16 | Maaf

2.4K 180 15
                                    

Bapak, Mama, Riza, Beni, Lesty dan sibungsu Rendy berkumpul dimeja makan untuk sarapan. Ketidak hadiran Billar menjadi pertanyaan dibenak Lesty tapi lebih memilih diam dan menikmati sarapannya.

"Riza... Billar ga sarapan atau tidur lagi setelah ngobrol ma Bapak selesai sholat subuh tadi? ".

" Dia di kamar, katanya ga selera makan padahal dari kemaren dia ga makan apa apa. Saya khawatir dia drop lagi apalagi hari ini mesti take vocal buat single pertamanya".

"Lo kenapa tidak makan, ga ada uang beli beras"?. Bapak merespon sambil tertawa kecil.

" He he Bapak lucu,  Billar emang gitu kalau banyak pikiran dan kerjaan suka lupa makan".

Riza melirik Lesty yang duduk berhadapan dengannya, dan berhasil terlihat Lesty yang agak gelisah karena mengkhawatirkan kondisi Billar.

"Ya sudah, Bi tolong bawakan Billar sarapan kekamarnya ya".

" Ehhh biar Dede yang anter pak, boleh kan? ". Sebenarnya Lesty gengsi tapi dia sangat mengenal Billar jika Bibi yang antar sarapan kemungkinan besar tetap tidak akan dimakan.

Sedang Bapak tersenyum melihat anak gadisnya salah tingkah karena permintaannya sendiri.

"Lah Bapak kira Dede ga mau ngomong sama Billar".

" Bapak iech..., ini boleh ga? "

"Ha ha ha boleh lah tapi jangan lupa pintu ga boleh ditutup, selesaikan masalah kalian Bapak mumet liat dia ngintilin kamu terus kya anak ayam yang di cuekin induknya".

Lesty langsung berjalan cepat sambil membawa nampan berisi sarapan-meninggalkan mereka semua dimeja makan dan tidak menanggapi kejahilan ucapan Bapaknya.

Tok tok tok...

"Masuk!!!!".

Ceklek... Perlahan Lesty memasuki kamar dan membiarkan pintu terbuka, meletakkan nampan sarapan diatas meja. Billar kaget saat menyadari yang masuk adalah Lesty.

" Ini sarapan kaka, tolong dimakan".

"Kaka ga ada selera De, bawa aja lagi sarapannya".

" Ga ada selera bijimana, kaka dari kemaren g ada makan kata Ka Riza atau kaka emang lebih suka minuman keras dari pada makan yang berguna buat badan kaka".

Billar berdiri dari duduknya ditepi ranjang dan menghampiri Lesty.

"Duduk dulu, kita bicarakan semuanya".

" Dede mau kaka makan, bukan bicara".

"Gimana mau selera makan masalah kita aja belum beres De". Billar mengusap lembut bahu tangan Lesty menyalurkan perasaan yang mendalam padanya.

Lesty berusaha menurunkan tangan Billar tapi bukannya terlepas malah dengan cepat Billar menggenggam tangannya. Lesty menghela nafas dalam, semakin ingin melepas genggaman tersebut semakin erat Billar menggenggamanya-semakin besar pula perasaan hangat dan nyaman yang menjalar dihati Lesty.

"Dede sudah bilang, Dede ga marah dan ga peduli juga kaka mau bagaimana diluaran sana. Bukan urusan Dede".

" Mana ada orang ga marah bersikap seperti ini, Dede cemburu kan".

"Ga lah, buat apa cemburu".

Billar mengarahkan Dede duduk disofa Bed didekat mereka tanpa melepas genggaman tangannya sedang Dede hanya diam mengikuti apa yang dilakukan Billar, pikirnya sia sia menolak karena pria didepannya ini sangat keras kepala dan gigih.

"Kaka mohon dengarkan penjelasan kaka ya!!".

" Tapi makan dulu".

Billar tersenyum lebar karena secara tidak langsung Lesty sudah memberinya kesempatan bicara.

GOOD GIRL AND BAD BOY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang