Help me, Leave me

3.2K 302 1
                                    

"I go, or I die."

Kalimat itu terasa seperti berdengung di telinga orang orang yang berada di sana.

Terdengar terlalu berani dan terlalu putus asa di waktu yang bersamaan.

"You have to choose. Let me kill him or let me die?"

"Cukup nak, cukup."

Grandpa Adam yang sejak tadi sudah cukup bersabar kini mulai kehilangan kesabarannya. Orang tua itu pikir cucunya masih memiliki otak untuk menghentikan Megg. Tapi sialnya yang Xavier lakukan hanya diam dan menatap tajam ke arah gadis itu.

"Don't go anywhere, dear. I beg you.." Grandpa Adam melangkah mendekati Megg dengan mata berkaca kaca. Sungguh dia sama sekali tidak rela jika Megg harus pergi meninggalkan mereka.

"Grandpa.."

Samar namun masih cukup terdengar suara lirihan gadis itu yang juga sedang menatap Grandpa Adam.

Diantara semua orang di dunia ini yang tidak mampu gadis itu tolak, Grandpa Adam adalah salah satunya.

She has no father, tapi dia bisa meraskan kasih sayang seorang ayah dari Grandpa Adam. Lalu ketika Grandpa Adam sudah meminta padanya, bagaimana gadis itu bisa menolaknya?

A warm hug, begitulah yang gadis itu rasakan dari sosok di hadapannya ini.

"Dia tidak mau membantuku membunuh orang yang sudah menghabisi ibuku, Grandpa." Lirih gadis itu di pelukannya.

"I know, dear. I know."

"Aku tidak bisa memaafkan si brengsek itu, Grandpa... Aku benar benar membencinya." Nyaris terdengar seperti bisikan. Tubuh gadis itu sudah semakin lemas dan pasti aka terjatuh jika tangan Grandpa Adam tidak menahannya sekarang.

"Aku akan membantumu mencari si brengsek Rhisand itu, dear. But please.. Never thingking to leave me."

"Promise me, Grandpa."

Pria paruh baya itu mampu merasakan tubuh Megg bergetar di pelukannya karena menangis.

Perlahan namun pasti, Grandpa Adam mengambil alih pistol yang sebelumnya berada di tangan gadis itu dan membuangnya agar gadis itu tak berbuat nekat lagi.

"Aku berjanji akan membatumu untuk membunuh Rhisand meski Xavier tidak mau melakukannya. Tapi ku mohon jangan lakukan hal itu sendiri. Itu terlalu berbahaya. Hold my promise, dear. I'll never break it."

And then, she is totally black out.

"What the hell are you saying?!"

Mendengar teriakan marah dari Xavier membuat Grandpa Adam menatap cucu kesayangannya itu dengan tajam.

See?

Apa yang cucu bodohnya itu lakukan? Disaat gadisnya sedang tidak sadarkan diri, pria itu justru lebih memilih untuk marah marah daripada membantu membawa gadisnya masuk ke dalam kamar.

Grandpa Adam memberi isyarat pada Archie agar membawa tubuh Megg untuk masuk ke dalam dan diangguki oleh pria itu.

Selepas gadis itu dibawa masuk, Grandpa Adam mendekati Xavier dan memukul rahang pria itu dengan keras.

Bugh..

"Lalu apa yang akan kau lakukan, huh?! Hanya diam saja dan membiarkannya membunuh dirinya sendiri? Dimana otak mu, X?!"

Sudah cukup untuk semuanya. Cucu sialan yang sayangnya merupakan cucu kesayangannya ini perlu ia sadarkan.

"Tidak sadarkah kau akan membuatnya menjadi seorang pembunuh?" Desis Xavier dengan rendah sambil menyentuh rahangnya yang baru saja mendapat bogeman mentah.

DARK Eyes Prince [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang