Pagi ini semuanya terbangun melakukan hal biasa seperti olahraga dan membuat sarapan namun yang berbeda kali ini adalah ibu dan ayah Chan sudah terbangun dan mulai mempersiapkan sarapan.
"Wonwoo, liat Jihoon sama Minghao gak?"
Jisoo bertanya setelah menyelesaikan olahraga rutinnya.
"Hah? Kukira mereka sama kalian."
Wonwoo sendiri tidak tahu kemana perginya kedua orang tersebut. Duduk di sofa luar sambil membaca buku novel yang di rekomendasikan Minghao.
"Kalian nyari Jihoon sama Minghao? Kalo gak salah mereka ke bawah tanah."
Seungkwan menjawab sambil membawa gelas dan piring piring karena mereka semua akan makan di luar.
"Astaga bisik sekali mereka ini."
Wonwoo menggerutu ketika White squad teriak teriak bermain di lapangan.
"Bego kenapa gak ditangkap bolanya!"
"Ya lu lemparnya ketinggian!"
"Dahlah Hyung, capek muel main gak bener bener daritadi."
"Salahkan Mingyu tuh lemparnya ketinggian."
"Sebenarnya kita main apa sih Hyung?"
"Oppa!! Sarapannya udah siap!!"
Sofia datang merelai mereka semua bersama Jeonghan yang hanya menatap mereka tidak habis pikir badan besar kelakuan kayak bocah.
Pagi itu mereka semua sarapan dengan baik, makanan yang dihidangkan begitu enak meskipun hanya 1 menu yang sama. Didalam hati Jeonghan begitu gelisah tentang apa yang akan terjadi kedepannya. Mereka berenam telah mengubah takdir, dan mungkin saja kedepannya akan lebih buruk dibandingkan yang pernah dia alami.
"Ngomong ngomong, sudah lama aku kepikiran tentang hal ini."
Seungcheol berbicara ditengah makannya, sontak semua orang menatap padanya penasaran dengan apa yang ingin di katakan.
"Bagaimana kalian bisa mengetahui bencana ini? Bagaimana bisa kalian sesiap ini untuk melawannya?"
"Bener juga, aku tidak kepikiran hal ini gara gara zombie itu membuatku takut."
Soonyoung membenarkan, bukankah aneh jika BR squad mengetahui apa yang akan terjadi? Terlebih bukankah White squad menjadi sangat tergantung pada mereka?
"Hmm... Hal itu mungkin akan susah dibicarakan, jadi tidak perlu jika kalian tidak ingin memberitahukan pada kami."
Seungcheol berbicara setelah melihat wajah BR squad yang nampaknya enggan untuk berbicara.
"Percayalah pada kami, kami akan selalu berada di sisi kalian meskipun kalian berniat jahat."
Mingyu mencoba meyakinkan karena dia sendiri sudah sangat penasaran, tidak mungkin juga bahwa BR squad adalah seorang cenayang itu terlalu mendadak untuknya.
"Dan lagi kalian sering bilang bahwa tidak ingin kehilangan kami lagi. Sungguh aku sangat penasaran dengan itu." Lanjut Vernon membuat suasana menjadi hening.
BR squad tersenyum melempar pandangan, sudah tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan bukankah mereka sudah berkumpul bersama? Itu sudah membuatnya bersyukur.
"Kalian adalah orang orang yang berharga, bahkan lebih berharga dari orang tua kami."
Ucap Jeonghan mengawali pembicaraan. Mendengar bahwa mereka lebih berharga dari keluarga tentu saja mengejutkan.
"Tu-tunggu mengapa kalian berbicara seperti itu?!" Komentar Seokmin tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Benar, bahkan orang tua kami justru membuang kami seperti sampah." Lanjut Jisoo menunduk mengingat masa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙳𝚊𝚢 𝙾𝚏 𝚃𝚑𝚎 𝙳𝚎𝚊𝚝𝚑 [SVT GS]
RandomTahun 2018 dimana dunia sudah tak memiliki harapan, tak ada tanda kehidupan, tak ada lagi yang namanya manusia. Hanya keenam gadis yang tersisa. Keenam gadis yang sudah 10 tahun ini bertahan menghindari semua Zombie yang terinfeksi. sekarang inilah...