampak menegang. Entah kenapa beberapa hari ini dia selalu saja kabur ketika melihatku. Tapi... bukan Morgan jika mudah menyerah begitu saja untuk mendapatkan hati Neng Fara. Huhuuuuiiii. "Baiklah, tidak masalah. Aku memaafkanmu. Tapi kita harus merayakan perpisahan ini bersama. Ya kan Shaba?" Aku melirik Shaba sambil tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigiku.

Shaba membalas senyumku ringan. Ada apa dengan mereka berdua sampai begitu kompak untuk menjauhiku. Seingatku aku sedang tidak ulang tahun hari ini. Atau mungkin aku pula yang sudah melewatkan ulang tahun mereka sehingga mereka malah marah padaku.

"Ada banyak hal yang harus kulakukan Morgan. Kapan-kapan kita bisa merayakannya," jawab Fara masih dengan senyum yang sama lalu berbalik untuk keluar gerbang sekolah.

"Kamu tidak seru Far! Bukankah lebih cepat lebih baik?"

Fara tidak menjawab, ia terus melanjutkan langkahnya.

Aku sudah mendahului lagkahnya yang kecil. Aku menghalanginya dengan berdiri di hadapan mereka. "Ayolah! Ini tidak akan lama."

Fara hanya menggeleng mengambil langkah lain. Namun, dengan sigap aku menghadangnya lagi. "Tiga puluh menit."

"Fara kan sudah bilang dia tidak mau ikut, kamu bagaimana sih?" Shaba dengan sigap membentakku. Hey! Apa salahku? Aku hanya ingin mengajak sekaligus mentraktir mereka nantinya untuk acara perpisahan kami.

"Hanya sebentar Shaba. Kalian kenapa sih?" aku masih berusaha membujuk.

"Fara sudah tiga kali menolak ajakanmu, itu artinya tidak tetap tidak."

Aku menatap Fara kosong, kecewa. Aku tak paham apa-apa dengan kesalahanku. Sehingga menyebabkan Fara seperti membenci diriku. Sungguh, aku bingung dengan sikap mereka.

Fara memegang dadanya. Air matanya tumpah seakan menahan rasa sakit. Dengan sigap Shaba membantu Fara untuk duduk sebentar. Fara tidak akan kuat berdiri lama.

"Far! Kamu kenapa?" tanyaku khawatir sekaligus panik.

"Pergi dari sini Morgan!"

"Bagaimana aku bisa pergi. Fara sedang sakit," elakku.

"Fara tidak bisa bertemu denganmu, bahkan Fara tidak boleh bertemu denganmu. Dia tidak akan bisa bertahan hidup kalau kau ada di sini."

"Apa maksudmu?" Aku mengerutkan kening bingung dengan tuturan Shaba.

"Cepat pergi!!!" Shaba membentakku hingga aku mundur beberapa langkah ke belakang. Ia membantu Fara melangkah keluar gerbang menuju mobilnya yang sejak tadi tidak pindah terparkir di dekat gerbang sekolah.

Aku hanya bingung. Pak Isma'il berlari kearah mereka panik membantu Fara berdiri. Lalu membawanya ke dalam mobil. Sungguh, kakiku rasanya gatal ingin mengejar memastikan keadaan Fara. 'Ada apa denganya, apa yang terjadi padanya?.'

Tapi... kakiku kelu untuk melakukannya. Mengingat perkataan Shaba tadi yang jelas saja membuatku bingung. 'Fara tidak bisa bertemu denganmu, bahkan Fara tidak boleh bertemu denganmu. Dia tidak akan bisa bertahan hidup kalau kau ada di sini.' Nada tegas itu membuatnya benar tak berdaya.

Hai... Cerita ini bukan seperti novel-novel remaja yang sering diceritakan oleh gadis-gadis manja yang ada di kelasku bukan? Seorang wanita yang menjauhi orang yang ia cintai karna mengalami kanker stadium empat. Ayolah... aku tidak bisa memercayai itu walau memang hal itu mungkin-mungkin saja terjadi.

Akumenarik nafas dalam. Membalikkan badan ketika mobil Fara sudah benar-benarmenghilang dari mataku. Padahal bukan hanya merayakan perpisahan, banyak halyang ingin aku ceritakan padanya. Mulai dari mama yang terus menanyakannya, papayang penasaran dengan Fara. Juga kabar Dinka yang sudah mulai membaik. Tapi...aku tidak bisa mengatakan itu sekarang. Fara tidak mau bertemu denganku.Mungkin lain waktu aku bisa mengatakannya.

Kupu-kupu dan Senja ~TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang