30 | Berakhir

1.8K 152 54
                                    

Billar menggaruk kasar rambutnya hingga berantakan, menjatuhkan tubuh diatas kasur kamar lalu berguling guling tidak karuan. Bingung, kacau dan hampir gila karena sang kekasih 'Lesty'. Billar merindukannya dan yang membuatnya setengah mati adalah sudah tiga hari tidak bertemu. Bagaimana bisa bertemu jadwalnya semakin padat dari pagi hingga hampir pagi lagi baru pulang kerumah. Sebenarnya Billar berharap Lesty akan meluangkan waktu sedikit menemuinya dilokasi syuting atau studio indosiar saat ngehost tapi apa daya gadisnya juga selalu beralasan sibuk.

Sebagai seorang presenter, pengusaha dan Diva Lesty juga punya jadwal padat setiap hari tapi sesibuk apapun dia pasti menyempatkan mampir menemui Billar dilokasi membawakan makanan atau sekedar say hi tapi sudah tiga hari Lesty tidak melakukan itu. Ingin Billar ganti menemuinya di tempat kerja walau hanya sebentar di tengah break-tapi Lesty selalu memberi alasan sibuk dan tidak bisa ditemui, jangan kan bertemu telpon ataupun chat jika ditanya apapun selalu jawabannya dingin seperti 'maaf dede sibuk nanti kita sambung, maaf dede cape udah dlu ya'. Tidak salah kan jika Billar mulai berpikiran negatif?.

"Aaaaaaa!!!!!!!". Teriak Billar dari dalam kamar.

Elo berlari menerobos masuk begitu saja kekamar Billar.

" Ada apa bos, kenapa??? ". Panik Eno.

" Ga pa pa". Jawab Billar dingin.

Eno terdiam, mematung didepan pintu kamar. Kesal.

"Gw ga mau jatuh cinta kalau cinta itu bisa membuat seseorang yang waras menjadi gila seperti bos".

Eno lalu mendudukkan pantatnya dilantai masih didepan pintu kamar.

" Sepertinya Lesty bosan sama gwa dan tidak perhatian lagi" . Billar bangun lalu ikut duduk dilantai didepan Eno.

"Pasrah bener, kya ga ada semangat idup muka ditekuk dibikin bikin jelek pula tetap aja ga bisa ngalahin Eno".

Billar menatap Eno tajam, kesal bukannya dikasih saran malah diajak lawak.

" Peace bos... He he he Popa kan malam ini off. Mending temui Lesty langsung, bicarain apa yang jadi uneg uneg boss. Udah mau kawin masa masih kayak anak kecil diem dieman gini kalau ada masalah".

"Masalahnya setahu gwa ga ada masalah apa apa, makanya bingung".

" Itu menurut bos, menurut dede belum tentu".

Billar menatap Eno lama.

"Kayaknya lu tau sesuatu".

" Eno ga tau apa apa, tapi 3 hari yang lalu yang terakhir dede mampir ke loksyut boss saat bilang mau pulang, mukanya keliatan aneh. Eno bilang tunggu bentar kasih tau pak boss, dede bilang ga usah ehhh langsung nyelonong pulang aja katanya buru buru ada kerjaan mendadak".

"Lu kok ga kasih tau gw??, gwa pikir lu yang lupa kasih tau saat dede mau pulang karena keasikan ngelive mulu, makanya gwa marah marah ke lu".

" Males aja memperpanjang masalah bos, bos kan udah biasa marah marah ma Eno paling bentar nanti juga balik normal lagi moodnya tapi klo boss ada masalah sama Dede dua hari dua malam bos ga berhenti marah marah dan ga hanya Eno, orang disekitar bos juga bakal kena. Selain itu Eno takut itu hanya perasaan Eno aja dan Eno pikir mungkin dede ga mau ganggu bos syuting makanya ga pamitan ma bos dulu".

Billar angguk angguk, mendengarkan seksama penjasan Eno.

"Ya sudah entar malam gwa temuin Lesty sendiri aja, lu dan Adlin langsung pulang istirahat".

" Ashiapp boss!!! ".

****"

"Assallammualaikum... ". Billar mengucapkan salam diluar pagar pada Bapak dan A' Beni yang duduk duduk lesehan di teras rumah sambil ngobrol ringan.

GOOD GIRL AND BAD BOY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang