Sandwich

17 0 0
                                    

Hari mulai gelap, lampu-lampu taman mulai menyala, para orang tua dan anak yang bermain satu per satu sudah pergi meninggalkan taman. Suhu udara terasa semakin rendah mengingat musim dingin hampir tiba menggantikan musim gugur dan aku memutuskan untuk kembali ke apartemen karena lupa membawa mantel.

Saat baru membuka pintu apartemen aku mencium aroma makanan yang sangat asing. Tidak pernah sekali pun Se Hyun menghidangkannya untukku, tapi kenapa tiba-tiba dia memasaknya.

"Kau membuat ayam goreng ?" Aku menatap punggung wanita yang masih sibuk memasak

"Ne. Aku lapar." Jawab Se Hyun terbata tanpa berbalik melihatku

"Kau tidak menyukainya, kenapa harus memakannya, bukankah aku punya bahan makanan lain." Aku segera memeriksa isi kulkas namun ternyata memang tidak ada apapun selain air mineral, bir dan tentunya daging ayam.

"Gwencanha aku bisa memakan ini." Terdengar suara Se Hyun yang tidak nyaman

"Ayo kita makanan di luar." Aku mematikan kompor di depan Se Hyun dan menarik tangannya

"Tidak perlu, aku juga menyiapkannya untuk makan malam mu. Aku tahu kau sangat menyukainya." Se Hyun menarik tangannya

"Jangan paksakan dirimu !" Emosiku kembali bergejolak

"Mianhae, geundae gwencanha. Ayo kita makan bersama."

Se Hyun mencoba meyakinkanku, tapi aku menyadari dia sedang memaksakan diri.

"Terserah !" Aku segera masuk ke ruang kerja

Dari dalam ruang kerja aku mendengar Se Hyun melanjutkan aktivitasnya, dia makan dan sesekali terdengar suara bahwa dia mual. Perasaanku bercampur aduk, ada kekhawatiran terhadap kondisi Se Hyun dan kandungannya, tapi rasanya sangat marah karena dia menahan dirinya seperti itu.

"Apa kau ingin sandwich dari kantin rumah sakit ?" Aku keluar dari dalam ruang kerja

"Aniya."

Se Hyun masih melanjutkan makan malamnya, dia menyendok sedikit nasi dengan potongan ayam yang nyaris tidak terlihat dari jarak pandang ku.

"Aku akan pergi keluar dan melewati rumah sakit. Kalau kau menginginkan sandwich itu akan aku belikan." Ucapku beralasan

"Pergi kemana ?"

"Keluar."

"Maksudku kemana ? Apa kau akan menemui seseorang ?" Tanya Se Hyun ragu

"Begitulah." Jawabku asal

"Kalau begitu jangan pergi !" Tegas Se Hyun

"Wae ? Aku akan membelikan mu sandwich."

"Sudah aku bilang aku bisa memakan ini. Aku tidak perlu sandwich."

"Kau tidak menikmati makananmu. Kasihan anak kita."

"Gajima, jebal." Pinta Se Hyun

"Kenapa kau bersikeras ? Aku akan membelikan mu makanan apapun. Ayo kita keluar pergi makan. Aku juga ingin makan, aku kelaparan ! Aku tidak ingin makan ayam !" Ucapku dengan emosional

Aku berjalan ke dalam kamar dan memilih mantel yang berada di lemari untuk Se Hyun kenakan, lalu memberikannya.

"Pakai ini !"

Se Hyun merapihkan piring makanannya, dia kemudian mengenakan mantel yang aku berikan.

"Ternyata sudah tidak muat, mantelnya tidak menutupi perutmu. Dimana mantel yang kau pakai sebelumnya ?"

BAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang