chap 2

10.9K 721 114
                                    


Baby gempa selalu menjadi prioritas di rumah besar Amato. Ia selalu ke kamar gempa saat ada waktu luang, bahkan saat ia tidak bersama gempa Amato selalu menyuruh ke 6 putra nya yg lain untuk menjaga gempa dan tetap membuatnya tidak bosan dan terus tertawa.

Setiap gerak gerik gempa selalu diperhatikan oleh beberapa pengasuh kepercayaan nya Amato, seperti ia mandi beberapa kali, makanan nya apa saja, apa yg gempa suka dan tak suka, kebiasaan gempa saat tidur, makan, bermain selalu diperhatikan.

Wajar kalau Amato dan kembar itu overprotektif, karena Amato ingin melindungi gempa bahkan mereka rela mempertaruhkan nyawa mereka jika ada yg mengancam nyawa gempa. Gempa adalah prioritas utama, kebahagiaan gempa adalah kebahagiaan mereka juga.

Gempa seolah olah menjadi pangeran kecil yg disukai banyak orang karena keimutannya. Amato harus menjalani janji nya kepada almarhum istri yg Amato akan terus menjaga kembar enam itu terutama gempa.

Semua fasilitas yg Amato berikan kepada gempa harus no1, bahkan barang yg mahal mahal yg hanya di bisa dibeli para sultan.

Semua barang yg ada dikamar gempa saja harus diganti seminggu sekali. Benar benar seorang pangeran.

"Gempa~ papa pulangg~"-amato

"Kya!! Pa!! Papa!!!^v^"-babygempa

"Anak papa yg paling manis dan imut~ sini sini papa cium, muah~"-amato

"Khihihi!! Pa!! Papa!!! Ahahaha...mwuu!!!~"-babygempa

Gempa selalu mendapat kasih sayang dari ayahnya dan saudaranya. Karena hanya dengan melihat gempa tersenyum dan tertawa saja membuat hati mereka berdegup kencang dan bahagia.

Mereka bahkan sampai tidak ingin gempa di sebar luaskan kehadirannya dari khalayak ramai dan tetap menjaganya tetap aman dari musuh musuh organisasi Amato seperti saat kejadian setelah gempa lahir yg merenggut nyawa ibu kandung gempa dan ke 6 saudara kembar itu.

"Anak papa yg imut~ gempa, papa ada hadiah buat kamu"-amato

Amato mengeluarkan sebuah boneka kalung dengan hiasan berbentuk bintang emas yg sangat indah dan berkilau, sangat cocok dengan warna gold mata nya gempa yg bersinar.

Gempa terlihat suka dengan kilauan emas kalung itu, terutama bentuk bintang nya yg di tengah tengah nya ada merah Ruby seperti warna kakak sulungnya.

"Kya!! Lin!! Linlin!! Kyaa!! Aumm^w^!!~"-babygempa

"Gempa suka?~ ini papa pasangkan"-amato

Gempa sangat suka, Amato sampai gemas melihat putra nya tersebut tertawa melihat hadiah yg diberikannya.

Ada alasan Amato memberikan kalung itu, karena ada alat pelacak tersembunyi yg ada di tengah tengah gambar bintang itu ada sebuah sinar merah lampu alat pelacak itu.

Amato tau, bahwa ada penyusup di rumahnya. Ia dapat dari kabar kaizo bahwa ada suruhan dari musuh nya Amato.

Jaga jaga jika kondisinya makin memburuk, Amato bisa tau dimana lokasi gempa.
.

.

.

.

Seorang pelayan sedang menuju kamar tuan muda nya gempa di malam hari tepat jam 12 malam saat semuanya sudah tertidur.

Ia menutup wajahnya dengan jubah Hoodie dan memasuki kamar baby gem yg masih didalam box bayi nya sedang tertidur sangat lelap, bisa dilihat dari wajah lena sangat anteng tertidur mulut nya sedikit terbuka lalu menutup, bulu mata yg lentik, pipi tembam memerah.

Ada rasa tidak enak dari sang pelayan itu, ups salah maksudnya suruhan dari musuh Amato untuk memusnahkan putra Amato yg ke 7. Bayi tak berdosa sudah dilibatkan oleh hal pembunuh dan dunia gelap, bayi itu tetap tertidur pulas tanpa merasakan nyawanya terancam.

Little Prince from Mafia[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang