I Promise

20 0 0
                                    

Usai mandi aku berinisiatif membantu Se Hyun memasak, namun yang terjadi adalah dia meninggalkanku di dapur sendiri dengan kompor yang masih menyala dan beberapa macam sayuran yang baru dia potong. Aku rasa Se Hyun sangat percaya bahwa aku bisa mengurus masakannya, sedangkan yang bisa aku dengar dia pergi untuk mandi.

Saat kami tengah merapihkan meja makan, Eomma tiba di apartemen dan begitu terkejut melihat kondisi Se Hyun. Telihat jelas bahwa dia sedang hamil, perut Se Hyun yang buncit ditambah caranya berjalan saat menyambut Eomma benar-benar khas orang hamil.

Eomma sangat bahagia mengetahui kehamilan Se Hyun hingga dia sempat lupa melepas coat putih yang dikenakannya. Dia segera mengajak Se Hyun duduk di sofa dan mengajukan banyak pertanyaan. Se Hyun beralasan mengapa dia baru memberitahukan kehamilannya, dia takut kandungannya tidak bisa bertahan selama trimester pertama. Mereka menikmati waktu bersama dan benar-benar mengabaikan ku, tanpa disangka Se Hyun menjawab semua pertanyaan itu dengan sabar, ekspresinya pun tidak kalah bahagia padahal sejak keluar kamar dia sangat dingin padaku hingga satu kata pun tidak berani aku ucapakan padanya.

"Eomma ayo makan ! Bageopa. Se Hyun juga belum makan." Aku beranjak dari sofa meninggalkan mereka

"Ah maja, cucuku harus makan. Gaja !" Eomma merangkul kan tangannya di lengan Se Hyun

Eomma duduk di samping Se Hyun dan mereka masih saja sibuk berada dunia mereka sendiri. Aku merasa kesal melihat itu, karena meski sudah di meja makan pun mereka masih mengabaikan ku.

"Untunglah tadi Eomma tidak ikut sarapan dengan Hyo Rin, jadi bisa sarapan dengan cucu Eomma."

"Bagaimana rasa masakan ku ?" Aku mencoba mengalihkan topik

"Kau yang memasak ? Sejak kapan kau bisa masak ?" Tanya Eomma tidak percaya

"Sejak aku mencari resepnya di internet, karena Se Hyun meninggalkanku tadi." Sindirku

Eomma tertawa.

"Geundae aku yang buat japchae ini." Se Hyun terlihat membela diri sambil menatapku dan menunjuk masakannya

"Tetap saja lebih banyak yang aku masak." Ucapku menyombongkan diri

"Kalian sudah belanja perlengkapan bayi ?"

"Ajik." Jawab Se Hyun

"Wae ? Apa kalian belum tahu jenis kelaminnya ?"

"Kami sudah tahu hanya saja.." Aku berfikir untuk mencari alasan, "Belum ada waktu, Se Hyun juga belum lama keluar dari rumah sakit."

"Adeul ? Ddal ?" Tanya Eomma memastikan

"Adeul." Jawabku

"Laki-laki ? Joha, nanti Eomma akan membeli perlengkapan untuk bayi laki-laki." Ucap Eomma bersemangat,
"Ah, bagaimana kalau hari libur besok kita pergi bersama saja ? Ah ne, apa Hyo Rin sudah tahu ? Kita bisa pergi dengannya juga !" Lanjutnya

"Shiro !" Seru Se Hyun dengan cepat

"Wae ?" Eomma terlihat bingung dengan respon Se Hyun

"Tidak perlu, kami yang akan mengurusnya sendiri." Aku beralasan

"Jadi Noona mu sudah tahu atau belum ?" Eomma kembali memastikannya padaku

"Tolong jangan membahasnya." Ucap Se Hyun nampak tidak nyaman

"Se Hyun-a, gwencanha ?" Tanyaku

BAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang