chap 14

3.8K 362 69
                                    


Halilintar, Taufan, dan thorn menatap jijik Amyra yg bukannya meringis kesakitan malah bahagia menerima sayatan dari Halilintar di wajahnya.

Amyra bahkan terus terusan memuji luka sayatan itu dan darah yg keluar dari luka itu ia cicip dan terus memanggil manggil nama halilintar.

"Ahh....~ lu--luka ini dari hali... Ahh... Ini sangat berharga.... Ahh!!~~"-amyra

"Dia memang sudah gila!!"-taufan

"Tch! Bisa bisanya orang gila seperti dia masih hidup..."-thorn

"Aku benar benar jijik melihat mu seperti itu... Benar benar gila!"-halilintar
.








.

Disisi lain ice, blaze dan solar masih di lantai dua. Halilintar dan yg lainnya berada di lantai satu untuk bersih bersih:v, maksudnya buat ngeberesin musuh.

Kenapa nggak blaze aja dan bukannya Taufan Ama ice yg harus bawa gempa pulang?, Oh itu soalnya kalau blaze itu disuruh ice buat jadi babu nya:D, soalnya kan ice lagi gendong si gempa, kalau Taufan kan lebih ke support dan ngga sebar bar blaze dan Taufan akan sangat membantu jika bersama thorn dan membantu halilintar dalam mengurus dalang nya.

"Hei ice?! Kenapa nggak aku aja langsung ke sana langsung bunuh tuh dalang dari semua ini?!"-blaze

"Diem lu!! Kewajiban lu tuh cuma jagain gua Ama gem! Ngerti?!"-ice

' jadi gua babu lu gitu:v? '-batinblaze

"Oh ya dan solar kau lempar tuh asap kek atau racun ke bawah biar kita langsung bisa lari ke bawah nyusul hali dan papa?"-ice

"Kalau saja aku bisa, aku cuma bawa flash bang"-solar

"Itu sudah cukup yg penting kita bisa kebawah, kasihan gempa dari tadi tidurnya terganggu dan aku tau penderitaan saat tidur diganggu_-"-ice

' ujung ujungnya malah bahas tidur_- '-batinsolar

"Baiklah, tapi kita sebisa mungkin manfaatin kak blaze mumpung dia mau"-solar

"Hoi!!!"-blaze

Blaze yg geram mendengar kata solar seolah oleh dia memang babu mereka:v malah nggak sengaja ketonjok satu orang musuh dan malah jatuh tersungkur bersama teman temannya dan jatuh ke lantai satu:D[ sungguh hebat sekali blaze bisa jatuhin musuh yg hampir 5 orang lebih sekaligus cuma karena nggak sengaja nonjok orang:D]

"Sudah itu eskalator nya! Cepa--"-ice

Dor!

Suara tembakan terdengar, dan mengejutkan ke empat orang itu. Gempa yg terkejut langsung melihat ke arah kakaknya.

Ice yg terdiam lalu menyentuh pipi kiri nya yg rupanya sudah berdarah dan lecet terkena goresan kecepatan peluru yg hampir mengenai nya.

"K--kak? Kau baik baik saja?"-solar

"Oi ice!?"-blaze

"Ukh... Ya aku baik baik saja hanya terkena goresan dan berdarah sedikit akibat itu.."-ice

"K--kakak.... Kakak berdarah..."-gempa

"Akh! Tak apa apa gem, ini cuma luka kecil kok tenang saja kakak kuat.."-ice

"Kakak... Gem mau turun... Apa semua nya masih berkelahi?"-gempa

Ah ya, gempa hanya berpikir semuanya hanya berkelahi dan bukannya bertarung dalam peperangan, gempa masih belum tau apa apa tentang dunia gelap mafia dan gangster itu.

"Mnn... Semuanya masih berkelahi.. hah... Sol"-ice

"I--iya kak?"-solar

"Kau jaga gempa, kalau ada peluang lari kebawah dan susul Taufan langsung ke mobil, disana papa sudah menunggu"-ice

Little Prince from Mafia[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang