Sudah sejak pagi Se Hyun sibuk di ruang tengah dengan berkas-berkas miliknya sambil sesekali menghubungi rekan bisnis melalui sambungan telefon.
"Ho Jun-a, akhir pekan ini aku akan pergi ke kota Jinhae."
"Jinhae ? Memangnya ada apa ?" Aku duduk di samping Se Hyun dan memberikannya minuman hangat
"Ada sedikit masalah di sana."
"Bisnis ? aku kira kau ingin melihat cherry blossom festival."
"Ah maja, tapi sayangnya tidak, ada masalah serius di cabang Jinhae, bahkan Hannah akan datang ke sana juga." Se Hyun tersenyum pahit
"Kalau begitu pergilah dengan Hannah ke festival itu."
"Ne ?" Se Hyun terkejut dengan ucapanku
"Dia akan datang jauh-jauh dari Swiss hanya untuk urusan bisnis ?" Tanyaku retoris, "Setiap kalian bertemu selalu membahas bisnis. Apa kau tidak bosan Se Hyun-a ? Bahkan di hari pernikahan kita juga begitu. Sekarang waktu yang tepat untuk liburan."
"Maja, rasanya persahabatan kami sudah tidak murni lagi, tapi memang karena tidak ada waktu untuk menceritakan hal-hal pribadi."
"Everything is gonna be okay. Take your time with her. Kalau kalian butuh waktu untuk semua urusan kalian, kau boleh bermalam di Jinhae."
"Jinjja ?" Se Hyun nampak tidak percaya
Aku mengangguk.
"Gomawo. Aku akan mengajaknya liburan juga." Se Hyun memelukku
Setelah Se Hyun menyampaikannya pada Hannah, mereka sepakat bermalam bersama di Jinhae untuk liburan singkat.
Tanpa Se Hyun di rumah, aku menikmati waktu sendiri dengan menonton acara televisi dan memasak ramen. Pagi tadi diam-diam aku membeli ramen di toserba setelah mengantar Se Hyun ke stasiun. Sudah lama aku tidak memakan ramen, setelah menikah dia mengontrol semua menu makananku, aku bersyukur dengan perhatian Se Hyun, namun terkadang aku juga merindukan rasa ramen di lidahku.
'Uri Noona'
Aku dikejutkan dengan panggilan telefon dari Noona usai mencuci piring kotor. Rasanya sempat ragu untuk menjawab telefon darinya karena takut akan mendengar kabar buruk lagi dari rumah, namun ternyata dia memintaku menemaninya minum di bar.
"Kau benar-benar naik taksi bukan ?" Noona memastikan lagi usai melihatku di hadapannya
"Ne, sesuai permintaanmu." Aku duduk di samping Noona, "Ada masalah apa lagi sekarang ?" Tanyaku pada Noona usai memesan minuman yang berbeda dengannya
"Ani, memang aku harus selalu punya masalah ?" Tanya Noona yang terus meminum minuman berwarna emas di tangannya
"Araseo, jadi kau hanya ingin menjadikanku supir malam ini."
"Ne." Noona kemudian tertawa
Lalu dia menangis.
"Cerita saja." Ucapku dengan tenang
"Ho Jun-a." Noona menoleh, wajahnya sudah memerah karena banyak minum.
"Mwo ?"
"Aku tadi menghadiri pernikahan seseorang. Coba tebak siapa ?" Tanya Noona yang sudah terlihat tidak fokus, "Mantan pacarku ! Dia akhirnya menikah dengan selingkuhannya. Aniya, dia menikah dengan temanku, atau aku harus menyebutnya atasan kami ? Pantas saja dia membuang ku. Jabatan wanita itu jauh diatasku. Dengan bodohnya mereka mengundangku."
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE
General Fiction'Seandainya kita bertemu sebagai orang asing, I'll be your Man.' -H.J Bae 'I don't even know what I feel, tapi kau sangat berharga.' -H.R Bae 'Bagaimana denganku dan anak kita, Bae ?' -S.H Shin [21 Nov] # 1 - kisahcintasegitiga # 1...