Bagian 21

64 2 1
                                    

Empat tahun kemudian, setelah Morgan lulus sarjana sekaligus lulus salafiyah pesantren Miftah al-Jannah. Morgan menikah dengan Farasya Rimasenja. Keduanya tampak berbahagia, di bawah akad yang sudah di ucapkan Morgan.

"Aku mencintaimu kupu-kupu senjaku," ucap Morgan mencium kening istrinya.

Fara tersenyum. "Aku juga mencintaimu."

Morgan bahagia ia bisa mengenal Fara. Ia beruntung bisa mendapatkan Fara, si wanita dingin yang selalu menunduk. Wanita teraneh yang pernah ada di sekolahnya dulu. Sekarang Fara adalah orang yang akan mendampinginya selamanya. Sampai maut memisahkan mereka.

"Ternyata kalian berjodoh juga ya, Tuhan adalah pengarang cerita terhebat di alam ini," ujar Shaba saat menghadiri acara pernikahan sahabatnya Fara. Shaba tidak pernah putus kontak dengan Fara. Walau jauh, mereka selalu memiliki hubungan yang erat.

"Dan semoga PDKT mu berhasil dengan Se Hun kualitas dua," goda Fara yang membuat Shaba memperlihatkan kepalan tangannya mengancam. "Ha... ha... bersyukurlah sebentar lagi kamu akan menikah dengan Alan. Putra sang walikota. Dari pada harus menikah dengan bocah Yuga," sambungnya lalu menyusul tawa.

"Jangan membuatku malu Far!" Shaba menutupi wajahnya.

Morgan dan Fara tertawa. "Kamu sedang memikirkan Se Hun ya?" Morgan malah ikut menggoda.

Shaba kembali memperlihatkan kepalan tangannya mengancam.

Morgan dan Fara kembali tertawa.

Dalam takdir mengurai kisah

Tentang aku dan dia dalam melodi keheningan cinta

Cinta Allah adalah segalanya

Hingga rasa itu membuat dua insan menjadi satu

Menetaplah kupu-kupu senjaku

Tenangkan hatiku yang setiap saat merindukanmu

Suara riak hujan tak bisa mengalahkan desiran hati

Semua rasa sudah kutata rapi untukmu

Kupu-kupu senjaku...

Kupu-kupu dan Senja ~TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang