22. Unforgettable Hatred

1.4K 230 21
                                    

Jeonghan kembali ke pabrik membawa mobilnya setelah menyuruh para anak buah Kim Hyunsuk untuk memindahkan kawat kawat itu. Dan langsung menjemput Chan dan ayahnya.

"Oh kalian masih ada disini?" Kaget Seungkwan melihat Gahyeon mengamati tempat pabrik itu.

"Yah, karena kami memiliki pekerjaan juga, kami harus memeriksa keadaan disini apakah bisa ditempati manusia." Jawab Gahyeon, sepertinya dia masuk kedalam kelompok kepolisian.

Jiu yang ditangkap kini sudah diberikan baju dan langsung mendatangi Jeonghan dengan senyuman,
"Apa kamu ketua dari squad kecil ini?" Tanyanya mengangkat tangannya meminta untuk berjabat.

Jeonghan membalas jabatannya,
"Yah masih ada squadku di tempat lain." Jawabnya.

"Namaku Kim Minji dan orang itu." Jiu menunjuk kearah Kim Hyunsuk, "dia adalah paman ku." Lanjutnya.

"Hah? Paman?! Lalu kenapa dia melakukan hal sekejam itu padamu?" Kaget Jeonghan membuat Jiu terkekeh.

"Mungkin dia sudah tidak waras, panggil aku Jiu saja dan sepertinya sudah saatnya aku harus pergi, semoga kita bisa bertemu lagi." Seru Jiu sambil berlari entah kemana sambil membawa pamannya yang diikat.

"Noona!" Seru Chan datang sambil menopang tubuh ayahnya yang tidak karuan bentuknya.

"Chan!" Vernon berlari untuk mendorong Chan tatkala kakinya hampir menginjak jebakan hewan.

Bruk! Crash!

"Vernon?!" Seungkwan terkejut atas tindakannya yang tiba-tiba, beruntung mereka berdua baik baik saja.

"Hh... Hh...?" Chan masih tidak tahu apa yang terjadi hingga ia melihat jebakan hewan berada di bawah kaki kirinya.

Berarti prediksi Vernon kemarin malam benar bahwa dia harus berhati hati dengan kaki kirinya.

"Untung kalian gak papa." Ujar Jeonghan tersenyum.

Sofia langsung membantu kakaknya berdiri karena tadi dia juga terjatuh karena mencoba menghindar dari jebakan.

"Unnie... Jebakan ini ada racunnya..." Ujar Sofia menunjuk ke jebakan yang menangkap sepatu Vernon.

"Oh? Racun ini... Untung kalian tidak kena, karena ini bisa membuat kaki kalian putus." Ujar Jeonghan setelah mengecek.

Chan langsung merinding mendengarnya, masa belum apa apa dia langsung pincang, kan gak lucu.

"Kalian ini, lain kali harus hati hati kalo ada jebakan! Disini tidak ada rumah sakit tau!" Omel Seungkwan yang begitu khawatir seperti seorang ibu yang memarahi anaknya.

Jeonghan membawa ayah Chan masuk kedalam mobil, sungguh pria yang tangguh meskipun lukanya sangat banyak dia masih bisa sadar... Meskipun setengah.

"Sudah kuberitahu kelompok Minghao." Ucap Jeonghan berjalan keluar sambil memakan wafer.

"Betulkah?! Apakah mereka menemukannya?!" Seru Chan tidak sabaran dan langsung mendapatkan jitakan kepala.

"Tentu saja belum! Kau pikir mudah mencarinya!" Balas Jeonghan membentak membuat Chan menjadi terdiam menunduk.

"Tentu saja mereka pasti akan menemukannya." Lanjut Jeonghan sambil mengusap kepala Chan lembut.

.
.
.

Disebuah markas lumayan luas terlihat seorang wakil ketua sedang berlari untuk melaporkan berita baik pada ketuanya.

"Ketua! Kita mendapatkan berita bagus." Serunya dengan senyuman merekah diwajahnya.

"Kenapa kamu terburu-buru?"

"Hh... Hh.. pabrik yang dikuasai Feilong kosong!"

"Bagaimana bisa? Kemana perginya mereka?"

𝙳𝚊𝚢 𝙾𝚏 𝚃𝚑𝚎 𝙳𝚎𝚊𝚝𝚑 [SVT GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang