No Gun, No Run 📍

3.4K 326 2
                                    

Mungkin hari ini nasib baik sedang tidak berpihak padaku.

Sial sekali.

Hanya karena aku tertidur di kelas, aku mendapat hukuman memgembalikan semua buku paket ke perpustakaan.

"Crystal! Sit down!"

"Saya hanya ingin membantu Megg. Dia tidak akan bisa membawa semua buku itu sendirian."

"Sit down, Crys! Jangan membuat saya marah. Biarkan Megg menjalani hukumannya sendiri."

Kejadian di kelas tadi kembali terlintas di pikiranku, membuatku menggerutu sepanjang jalan.

Oh, God.. Ini berat sekali!! Aku bahkan tidak bisa melihat jalan di depanku karena pandanganku tertutup oleh tumpukan buku yang ku bawa.

Merasa lelah, aku berhenti dan meletakkan buku buku yang ku bawa di bangku yang tersedia di koridor ini. "Sialan. Andai saja semalam aku bisa berhenti memikirkan Xavier dan segera tidur, aku pasti tidak akan tertidur di kelas dan menjalani hukuman seperti ini, huh!"

Aku tidak menyadari ketika di ujung koridor ada getombolan geng Xavier yang sedang berjalan ke arahku. Aku baru menyadarinya ketika salah satu dari mereka yang ku ketahui bernama Louis menyapaku.

"Queen," sapanya dengan sangat halus dengan sedikit membungkuk kan badannya, diikuti oleh beberapa anggota lain yang bersamanya.

Aku tersenyum membalas sapaan mereka. Aku juga sudah mulai terbiasa ketika mereka memanggilku 'Queen'. Karena bagi mereka, gadisnya 'King' adalah 'Queen'.

"Apa kabar, queen? Apa kau baik baik saja?" Louis kembali berbicara.

"Aku baik, Lou. Tak ada yang perlu dikhawatirkan."

"Queen pergi semenjak kejadian perkelahian waktu itu." Tentu saja perkelahian yang antara Xavier dan David yang dia maksud.

"Apa hubungan Queen dan Xavier sudah membaik?" Arthur yang bergiliran bertanya.

"Semuanya baik. Tidak ada masalah apapun."

"Kami pikir terjadi hal buruk karena setelah pertengkaran hari itu kalian berdua sama sama tidak datang ke sekolah."

Aku lagi lagi tersenyum kepada Felix yang kini berbicara. "Felix, sudah kubilang semuanya baik baik saja. Kalian tidak perlu khawatir."

"Kalian tidak ada kelas? Kenapa bisa berada disini sekarang?"

"Ah, pelajaran sejarah membuat kepala kami terasa hampir meledak."

Mereka tertawa, membuatku ikut tertawa karenanya.

"Mari kami bantu, queen."

Satu persatu dari mereka mulai mengambil tumpukan buku yang tadi ku bawa. Aku ingin membantu, namun mereka melarangku.

Aku merasa diperlakukan sseperti seorang ratu sungguhan jika bersama Xavier dan orang orangnya.

Walau mereka terkadang menyeretku ke dalam bahaya, namun mereka tetap melindungiku. Memberiku perlindungan terbaik yang mereka bisa, aku tak pernah meragukan hal itu.

*******

Sialan sekali Archie. Kemana dia? Apa dia lupa untuk menjemputku pulang sekolah?

Teman teman ku sudah pulang. Tadi aku menunggu bersama Alisha, namun ibunya sudah datang menjemput setengah jam yang lalu.

"Waiting for someone, huh?"

Aku tersentak kaget ketika seseorang tiba tiba bersuara. Dia berdiri di sampingku sambil bersandar pada sebuah pohon yang rindang.

DARK Eyes Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang