29. Tsunami Zombie (1)

1.1K 185 23
                                    

Hari itu tidak ada yang tertidur, semuanya terjaga memandangi cctv juga pendeteksi. Jantung mereka berdebat kencang bahkan BR squad sendiri tidak ada yang memasang wajah tenang. Mereka berkumpul di teras dengan berbagai senjata sambil mereka.

Jebakan sudah di letakkan di setiap tempat, tong berisi minyak juga sudah di letakkan di lapangan luas. Meskipun sudah bersiap tapi masih tidak bisa bernafas lega.

"Maafkan aku, seharusnya aku membuat markas jauh dari Seoul." Minghao berucap tangannya menyatu dan dia menunduk merasa bersalah.

Semuanya menatapnya tidak percaya, selama sebulan ini Minghao sudah memberikan mereka fasilitas yang tidak akan di dapat disaat kiamat ini, bagaimana mungkin mereka akan mengeluh seperti itu.

"Tidak tidak, ini bukan salahmu." Jeonghan berbicara sambil menggelengkan kepalanya.

"Iya, kita akan sekuat tenaga melindungi rumah ini! Bagaimanapun hanya tempat ini yang kupikir paling aman." Soonyoung duduk disamping dengan kaki bergemetar sangat jauh berbeda dari wajahnya yang ceria. "Haha..ha.."

Jihoon mendongak, tangannya terangkat untuk merasakan apakah dia benar atau tidak tapi saat ini air menetes megenai hidungnya.

"Hujan." Ujar Jihoon mengambil tangannya kembali untuk melihat air yang membasahi telapak mungilnya.

"Hah? Kesialan macam apa ini." Komentar Seokmin menggaruk kepalanya mencoba menghilangkan rasa pusing.

"Semoga aja besok gak hujan." Ucap Seungcheol menatap langit gelap yang menjatuhkan butiran bening bergantian dan air mulai membuat genangan di tanah sana sini.

Mereka semua terdiam menatap air hujan yang turun deras, tidak ada yang berbicara malam itu. Mereka semua menikmati kemerduan air hujan pembawa malapetaka.

"Semangat kalian semua." Ujar Jisoo mengangkat tangannya membentuk kepalan.

"Tentu! Selama aku masih bernafas aku akan berjuang untuk hidup!" Sorak Mingyu merenggangkan ototnya sebelum dia berjalan masuk kedalam rumah mungkin untuk minum.

"Apakah camp base Seoul sudah mengetahui hal ini?" Jun bertanya menatap Jeonghan.

"Mereka pasti sudah tahu pergerakan aneh dari para zombie itu, jadi mereka pasti akan bertindak cepat." Jeonghan menjawab dengan tangan yang mengelap senjatanya penuh kasih sayang.

"Aaahh! Kupikir aku bisa istirahat lebih lama lagi!" Keluh Seungkwan berbaring di sofa meletakkan kakinya diatas pangkuan Vernon yang membuatnya nyaman untuk menutup mata.

Vernon menghela nafas sebelum melirik kearah Wonwoo yang sedang memainkan alat komunikasi nya.
"Maknae udah sampe kan ya?" Tanyanya.

Wonwoo mendongak lalu mengangguk lalu menjawab,
"Ya, mereka sudah sampai sore tadi."

"Apakah itu artinya mereka selamat?"

"Mereka cukup pintar untuk memilih mana yang baik dan bukan." Kini Seungkwan yang menjawab pertanyaan Vernon sambil menunjukkan senyuman bangganya.

"Orang tua sama anak lainnya sudah berada di tempat kan?" Minghao bertanya kepada siapapun yang mendengarnya.

"Oh, mereka saat ini sudah tidur di tempat yang kamu siapkan." Jihoon menjawab bersama senyuman nya. Ya dia lah yang bertanggung jawab untuk mereka.

"Baguslah."

Dan semuanya terdiam tersesat dalam pikiran masing masing, mereka sudah sangat kuat jadi tidak akan terjadi apa apa. Ya ini akan baik baik saja.

.
.
.

"A-apa kau bilang?"

Suasana menjadi hening, percikan api yang terbang menghiasi belakang suara mereka, Chan mencengkeram kerah Aseph dengan tatapan membara mengancam untuk membunuh.

𝙳𝚊𝚢 𝙾𝚏 𝚃𝚑𝚎 𝙳𝚎𝚊𝚝𝚑 [SVT GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang