Epilog

3.2K 268 60
                                    

.




.





.

Kejadian setelah kematian gempa.


Hujan...

Hujan turun begitu deras setelah kejadian penuh tangis dan amarah itu.

Darah mengalir di sepanjang jalan, darah orang ramai yg rela mati di Medan perang itu dengan tujuan membawa pulang sang pangeran.

Namun berakhir dengan sang pangeran berkorban dan pergi sebagai pahlawan...


Semua nya ke tempat dimana gempa menghembuskan nafas terakhir nya.

Amato langsung memeluk tubuh almarhum putra bungsu nya dengan begitu erat, se erat ia memeluk tubuh istrinya dulu saat pergi meninggalkan keluarganya.

Kembar enam itu hanya bisa memandangi tubuh pucat adik mereka, sangat pucat... Darah nya tetap mengalir...

Dada kirinya kosong, karena jantung nya telah terpisah dari tubuh nya.

"Hiks.... Hiks... Gempa..... Maaf kan papa sayang..... Papa menyayangi selalu.... Maafkan atas kesalahan papa di masa lalu.... Hiks.... Nak.... Papa menyayangi mu..."-amato

Halilintar menggenggam tangan kiri gempa, ia mendekatkan tangan nya ke bibir nya, mengecup tangan pucat penuh darah itu tanpa jijik... Halilintar mengelus tangan gempa dengan lembut.

"Maafkan kakak gempa..... Kakak lah yg pantas menerima semua rasa sakit mu.... Bukan kau gempa....hiks.... Maafkan semuaaaa kesalahan kakak.... Hiks.... Kau bahagia kan, bisa bertemu dengan mama.... Hiks..."-halilintar

Taufan, blaze dan thorn saling berpelukan, thorn dan blaze menangis memendamkan kepala mereka di dada sang kakak, mereka lelah menangis... Kehilangan adik yg berharga membuat mental mereka terguncang.

Taufan mengusap kepala kedua adiknya dan meneteskan air mata nya.

"Hiks.... Gempa.... Jika tak ada kau .. hiks... Untuk siapa lagi akan aku buat tertawa... Jika tak ada kau... Hiks .."-taufan

Ice hanya menggenggam syal emas milik gempa, ia meremat syal pemberian mama mereka kepada gempa... Syal itu bagai pelindung gempa... Keadaan nya saja masih bagus... Tapi pemiliknya?... Untuk apa syal itu jika tanpa pemiliknya.

"Mama....hiks..."-ice

.









.

Sori melihat keluarga itu dilanda keterpurukan atas kehilangan satu anggota keluarga yg sangat amat berharga.

Sori melihat kearah pisau yg menusuk jantung gempa, walau penuh darah... Kilau pisau itu tak hilang.

"Kak solar...."-sori

Solar menoleh kearah sori.

Sori memberikan sesuatu kepada solar, dan solar menerimanya dengan air mata jatuh.

Tes...

"Eh..... Ini?... Hiks... Bodoh!! Adik ku itu! Ia bodoh! Ia menyimpan benda ini, dan benda inilah yg ia jaga.... Dan benda pemberian ku inilah yg telah merenggut nyawa nya sendiri... Hiks... Bodoh!!!"-solar

Solar merasa ia lah yg bodoh...

Kenapa ia memberikan itu?

Ia awalnya hanya ingin memberikan itu sebagai jimat pelindung gempa, agar gempa bisa membela dirinya.

Little Prince from Mafia[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang