chap 8

5.6K 414 82
                                    


Gempa menunggu diluar dan duduk di kursi taman dekat gerbang keluar seperti biasa untuk menunggu kakak kakak nya pulang dari sekolah.

"Mmnnn!!!! Gemgem udah nggak sabar!! Aku harap nanti kakak setuju dengan rencana liburan pertama ku, kalau mereka nggak setuju gempa akan ngambek dan nggak akan main sama mereka selama seminggu!!"-gempa

Gempa menggerutu di atas kursi taman dan kaki nya di ayun ayunkan sambil memegang boneka beruang emas kesayangannya, gempa pasti selalu ditemani oleh beberapa bodyguard yg badannya besar besar dan dua pelayan pribadi nya.

Gempa sebenarnya sudah sangat penasaran dengan diluar gerbang itu ada apa, soalnya dari atas gempa tak bisa melihat dari depan rumah rumah dan toko toko didepan wilayah rumahnya.

Gempa menurunkan dirinya dari kursi taman dan berjalan menuju pintu gerbang dan tentu dihalangi oleh para bodyguard Amato yg bertugas menjaga gempa.

"Maaf tuan muda, tuan tak boleh melewati batasan gerbang tuan demi keselamatan tuan akan bahaya diluar sana"-kaizo

Kaizo, ia muncul dari beberapa bodyguard yg menghalangi gerbang tersebut. Kaizo sendiri disuruh oleh Amato untuk mengawasi gempa.

"T--tapi gempa mau lihat sebentar ya, boleh nggak kak kaizo?~"-gempa

"Maaf tuan muda gempa tidak boleh melewatkan gerbang sampai saat tuan gempa diizinkan oleh tuan Amato saat liburan anda nanti jika para tuan muda menyetujui hal tersebut"-kaizo

"Hmphh!!!! Gemgem mau lihat saja huaaaaaaa!!!!"-gempa

Semuanya khawatir gempa menangis, ini sudah keberapa kali gempa menangis karena ingin melihat keluar, bahkan pernah gempa mengendap endap dari kumpulan bodyguard dan  belum sampai didepan gerbang gempa sudah diangkat oleh kaizo ataupun bodyguard nya.

Lalu mobil yg selalu dinaiki kakak nya dari pulang sekolah datang, mereka sebenarnya tak terkejut atau sudah terbiasa dengan gempa yg menangis depan gerbang.

"Kenapa gempa?? Mau lihat keluar lagi?? Tak boleh gem"-taufan

"Kakak sudah bilang kan, kau tak boleh keluar tanpa seijin papa atau kakak mengerti?"-halilintar

"T--tapi gempa mau lihat saja hiks..."-gempa

"Mmm... Gimana nih kak?? Sekali saja nggak apa apa kan? Kasihan gempa"-thorn

"Memang berbahaya sih, tetapi kasihan juga"-taufan

"Hah.... Baiklah tapi kakak gendong kamu dan janji jangan terlalu menarik perhatian dan jangan keluar dari kerumunan bodyguard oke?"-halilintar

"B--beneran nih kak?"-ice

"Woahh!! S--setuju!! Tapi bodyguard jangan terlalu banyak nanti dada gempa sesak lagi"-gempa

"Iya, asalkan keberadaan mu tak diketahui orang lain"-halilintar

Halilintar pun meminta kaizo untuk memberitahu ayah mereka untuk mereka berjalan diluar sebentar untuk menenangkan gempa yg menangis dengan syarat gempa dikerumuni oleh bodyguard agar tak dilihat orang lain yg bisa bisa menyebar luaskan keberadaan gempa yg rahasia dari berbagai organisasi dan sosial media.

Untung nya Amato menyetujui nya dengan syarat gempa aman di pengawasan ke enam kakak nya tersebut.

Lalu halilintar menggendong gempa dan disekitar halilintar dikelilingi oleh saudaranya yg lain dan beberapa bodyguard agar tak terlalu membuat gempa sesak.

Gempa sudah tak sabar, untuk pertama kalinya ia keluar sekitar rumahnya dan bukan nya pergi ke rumah sakit lagi. Ia melihat banyak pejalan kaki yg melihat kerumunan bodyguard gempa tanpa bisa melihat gempa dan mereka malah fokus dengan ke 6 kakaknya, gempa tidak kelihatan karena halilintar menggendong dan memeluk nya bak boneka tetapi untungnya gempa masih bisa melihat keluar.

Little Prince from Mafia[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang