chap 15

4.3K 395 95
                                    


Halilintar yg sedang berhadapan dengan Amyra makin jengkel dengan wanita gila itu. Bagaimana tidak dia terlihat sedang bermain main dengan pertempuran ini dan seperti sengaja ingin mendapatkan luka dari halilintar.

"Jika bisa aku mau tukaran tempat dengan blaze atau thorn... Ukh... Tapi mereka sedang sibuk dengan masing masing...."-halilintar

Halilintar sedikit menjauh dari Amyra karena percuma saja wanita itu semakin menggila. Halilintar bisa saja langsung menyuruh ice menembak Amyra tetapi ia tak boleh mati dulu sebelum mereka menyiksa mereka terlebih dahulu.

"Ayo... Haliii~~ be--berikan... Berikan... Aku lebih banyak sayatann!!!~~..... AHAHAHAHAHHAHA!!!~~"-amyra

"Tch...!!"-halilintar

"Kak hali! Diatas seperti nya akan selesai! Cepat selesaikan ini!"-taufan

"Jika bisa sudah aku lakukan fan!, Tetapi aku mendekat saja susah, dan si penembak itu masih belum diketahui keberadaannya... Ice... Dia lama sekali.."-halilintar

Lalu halilintar kembali menyerang Amyra dan Taufan melindungi gempa dan solar di belakang nya dari beberapa musuh yg mendekat, dan solar juga menyerang menggunakan pistol yg ia bawa disaku walau hanya beberapa peluru tersisa.

"Sial mereka tak ada habis habisnya! Apa yg para bawahan papa itu lakukan diatas?! Dan blaze ia hanya mengamuk saja di atas tetapi semuanya malah kabur ke bawah!"-taufan

"Peluru juga tinggal satu... Tch! Menyebalkan!"-solar

Tangan solar masih menggandeng tangan gempa, lalu gempa melihat suatu sinar kecil diatas tepat tak di atas pertarungan halilintar dan Amyra.

"Itu....."-gempa
.









.

"Dimana kau brengsek?! Hah...?!"-ice

Ice terus mencari keberadaan sang penembak, tetapi ia malah terpaku dengan gempa dibawah seperti sedang menunjuk sesuatu, ice melihat mata gempa fokus kearah yg ia tunjuk dengan mata emas nya sangat fokus dan tajam bak mata elang.

"Hahaha!, Entah kenapa, seperti naluri pembunuh gempa lebih hebat dari ku, aku saja sejak tadi tak menemukan nya, jadi kau disitu ya...*smirk"-ice

Lalu dilantai dua tak jauh dari pertarungan halilintar dan Amyra itu, ada seorang wanita. Syra, ia menggunakan sniper dan fokus ke arah halilintar tetapi ia harus menunggu momentum karena Halilintar selalu saja didekat Amyra dan salah tembak, adiknya yg akan kena tembakan nya.

"Ck.... Tunggu... Belum... Hah?! T--tuan muda gempa... Ia menunjuk kearah ku?!... Hah?!! Gawat!!--"-syra

Dor!!!

Lalu suara tembakan terdengar dari senapan ice, semuanya tertuju pada arah tembakan ice.

"Kena..??"-ice

Ice melihat kembali arah tembakannya, seperti nya kena tetapi itu tak berhasil melumpuhkan Syra, Syra ia menyeret tubuh nya ke tempat lain untuk menembak dan hati hati dengan gempa yg ternyata sudah melihat keberadaan nya.

"Hah.... Kenapa tuan muda itu bisa melihat ku.... Tatapan nya berbeda dari saat aku pertama kali bertemu dengan nya... Hah... Sial... Hah... Memang tak bisa diremehkan sang pemburu dingin itu, ia saja bisa menemukan titik tak terlindungi anti peluru dan malah menembak bagian bahu ku... Hah... Ck!"-syra

Amyra yg melihat kearah tempat persembunyian kakak nya tadi, dan seperti ia menyadari bahwa kakaknya sudah berpindah tempat lagi.

"Kakak kau baik baik saja?"-amyra

Little Prince from Mafia[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang