Noona berdiri di depan sebuah makam yang tidak terurus, rerumputan meninggi di atas gundukan tanahnya, nama yang tertulis di batu nisan juga hampir tidak terlihat, dan karena itu kami sempat kesulitan mencari makam tersebut.
"Ayo kita pulang." Noona menoleh padaku yang berada di sampingnya
"Kau yakin ?" Ucapku usai melihat jam tangan dan memastikan kami baru saja tiba 10 menit lalu
Noona berjalan lebih dulu meninggalkanku.
Sebelum menyusul Noona aku menyempatkan diri memberi hormat pada makam seorang wanita di hadapanku ini, Eomma mengatakan beliau adalah Choi Soo Hee, Ibu kandung Noona.
"Terima kasih sudah mau mengantarku." Ucap Noona setelah kami sampai di dalam mobil
"Apa kau benar-benar ingin mencarinya juga ?"
"Ne."
"Baiklah." Aku menyalakan mesin mobilku dan melaju sesuai arahan GPS
Butuh waktu lebih dari 2 jam untuk berkendara menuju sebuah Restoran Jajangmyeon yang terletak di kota Daegu. Kami memutuskan untuk turun dan makan siang di sana.
"Jeogiyeo, apa kau tahu pria bernama Ahn Jo Hyuk ? Usianya sekitar 65 tahun." Tanya Noona pada seorang pelayan yang melayani kami
"Ne. Dia teman Ayahku. Ada apa kau mencarinya ?" Tanya pelayan muda itu
"Bisa kami bertemu dengannya ?"
"Geu Ajusshi sudah tidak bekerja lagi di sini, dia pindah bekerja untuk pembangunan Apartemen di Seoul, tapi menurut kabar yang beredar Ajusshi sudah meninggal karena kecelakaan kerja. Kalian ada perlu apa dengannya ?"
"Meninggal ? Eonjae ?" Noona terkejut
"Sepertinya setahun yang lalu, tapi Ajusshi sudah pindah ke Seoul sekitar 5 tahun." Jawabnya, "Lalu kalian siapa ? Kenapa mencarinya ?" Tanyanya lagi
"Kami hanya ada perlu dengannya. Kau tahu dimana keluarganya tinggal ?" Jawabku usai melihat ekspresi Noona yang masih terkejut
"Gajok eoppseo, Ajusshi hanya tinggal sendiri."
"Apa dia juga tidak memiliki anak ?" Tanya Noona memastikan
Pelayan muda itu menggeleng.
"Lalu dimana makamnya ?" Tanyaku
"Jesunghayeo, mengenai itu tidak ada yang tahu."
"Baiklah terima kasih atas informasinya." Aku memberikan tip padanya sebelum kami meninggalkan restoran tersebut
Aku menuntun Noona menuju mobil kami yang terparkir, lalu membukakan pintu untuknya, namun dia membalikkan tubuh dan menyandarkan kepalanya di dadaku. Aku segera menenangkan Noona yang menangis.
"Baguslah kalau dia juga sudah meninggal. Setidaknya itu bisa menjadi alasan kenapa dia masih saja belum menemuiku."
"Apa kau masih ingin bertemu dengannya ?"
"Aniya. Aku sama sekali tidak ingin bertemu dengannya, tapi aku sangat ingin bertanya kenapa dia meninggalkan Ibuku. Kenapa dia meninggalkanku. Kenapa dia membiarkan aku dirawat oleh temannya. Kenapa Ayahku seorang pria pengecut ! Kenapa Ho Jun-a !" Ucap Noona dengan penuh emosi
"Tenanglah Hyo Rin."
"Kenapa dia harus mati sebelum menjawab pertanyaanku." Lanjut Noona
Kami pulang ke apartemen Noona usai melakukan perjalanan panjang sejak pagi hari. Sekarang Noona sudah tinggal terpisah dengan Eomma dan apartemennya sangat dekat dengan tempat kerjanya.
"Apa kau ingin menginap lagi ?"
"Ani. Masih ada urusan kantor yang harus aku kerjakan." Aku membelai rambut Noona
Sejak Noona tinggal sendiri aku memang jadi lebih sering menemaninya, rasanya seperti memiliki kebebasan untuk menemuinya, karena Eomma masih belum mengetahui mengenai hubunganku dengan Noona.
Aku kembali ke apartemenku yang sepi. Sudah 1 musim Se Hyun pergi meninggalkan apartemen tanpa membawa apapun, tidak sekali pun dia berkunjung ke apartemen kami atau pun menghubungiku. Pernah berkali-kali aku mencari tahu keberadaannya dengan mendatangi beberapa toko kue nya. Aku terus mencoba memperhatikan toko kue nya dari jauh, namun dia tidak ada di setiap outlet. Sedangkan rumahnya selalu terlihat kosong.
Akhir-akhir ini saat bersama Noona, aku mulai gelisah dan kembali memikirkan Se Hyun. Aku masih tidak habis pikir, kenapa dia bisa meninggalkan semuanya, dimana Se Hyun, bahkan Hannah juga tidak mau menjawab telefon dariku.
"Julia-Sshii, pertemuanku dengan Mr. Ronald pukul berapa ?" Tanyaku pada sekretaris melalui sambungan telefon kantor
"Pukul 11 siang Pak."
"Baiklah, persiapkan dirimu. Hari ini aku butuh bantuanmu lagi untuk menyiapkan materi."
"Baik Pak."
Aku bertemu dengan perwakilan kantor pusat di restoran salah satu hotel di Seoul. Mr. Ronald menyampaikan padaku bahwa tahun depan ada rencana bahwa aku akan dipindahkan ke kantor cabang yang berada di Singapore. Hal itu menjadi tantangan baru bagiku, sejujurnya aku sangat menyukai tantangan, namun sebelum aku pindah ke Singapore aku harus bertemu dengan Se Hyun lebih dulu untuk memutuskan hubungan kami secara resmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE
General Fiction'Seandainya kita bertemu sebagai orang asing, I'll be your Man.' -H.J Bae 'I don't even know what I feel, tapi kau sangat berharga.' -H.R Bae 'Bagaimana denganku dan anak kita, Bae ?' -S.H Shin [21 Nov] # 1 - kisahcintasegitiga # 1...