20 | Lokasi Syuting

1.9K 148 10
                                    

Kalian pernah ga merasakan menyayangi seseorang tapi ragu apakah kalian juga mencintainya sebagai lawan jenis atau hanya sebatas sayang???.

Kadang kala rasa yang paling awal kita pahami adalah sayang, seiring berjalannya waktu tanpa sadar hati, otak dan motorik kita bertindak untuk memberikan perhatian lebih hingga menumbuhkan rasa nyaman saat berinteraksi dengan orang yang kita sayang.

Logika masih berasumsi bahwa perasaan kita belum terlalu mendalam apalagi menyatakan bahwa sudah jatuh cinta. Lalu dari mana kita tahu bahwa kita telah jatuh cinta???.

Banyak cara. Ada yang dengan mudahnya dapat mendeteksi sendiri bahwa dia jatuh cinta dan terkeren cinta pada pandangan pertama katanya! !. Ada yang berteman dulu, berproses pdkt saling memberikan perhatian baru bisa mendeteksi bahwa dia jatuh cinta dan ada cara yang paling ekstrem yaitu saat merasakan takut kehilangan entah karena cemburu melihatnya dengan yang lain atau karena memang sudah ditinggalkan baru menyadari.

Rasa cinta dan rasa memiliki akan indah jika berjalan beriringan, tak terlepas. Ada yang bilang cinta tak harus memiliki, benarkah??. Memang benar tapi cinta itu akan tergores oleh luka karena tak bisa bersatu dan hanya cinta baru yang bisa mengobati luka tersebut.

Mungkin inilah yang Lesty rasakan-dia sudah merasakan rasa sayang, nyaman, perhatian, dan cinta pada seorang pria yang baru masuk dalam kehidupannya namun terhalang rasa trauma dimasa lalu hingga membuatnya lebih memilih bersikap biasa biasa saja terhadap gosip yang berhembus walau hati terasa panas.

Pertanyaannya apa yang harus Lesty lakukan saat merasakan cemburu??. Jika tetap diam maka satu hari nanti dia harus rela kehilangan sosok Billar yang penuh kasih sayang dan perhatian. karena ada saatnya pria berhenti berjuang saat kita sendiri tidak ingin memperjuangkannya.

Mundur dan mencari obat penawar hati lain kah??tapi hati Lesty seolah sulit berpaling dari pesona Billar.

Atau maju dan berjuang??. Lesty juga masih bertanya tanya pantas kah Billar untuk diperjuangkan?.

Dan disini lah Lesty berada di tempat lokasi syuting iklan Billar, cukup baginya berpikir dengan menyibukkan diri setengah mati selama satu minggu terakhir hingga jangan kan memperhatikan orang lain memperhatikan dirinya sendiri saja tidak.

Menempuh perjalanan hampir satu jam dari rumahnya ke daerah Bekasi-tepat pukul satu siang Lesty tiba di lokasi syuting iklan yang mana Rizky Billar dan  El Mira sebagian model. Dia berdiri di depan pagar tinggi menjulang, dapat Lesty lihat dari luar pagar betapa megahnya rumah tersebut.

Tidak berapa lama terlihat Eno berlari cepat menghampirinya dan meminta tolong satpam untuk membukakan pagar.

"Kenapa ga ngabarin pak boss dulu mau kesini malah telpon Eno nanyain alamat dan bilang mau kesini, ga boleh kasih tau bos lagi!!".

" Ga papa, nanti dia ga konsen kerja kalau Dede kabarin apalagi kalau tau Dede bawa mobil sendiri. Heboh dunia perkonohaan". Lesty masuk dan semakin kagum melihat langsung dari dalam pagar megahnya rumah bergaya Eropa dihadapannya. Dia jatuh cinta saat memandangi halaman yang didominasi tanaman bunga mawar dan lavender.

" Bu boss bawa makan siang buat pak boss ya, banyak bener rantangnya".

"Iya, bawa buat A Eno dan Adlin juga, oh ya Adlin mana? ".

" Alhamdulillah rezeky calon suami orang. Adlin di dalem deket pak bos, ga bisa jauh jauh dia takut pak boss nyariin kalau perlu apapun, sini biar Eno yang bawa rantangnya".

"Oh... Ini makasih A Eno".

Eno hanya mengangguk lalu mengarahkan Lesty memasuki rumah mewah tepatnya keruang tamu dimana Billar dan lawan mainnya sedang beracting.

Sepertinya semua kru yang ada disana tidak ada yang mengenali Lesty karena selain memakai kerudung dan pakaian yang tertutup, dia juga menggunakan masker dan kacamata hitam hingga wajahnya terbilang tertutup penuh. Memang sengaja supaya tidak dikenali.

Lesty melihat wanita yang tadi siang sedang diwawancara eksklusif di acara gosip, berdiri sekitar 20 meter darinya sangat cantik menggunakan gaun kuning soft menjuntai sampai ke lantai, rambut digulung tinggi memperlihatkan leher jenjang dan kulit putih mulusnya begitupula Billar yang mempesona dengan jas mewah hitamnya dan rambut tertata sangat rapi . Tidak dipungkiri Lesty tidak bisa mengindahkan pesona Billar yang luar biasa saat ini dan dia yakin begitupula dengan wanita lawan main Billar yang tidak henti hentinya memandang kagum Billar.

Syuting sudah dimulai dari tadi dan Lesty sedikit terlambat untuk menyaksikan syuting dari awal. Eno mengarahkan Lesty untuk duduk disudut ruangan yang strategis yaitu menonton proses syuting tanpa terganggu oleh siapapun.

Adegan romantis dimulai dimana Billar dan wanita itu bersamaan memainkan piano. Nada yang indah pikir Lesty namun tidak seindah suasana hatinya yang memanas saat melihat langsung tiba tiba Billar memegang tangan wanita itu, mengelusnya lalu mengeluarkan kotak cincin untuk melamar si wanita.

"Ck osas kenapa melamarnya pke cincin sih, ga nyambung banget".

" Lah... Kalau ngelamar orang kan pakai cincin bu boss". Sahut eno yang berdiri disampingnya.

"Kan temanya sabun, kenapa ngelamarnya ga pke sabun aja supaya sabun mandinya tambah laris, entar kalau yang laris malah cincinnya siapa yang rugi??".

Eno bingung apakah Lesty sedang memberi saran atau sedang marah tapi mendengar nada suara dede yang tidak terdengar lembut seperti biasanya Eno mulai paham bahwa  sekarang bu boss bukannya ga ngerti isi cerita atau adegan romantis tapi lagi cemburu.

" Habis lu boss kelar syuting". Ucap Eno dalam hati.

"Dede mau istirahat ga ke ruangan Pak Boss, kasurnya enak banget tadi Eno ketiduran disana". Eno berusaha mencairkan suasana yang sedikit panas dengan menawarkan Lesty beristirahat. Eno hanya khawatir Dede Lesty tiba tiba menjambak rambut lawan main pak boss nya-walaupun sedikit mustahil tapi tidak ada salahnya kan jaga jaga sebelum kejadian beneran karena yang akan disalahkan tetaplah eno.

"Boleh no.. Tolong anterin".

Saran Eno seperti oase dipadang pasir buat Lesty saat ini, lebih baik tidak melihat adegan romantis itu walau cuman acting dari pada jadi penyakit hati.

Lesty mengikuti eno yang sudah berjalan didepannya hingga mereka sampai di sebuah ruangan berupa kamar tidur besar dan mewah yang didominasi warna putih, Lesty masuk lalu mendudukkan pantatnya dipinggir ranjang besar ukuran king size.

" Nah Dede tiduran aj sambil nunggu bos break syuting". Sembari meletakkan rantang makanan diatas meja sofa samping jendela kamar.

"Iya a Eno, makasih".

Lesty memperhatikan sekeliling kamar dan sedikit heran melihat barang barang disana.

"Ini kok ada tas cwe dan beberapa gaun sepertinya untuk keperluan syuting, bukannya ini tempat istirahat pribadi kaka ya? ".

" Ohh... I itu... Ini memang ruang istirahat buat pak bos dan dan si pemeran wanita itu juga De??".

Lesty diam cukup lama.

"Ohh... Begitu....jadi satu ruangan dan satu kasur, mantap banget tuh".

" Ga gitu de.. Pak boss ga begitu Eno saksinya".

"Sudah... A Eno ga usah jelasin.. A Eno bukan juru bicara kaka".

" Ya sudah biar pak boss aja yang ngomong, salah ngomong Eno habis entar. Tinggal bentar ya De nemuin pak boss dulu takut dicariin, dia pasti kaget kalau tau Dede disini".

Lesty mengangguk lalu merebahkan badannya diatas kasur sedang Eno setelah menutup pintu langsung pergi menemui Billar.

***

GOOD GIRL AND BAD BOY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang