32. Lost For The Second Time

1.1K 177 28
                                    

Jisoo sampai di tempat yang dijanjikan untuk bertemu dengan Seokmin sebelumnya, dia tidak tahu bahwa dia mengalihkan perhatian para zombie itu terlalu lama sampai sampai dia sendiri tidak sadar bahwa langit sudah gelap. Tubuhnya saat ini begitu lengket karena darah zombie yang menutupi seluruh tubuhnya dia ingin cepat pulang dan mandi.

Tapi ketika dia sampai di tempat awal, disana tidak ada siapapun dia pikir Seokmin menunggunya di mobil jadi dia pergi ke mobil lebih dulu namun Seokmin tidak ada disana.

Dimana dia? Jisoo berpikir sambil mengambil minuman didalam mobil untuk menyiram seluruh tubuhnya, sungguh darah lengket itu sangat tidak nyaman.

Dia tidak tahu pasti kemana Seokmin akan pergi jadi dia mengangkat tangannya yang memegang pistol menembak ke langit dengan tembakan keras berharap Seokmin mengenalnya dengan suara tembakan.

Setelah tembakan sunyi menyelimuti seluruh tempat, ini mengerikan hingga membuatnya sedikit merinding, yah disini dia hanya bisa bulan terang dan bintang bintang di langit karena akhir dunia ini lampu jadi tidak ada yang menyala kecuali lampu batre yang sekarang dia pegang.

Ini seperti deja vu ketika mengingat Seokmin pernah tertangkap di sel kereta bawah tanah, apakah Seokmin memang suka menghilang?

Atau apakah terjadi sesuatu padanya?

Jisoo sangat ingin meneriakkan namanya ditengah kesunyian malam ini, tapi itu akan membuat kebisingan dan akhirnya zombie zombie yang masih ada datang padanya.

"Bulannya terang...." Dia bergumam, angin malam menyejukkan tubuhnya yang di tutupi darah lengket. "Aku harus cari Seokmin sekarang."

Dia mulai melangkah kan kakinya ke tempat yang dia anggap ada disana, kakinya berjalan dengan sendirinya tanpa ada keraguan.

Ini mungkin akan berakhir kosong karena tidak mungkin Seokmin pergi kesana, tapi mari berharap dia ada disana.

Berpikir terjadi sesuatu padanya akan membuat Jisoo sakit hati dan merasa bersalah telah meninggalkan nya kedua kalinya. Ini tidak boleh terjadi.

Dia harus cepat menemukannya.

"Seokmin dimana kamu." Jantungnya berdetak kencang setiap kali tidak menemukannya ketika memasuki satu ke gedung ke gedung yang lainnya.

Ini tidak mungkin terjadi, jangan sampai kejadian dulu terjadi lagi. Ingatan kilas balik, Dimana untuk pertama kalinya Seokmin menyatakan perasaannya padanya namun juga untuk terakhir kalinya, Jisoo saat itu tidak sempat menjawabnya dan itu sangat mengganggunya selama 10 tahun dia bertahan, hatinya terasa kosong setiap kali dia mengingatnya, penyesalan memenuhi pikirannya.

Jika saja aku menjawabnya lebih cepat, apakah dia akan hidup kembali?

Jika saja dunia ini tidak berubah apakah aku saat ini berkencan dengannya?

Tanpa sadar rahang Jisoo mengeras, langkahnya semakin cepat gema sepatunya bisa terdengar di aspal becek. Dia berlari sepenuhnya mengabaikan angin malam yang dingin menusuk kulitnya.

"Seokmin!" Dia berteriak hampir terdengar putus asa.

"Seokmin! Ini Jisoo!" Air mata mulai terlihat di mata hitamnya. "Kumohon jawab aku."

Hening.

Jisoo berhenti, terengah-engah membungkuk ketika dia tersedak dengan air liurnya sendiri.

"Dimana lagi aku harus mencarimu..." Jisoo berkata ditengah Isak tangisnya yang samar.

Derap kaki terdengar gusar menuju kearahnya. Jisoo mendongak untuk melihat bayangan seseorang berlari, dia tidak terlihat terlalu jelas karena tertutupi bayangan gedung.

𝙳𝚊𝚢 𝙾𝚏 𝚃𝚑𝚎 𝙳𝚎𝚊𝚝𝚑 [SVT GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang