07 | Konten yang di-Apel-kan

1.7K 143 10
                                    

"Lu kaga ada baju laen ky, dari celana ampe jaket robek semua dan kayaknya otak lu juga?" Tanya manager Billar.

"Kalau kerapian nanti gua dikira niat banget ngapel nya, kan tengsin bang apalagi baru kenal kemaren?".

"Ya Tuhannnnnnn..... yang bilang kita niatnya mau ngapel siapaaaa Rizky Billar!!!!. Kita mau ngonten,koleb,nge yu tube jangan halu lu!".

"Lah..gua sudah minta eno buat beli buah buahan terutama apel tadi".

Krik...krik...krik...krik...

"Pantes kalo ga diputusin,diselingkuhin ya ditinggal nikah lu. Kayaknya mantan mantan lu bingung cara ngomong ma lu gimana, ga pernah nyambung pasti".

"Ha ha ha ha.... kesel banget muka lu. Masalahnya bukan di gua, mereka aja yang otaknya ga nyampe".

"Au ah...sudah masuk mobil sana nanti telat dan ingat jam 3 lu ada syuting iklan".

"Lu ga ikut??" Billar yang sudah didepan pintu mobilnya tiba tiba berhenti.

"Gue ada janji sama Hito ngomongin kontrak sinetron terbarunya dia, lu sudah kabarin Dede kan?".

"Belum".

"Lah trus kita kita nunggu lu 2 jam lebih ngapain tadi bukannya gue lihat lo mantengin hp mulu?". Ricardo berkacak pinggang, kali ini dia merasa akan ngamuk dengan anak muda yang berjarak sekitar 3 meter darinya sekarang. Ricardo tidak menghiraukan eno yang melewatinya dan langsung masuk ke kursi kemudi, Adlin juga masih sibuk merapikan bagasi mobil Billar yang penuh dengan perlengkapan syutingnya tanpa niat ikut campur pembicaraan antara artis dan manager yang selalu seperti tom and jerry sedang Valdi sang auditor duluan masuk dalam mobil.

"Gua bingung chat apa ke dede. Apa bilang salam kenal ya tapi kan sudah kenal, atau assallammualaikum apa kabar kan dia baik baik aja secara bisa kolab sama kita hari ini, bisa juga sih ngomongin trending video kita di Oms tapi kesannya gua gila keviral an makanya ampe sekarang gua bingung mesti chat apa".

"Astaga... Ya Tuhannnnnnnn... ampuni aku. Apa susahnya sih lu bilang aja. -Assallammualaikum Dede, kita hari ini jadi koleb kan. Kaka sudah mau berangkat nih,tolong share loc ya- ".

"iya ya..ga kepikiran, Dlin ayoo berangkat". Billar tertawa renyah dan memilih langsung masuk kedalam mobil setelah melihat adlin juga menyusul.

"Sumpah lebih langka ketimbang dino ne anak untung ganteng kalau ga mending jadi pembantu gua aja dari pada jadi artis". Ricardo pun pergi meninggalkan rumah Billar setelah dilihatnya mobil Billar sudah hilang dari pandangannya.

************************************
Lesty duduk dikursi balkon kamarnya yang menghadap langsung ke arah jalan komplek rumahnya, setelah sholat subuh dia memilih duduk disana menunggu matahari terbit ditemani alunan dzikir yang disenandungkan lembut olehnya dan tasbih ditangan sebagai perhiasan sempurna bagi seorang gadis cantik sepertinya.

Ya pertama jangan sedih lagi. kamu harus fokus dengan apa yang ada disekitar kamu, disekeliling kamu masih banyak orang orang yang butuh kamu bahagiakan dan akan selalu membahagiakan kamu dan kehidupan selalu berjalan jadi seperti kamu bilang tadi kamu ga perlu ngeliat kebelakang, kamu harus berjalan melangkah kedepan dan sekarang ada aku yang didepan kamu.

Ditengah dzikirnya tiba tiba Lesty teringat kata kata seorang Rizky Billar yang baru dikenalnya secara langsung beberapa jam lalu.

"Kehidupan selalu berjalan, jangan ngeliat kebelakang dan aku harus fokus dengan orang yang butuh aku bahagiakan dan selalu membahagiakan aku". Lesty langsung teringat kedua orang tua dan keluarganya yang pasti mengkhawatirkan kondisi mentalnya pasca ditinggal menikah Reon apalagi dia selama ini hanya diam seolah olah tidak bersedih padahal hampir disetiap malam dia bersujud memohon agar Allah memberinya keikhlasan dan ketenangan hati.

Matanya berkaca kaca teringat semua kenangan 7 tahunnya bersama Reon. Mereka sama sama memulai karir dari bawah setapak demi setapak naik melalui kerja keras yang luar biasa. Susah senang bersama sebagai teman dan rekan penyanyi professional, kebersamaan yang intens menumbuhkan perasaan cinta. 2 tahun pertama sebagai sepasang kekasih mereka masih memilih backstreet dari media manapun hanya orang orang terdekat dan bisa menjaga rahasia yang tahu mereka adalah sepasang kekasih. Ditahun ke3 mereka go publik dengan alasan tidak masuk akal yaitu Reon berpikir Lesty akan semakin mudah selingkuh dibelakangnya jika orang orang tidak tahu Lesty hanya miliknya.

Its oke tidak masalah buat Lesty toh dia senang senang saja dan berharap ini tidak menjadi bumerang sendiri buat Reon karena dengan go publik mereka harus siap kehilangan privasi dan hubungan akan lebih rentan diterpa kabar miring baik ghibahan negatif atau fitnah untuk menjatuhkan mereka secara pribadi atau karir. Intinya yang terpenting adalah komunikasi dan kepercayaan.

Tahun keempat sudah mulai tidak semanis awal awal pacaran, masing masing dari mereka masih mengedepankan ego dan merasa diri sendiri yang paling benar. Pertengkaran hampir terjadi setiap hari, tidak ada yang mau mengalah hingga sering kali lost komunikasi sampai beberapa hari bahkan pernah full 1 minggu. Saat kepala dingin salah satu mungkin akan memulai pembicaraan tapi tidak untuk menyelesaikan masalah sebelumnya hingga tetap menyisakan debu debu kemarahan yang tersisa dihati.

Ditahun keenam Lesty mulai berpikir bahwa dia harus berubah, harus lebih dewasa jika ingin hubungan mereka tetap bertahan sampai pernikahan. Lesty lebih sering mengalah dan menurunkan egonya, rasa cinta dan sayang mampu membuatnya lebih bisa bersikap tenang dalam menghadapi emosi Reon yang tak terkontrol. Usaha Lesty tidak sia sia pertengkaran semakin jarang dan hubungan mulai kembali harmonis tapi imbasnya Lesty harus banyak membatasi berteman dengan pria bahkan bicara dengan teman kerjapun dia harus super hati hati, semua keinginan Reon harus diikuti dan tidak ada kompromi jika tidak ingin mendengar kata kata kasar darinya. Lamaran terjadi dibulan ke 10 dan rencana pernikahan diawal tahun.

Masuk ke tujuh tahun hubungannya sebagai sepasang kekasih dan disaat persiapan pernikahan sudah berjalan 70% dia harus menerima kenyataan kekasihnya berselingkuh. Masih sangat jelas tergambar peristiwa hari itu dimana setelah sholat subuh, Lesty membuka handphone dan menerima sebuah video yang terlalu menyakitkan baginya dari nomor wa yang sama sekali tidak dia kenal. Lesty marah dan menuntut sebuah penjelasan dari Reon tapi bukan sebuah pembelaan apalagi permintaan maaf yang dia dapat melainkan tuduhan tuduhan yang tidak berakal padanya seolah olah apa yang dilakukan Reon semua itu karena kekurangannya sebagai kekasih. Terluka terlalu dalam membuat Lesty yakin mengakhiri semuanya.

Masih sayang-iya-, terluka -tentu- tapi semua itu tidak bisa dijadikannya alasan untuk kembali pada Reon karena yang hancur tak bersisa adalah kepercayaan. Saat sebuah kepercayaan hancur maka mau bagaimanapun mencoba semua tidak akan seutuh semula, ibarat akan membangun sebuah rumah tidak akan pernah berdiri karena tidak mempunyai tiang sebagai pondasi.

Lesty tersenyum mengingat semua itu ikhlas ihsan atas semuanya, setelah kejadian itu lillahitaala niatnya kedepan hanya ingin memperbaiki diri dihadapan Allah, lebih berbakti dengan orang tua dan keluarga serta memperbanyak habblumminannas. Lesty ingin lebih fokus dengan karir atau pekerjaannya dengan niat Lillahitaala ibadah bukan semata mata karena mengejar dunia. Dan inilah dia sekarang Lesty yang belajar berhijab namun tak sempurna, belajar adab dan akhlak yang masih kurang didirinya, melengkapi rukun islam dan iman yang hampir terkikis banyak di hatinya karena terlena dengan cinta indah dunia.

"Ting...." . Tiba tiba handphone disampingnya berbunyi pertanda masuk sebuah pesan whatsup bertepatan dengan munculnya bias sinar matahari yang menyinari wajahnya.

Manager ka Rizky ternyata!!.. pagi bener sudah chat.. Jam segini sudah bangun dan ngurusin kerjaan artisnya, hebat!!

Ehmm...ngonten bareng ya??!! Boleh juga mumpung jadwal Dede juga free buat hari ini.

Dede bergumam sendiri saat berbalas chat dengan Manager Billar.

"Ibu Bapak!!!... Dede izin kepasar bentar ya mau belanja sayur dan ikan. Temen Dede mau mampir kerumah nanti siang". Dede keluar kamar sambil berteriak ceria memberitahu hampir seluruh orang rumah bahwa mereka akan ada tamu nanti siang.

"Iya de, nanti ditemanin kak beni aja ya. Bapak malas kemana mana".

"Iya pak, Kak Beni dengerkan kata bapak. Dede mandi kaka sudah siap yaa???!".

"Iya..." Beni menyahut dengan pandangan berfokus pada televisi yang menyiarkan tausiah seorang ustad begitu pula dengan bapak yang duduk disampingnya sedang Dede sudah kembali kekamar untuk bersiap siap.

***

GOOD GIRL AND BAD BOY (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang