33 | Sakit

2.9K 192 60
                                    

"Aa... Buka mulutnya gel.. Minum obatnya!!.

" Ck... Gw udah sehat dy, ga usah minum obat obatan. Tenggorokan gw udah berasa pait dari pagi tadi banyak banget obat yang mesti diminum!!.

"Ini obat bukan permen... Ya iya pait, makanya klo ga mau minum obat dan masuk rumah sakit.. Makan teratur istirahat yang cukup".

" Kan bisa diganti obat cair yang manis dy!! ".

" Gue bukan dokternya gel, klo gue dokternya pasti gue ganti sama bodrexin sekalian".

"Ga mau..bodo...

" Duk!!!

"Aduh...Sakit co!!!!! ". Maki Billar saat Rico memukuli kepala nya dengan bantal.

" Minum ga atau gue matiin lo sekalian, mumet tau ga udah satu jam debat masalah obat ga selesai".

"Gw lagi sakit malah lu timpuk co". Billar ngambek-memalingkan badannya yang rebahan membelakangi Rico.

" Gini nih kalau ne anak sudah sakit sensitif nya melebihi cwek lagi halangan.

Billar tetap diam.

"Ky.. Ne apelnya sudah gue kupasin,aaa.... Mam tayang".

Billar tetap berada di posisinya-masih diam.

Refleks ketiga sahabat Billar berbarengan menghembuskan nafas berat kecuali satu orang yaitu Reza.

Dengan santai Reza mengambil ponselnya, menekan kontak seseorang-video call.

"Siang.. De... Lagi dimana?? ".

Seketika Billar bangun dan duduk.

" Laki lo dari tadi ga mau minum obat dan makan De". Reza mengarahkan layar ponselnya pada wajah Billar yang melotot kaget sekaligus kesal pada Reza.

"Ga sayang... Ga...Reza bohong".

" Kaka tadi di chat bilangnya pasti bakal diminum obatnya dan makan teratur tapi nyatanya... Kaka bohongi dede ya?? ". Terlihat mata Dede berkaca kaca saat bicara.

" Ga sayang... Reza mengadi ngadi... Kaka sudah mau minum obat cuman tadi keasikan diajak ngobrol sama anak anak... Ini kaka minum obat.. Dy mana obatnya?? ". Billar merampas obat ditangan Ady lalu meminumnya cepat.

" Ris mana buah yang lo kupasin buat gw?? ". Haris menyerahkan sepiring kecil buah apel yang sudah diiris rapi-Billar melahapnya tanpa protes sedikitpun.

" Makan siangnya?? " .

"Sudah sayang... Reza yang suapin tadi".

Lesty tersenyum senang. " Ya sudah dede beresin endorsean dulu ya, setelah ini dede mau take vocal buat single terbaru. Mungkin dede sampe rumah sakit agak malam banyak kerjaan yang numpuk soalnya. .. Hehehehe".

Lesty nyengir malu sendiri mengingat dirinya yang menghilang selama satu minggu lebih, baru kali ini seorang Lesty sangat tidak professional menurutnya.

"Ya sudah.. Ga PP sayang.. Klo cape langsung pulang kerumah aja, masih ada mereka mereka ini".

" Ga sayang.. Dede nginap dirumah sakit lagi nemenin kaka.. Dede tutup ya biar cepet beres... Assallammualaikum.. ".

" Waalaikumsalam".

Reza mengambil ponselnya ditangan Billar.

Tiga sahabat lainnya termangu tanpa suara"baru tau cara menaklukan Billar jika rewel".

Billar melirik tajam Reza.

"Tenang bro... Demi kebaikan lo.. Hi Hi Hi ". Reza nyengir sendiri.

"Lar.. Gw mau nanya.. Kok Bisa Reon ga nuntut lo padahal waktu kejadian dihotel Bali itu, lo hampir matiin anak orang". Ady membuka suara memutus interaksi antara Reza dan Billar.

GOOD GIRL AND BAD BOY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang