LPFM2 chap 42

2.7K 321 104
                                    


Tokyo, Jepang.

Seperti yg kita tau, keluarga Amato menetap disana dengan bantuan teman nya tuan Satoru dan putra nya miharu.

Semenjak kejadian 7 tahun yg lalu kesehatan Amato menurun drastis, ditambah dengan kondisi perselisihan putra putra nya antara satu sama lain, ditambah pusing lagi saat putra nya yg paling goblok, blaze maksudnya, saat blaze malah kabur dari rumah beberapa hari dan malah berakhir tidur bawah kolong jembatan, untung nya tidak tidur dalem bak pembuangan sampah, bawah kolong jembatan aja udah bau, apalagi dalem bak sampah, Fiks! Amato nggak bakal ngijinin blaze pulang sebelum mandi.

Disaat saat kelam itu lah Amato sering pusing dan sakit sakit an, umur nya juga udah masuk kepala tiga, ditambah kelakuan putra putra nya yg nambah bikin pusing kepala, hanya ice lah yg mampu meredakan semuanya walaupun pada akhirnya ice malah dilarikan ke rumah sakit karena sakit kepala plus shock akibat mendengar kembaran nya yg malah tidur bawah kolong jembatan, saat pulang ice memukul kepala blaze dengan tongkat bisbol, ngga parah pukulan nya, minimal lupa ingatan kalau parah udah nggak berbentuk kepala blaze.

Selain blaze yg sudah diatur dan kejadian ia kabur dari rumah, beda kasus nya dengan halilintar. Jujur halilintar lah yg paling parah, hanya saja Riza lupa kasih tau di chapter sebelumnya.

Kenapa hali paling parah saat masa masa tidak ada gempa? Bukannya sudah mendingan saat bertengkar dengan Taufan? Maaf semuanya~, tak semudah itu, walaupun udah agak mendingan tetapi terkadang halilintar sering melamun, itu sebenarnya tidak sengaja alias akibat tubuhnya bergerak sendiri. Saat melamun halilintar pernah berniat memotong jari nya karena melamun didapur, dan yg paling parah lagi...

Flashback
.









.

4 tahun setelah kepergian gempa/mereka sudah 18 tahun

Semuanya baru saja kelulusan SMA, awalnya baik baik saja karena mereka sudah menerima surat keterangan lulus mereka dan para siswa berpelukan dan bersuka cita dengan teman teman dan keluarga mereka.

Begitu juga kembar enam tersebut, walaupun mereka masih sedikit shock dan sedih dengan kejadian saat gempa pergi.

Mereka berkumpul dikelas lama mereka, hanya ada mereka disana dan juga miharu, mereka hanya berbagi cerita sedikit.

"Tak menyangka ya, kita sudah lulus aja"-thorn

"Hnn... Sudah sejauh ini kita bertahan... Tanpa gempa..."-solar

"Ya..., Aku jadi kangen... Dimana kau? Adik kecilku?"-taufan

"Hahh.... Aku juga kangen.... Hiks... U--ughhh!!! Aku malah jadi nangis!! Hiks... Saat acara kelulusan tadi yg lain pada nangis, aku engga, kok saat bahas gempa... Hiks!!--"-blaze

"Duhh, kok jadi cengeng gini sih adek kakak? Udah dong... Kami juga sedih, bukan kamu aja... Cup cup~ adek kakak paling ganteng kok jadi cengeng?"-taufan

"Abanggg!!! Maluuu!!"-blaze

"Hahahahaha!!"-all

Lalu semua nya hening, lalu miharu memecahkan keheningan itu dengan bertanya dimana halilintar dan ice, karena hanya mereka yg tak ada disana.

"Dimana hali dan ice?"-miharu

"Loh? Tumben banget nanyain duo kutub itu, miha-chan?"-thorn

"Ehhh?!// Kagak Napa napa!! Nanyain aja kok nggak boleh?"-miharu

"Ehem~ omong omong nih ya~ miharu sering banget nanyain mereka~ hohohooo~ naksir nih maksudnya?~ hmhm~"-taufan

Little Prince from Mafia[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang