Stupid-Man

15 0 0
                                    

Wanita disampingku benar-benar Shin Se Hyun, teman kuliahku dulu. Aku baru menyakininya setelah berhasil menatap mata berwana abu-abu itu dari depan. Tidak banyak orang yang aku kenal memiliki bola mata berwarna abu-abu, bahkan ketika aku berada di UK.

Aku segera mematikan alat treadmill, kemudian diikuti olehnya. Kami memutuskan untuk berbincang meski dia baru akan olahraga, kami segera mencari tempat duduk untuk memulai obrolan yang lebih jauh.

"Benar-benar keajaiban bisa bertemu denganmu lagi." Ucap Se Hyun

"Ne, senang sekali bisa bertemu denganmu. Setelah ini apa kau ada janji ? Bagaimana kalau kita pergi makan siang ?" Ajakku

"Baiklah, namun aku harus melanjutkan olahragaku dulu. Bagaimana kalau kita membuat janji satu jam lagi ?" Tanya Se Hyun

"Kalau begitu kita bisa olahraga bersama." Jawabku

Setelah bertemu Se Hyun, rencanaku seketika berubah. Usai gym kami pergi menaiki mobil masing-masing ke restoran seafood terdekat.

"Jadi kau lebih senang saat di Korea atau di UK ?" Se Hyun membuka obrolan ditengah makan siang kami

"Aku suka di sini." Jawabku asal, "Apa aktivitasmu belakangan ini ?" Aku mulai menanyakan kesibukannya

"Aku menjalankan bisnis kue dengan seorang teman. Kebetulan kami membuka beberapa outlet di Korea dan di Swiss. Aku bertanggungjawab untuk seluruh outlet di Korea dan temanku di Swiss." Jawab Se Hyun dengan senyum khasnya

"Wow sepertinya bisnismu berjalan lancar." Pujiku

"Aku sangat bersyukur bisnis kami memang mulai berkembang, sehingga kini pekerjaanku terasa lebih ringan dari sebelumnya, karena itu juga aku sudah mulai rutin melakukan olahraga lagi. Jika tahu akan bertemu denganmu aku akan membawa beberapa kue dari toko ku." Se Hyun tertawa

"Apa kue itu hasil inovasi yang kau buat ?" Aku mulai tertarik

"Geurom, beberapa adalah hasil inovasi ku dan temanku. Kami memang menyukai baking sejak lama, namun setelah dia mendapat sertifikasi baking aku mulai mengikuti jejaknya. Sebelumnya aku sempat bekerja di perusahaan makanan kemasan, namun aku memutuskan untuk resign dan memfokuskan diri untuk merintis bisnis kue ini bersamanya." Se Hyun menjelaskan dengan semangat

"Se Hyun-sshii, kau masih seperti dulu." Aku menatapnya

"Seperti apa ?" Tanyanya memastikan

"Kau luar biasa, tentu saja itu karena cara pandangmu." Aku menatap Se Hyun dengan rasa kagum

Se Hyun hanya tersenyum dan mengambil beberapa suap makanan dihadapan kami. Aku memandanginya, dia memang masih sama. Semangatnya, cara berfikirnya, bahkan penampilannya yang masih seperti model, mungkin hanya rambutnya yang sedikit lebih pendek, entahlah, aku tidak yakin.

"Kau juga pasti luar biasa dalam karir sampai dipercaya memegang jabatan penting Ho Jun-sshii." Se Hyun balas memuji, "Geundae, Ho Jun-sshii, setelah bertahun-tahun kau terlihat lebih gagah. Kau pasti rajin berolahraga selama ini. Apa kau masih ingat obrolan kita dulu ?" Se Hyun mulai membahas masa lalu

"Apa itu ?" Aku mencoba mengingat

"Aniya. Lupakan saja." Jawab Se Hyun menggerak-gerakan sumpitnya

"Setelah ini apa rencanamu ?" Tanyaku

"Bermain dengan anakku." Jawab Se Hyun

"Ne ? Kau sudah memiliki anak ?" Aku terkejut, "Anak perempuan atau laki-laki ?" Tanyaku lebih jauh

BAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang