The Wave

24 0 0
                                    

Seusai jam kantor aku pulang ke apartemen Noona. Aku tidak sabar untuk mengabarinya mengenai rencana mutasi kerja dari kantorku.

"Apa ada yang salah dengan indera penciumanku ?" Aku segera menghampiri Noona yang berada di depan kompor

"Kau pasti senang."

"Kau memasak ramen untukku ?" Tanyaku masih tidak percaya

"Sesekali tidak masalah."

"Eih, jangan berbohong ! Aku tahu kau hanya menjadikanku alasan. Pasti kau yang sedang ingin makan ramen." Aku menggelitik pinggang Noona

"Hentikan Ho Jun-a !" Noona tertawa menahan geli

"Araseo." Aku beralih memeluk Noona dari belakang

"Wae ?" Noona menoleh

"Bogoshipo."

"Na do." Jawabnya, "Apa terjadi sesuatu hari ini ?" Tanya Noona memastikan

"Aniya."

"Ja, ayo kita makan, ramennya sudah matang." Noona menepuk punggung tanganku yang melingkar di pinggangnya

Seusai makan ramen aku dan Noona mencuci piring bersama, setelah itu aku membersihkan tubuh sedangkan Noona menonton televisi di kamar.

"Hyo Rin-a, kau menyingkirkan sikat gigi ku ?" Aku mendatangi Noona

"Aniya, sikat gigi mu ada di tempatnya." Jawab Noona dengan pandangan yang fokus ke acara di televisi

"Aku tidak menemukannya di kamar mandi."

"Lalu kau tidak sikat gigi ?"

"Tentu saja aku sikat gigi."

"Jangan bilang pakai punyaku !"

"Lalu aku pakai punya siapa lagi ?" Jawabku santai

"Aish ! Jorok !" Ucap Noona kesal

Aku segera membaringkan tubuh di atas kasur dan menarik Noona ke dalam dekapanku.

"Lepaskan ! aku sedang nonton." Noona memberontak, "Ho Jun-a, kau menumbuhkan jenggot ?" Fokus Noona segera beralih sebelum dia lepas dari dekapanku

"Ani." Aku memegang daguku

"Tapi ini sudah sangat jelas."

"Baiklah akan aku cukur besok."

"Ne, rasanya asing melihatmu berjenggot."

Aku memperhatikan Noona yang masih melihat ke arah daguku, lalu aku mencium bibirnya. Kami berciuman dengan tempo cepat, meski begitu kami masih belum melewati batas. Noona tidak siap untuk bertindak lebih dari itu, dan aku juga tidak bisa melakukan lebih selama pakaian Se Hyun masih tertinggal di apartemen kami.

"Ho Jun-a, aku sudah mengajukan surat resign." Ucap Noona

"Selamat !"

"Thank you my supporting system !" Noona mengelus pipiku

"Geundae Hyo Rin-a, bagaimana kalau kita merubah rencana. Kau tidak perlu bekerja lagi, kita pindah ke luar negeri dan tinggal di sana saja. Sekarang cukup aku yang bekerja."

"Apa maksudmu ? Bukankah kita sudah sepakat agar aku menerima tawaran dari seniorku untuk bekerja di stasiun televisi yang baru."

"Sebenarnya hari ini aku mendapat kabar bahwa aku akan dipindahkan ke perusahaan cabang di Singapore, aku juga akan mengisi jabatan yang lebih tinggi di sana. Kalau kau bekerja dengan seniormu kita akan terpisah jarak tidak tahu sampai kapan."

BAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang