Aku berdiri di depan pintu kamar Se Hyun, di samping pintu tertera jelas nama Shin Se Hyun, perlahan aku menggeser pintu kamarnya dan seorang yeoja di dalamnya segera menoleh, lalu menghentikan langkah kakiku.
Wanita itu menarik tubuhku dan ketika kami sudah berada di luar dia menutup kembali pintu yang baru aku buka.
'Plak'
Aku merintih kesakitan karena Hannah menampar wajahku yang baru saja dipukuli Yoon Su.
"What are you doing here ?" Tanya Hannah, "Jika pagi itu aku tidak mengirim seseorang untuk melihat keadaan Se Hyun, dia sudah mati karena mu !" Terlihat Hannah sedang menahan amarahnya
"I'm sorry."
"Just go !" Hannah menunjuk koridor yang sepi di hadapanku
"Aku harus bertemu dengannya ! Please let me in, Hannah !" Pintaku
"Please leave her, Ho Jun !"
"Aku sangat mengkhawatirkan Se Hyun. Aku mohon, aku tidak bisa pergi sebelum bertemu dengannya."
"Jika benar, lebih baik kau temui dulu dokternya besok. Se Hyun baru saja istirahat, aku tidak ingin kau mengganggunya !" Ucap Hannah sebelum kembali masuk ke kamar Se Hyun
Aku tidak mungkin terus berdebat dengan Hannah. Oleh karena itu, aku menurutinya untuk tetap berada di luar kamar dan mencari tempat duduk sambil menunggu waktu berlalu. Aku mulai merasakan kantuk dan tertidur, kemudian aku terbangun setelah mendengar panggilan telefon dari Hannah, namun bukannya mengangkat panggilan tersebut aku malah teringat akan Se Hyun dan bergegas ke arah kamarnya.
Hannah berdiri dengan cemas di depan kamar Se Hyun.
"Ada apa ? Apa terjadi sesuatu ?" Tanyaku khawatir
Hannah tidak menjawab pertanyaanku dan mengalihkan pandangannya, tidak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruang kamar Se Hyun.
"Dokter Kim, dia suami dari Shin Se Hyun." Ucap Hannah membuatku membungkuk pada dokter tersebut
"Akhirnya kita bertemu, tapi apa kau baik-baik saja ?" Dokter Kim menunjuk bagian wajahku
"Ah, ne. Gwencanhayeo."
"Baiklah kalau begitu mari kita bicara di dalam ruangan."
Aku dan Hannah mengikuti Dokter Kim masuk ke ruangannya, di sana beliau menjelaskan kondisi fisik dan psikis Se Hyun secara detail.
Dokter Kim mengatakan fisik Se Hyun masih tergolong lemah dan terkadang dia melakukan self harm, meski begitu Se Hyun terus saja mengkhawatirkan janin di dalam kandungannya. Beruntung janinnya sangat kuat sehingga kondisinya jauh lebih baik daripada kondisi Se Hyun sendiri.
"Nona Shin butuh dukungan dari kalian. Dia belum bisa bertemu dengan banyak orang, namun beberapa orang bisa sangat membantunya. Jadi tolong dampingi dia selama masa perawatan." Pesan Dokter Kim
"Apa saya boleh menemuinya ?" Tanyaku
"Tentu saja. Saat ini sosok suaminya yang paling dibutuhkan oleh Nona Shin." Jawab Dokter Kim
Usai perbincangan dianggap cukup, aku dan Hannah keluar bersamaan dari ruangan Dokter Kim.
"Dokter itu sungguh tidak tahu apa-apa. Bad husband." Sindir Hannah
"Aku rasa karena dia dokter, maka dia lebih tahu daripada dirimu !" Aku menegaskan
"Apa kau masih tidak sadar ?" Hannah menghadapkan tubuhnya padaku, "Lalu apa lagi yang akan kau lakukan setelah menemui Se Hyun ? Meninggalkannya lagi ?"
Aku terdiam.
"Apa yang membawamu kemari ? Se Hyun benar-benar kacau beberapa bulan ini, dia hamil namun suaminya berselingkuh."
"Aku sungguh tidak tahu bahwa dia hamil !"
"Tentu saja ! Dia juga baru tahu setelah kau berselingkuh ! Apa dia harus mengabari mu ?"
'Tentu saja.'
"Dia bahkan merahasiakan itu dari keluarganya." Lanjut Hannah
"Hannah, mari kita dampingi Se Hyun, bahkan dokter mempercayaiku. Tolonglah, Se Hyun butuh kita." Ucapku dengan nada memohon
Hannah berdecak kesal, namun kemudian dia menganggukkan kepala.
Akhirnya dengan didampingi Hannah aku berhasil menemui Se Hyun, meski Se Hyun masih tidak mau menatapku, paling tidak dia juga tidak mengusirku seperti sebelumnya.
"Se Hyun-a, apa kau sudah makan ?" Tanyaku
Se Hyun tidak menjawab.
"Sarapannya akan tiba sebentar lagi." Jawab Hannah
"Apa masih ada yang terasa sakit ?" Tanyaku lagi
Se Hyun kembali tidak menjawab.
"Se Hyun, Ho Jun sudah datang sejak kemarin, namun dia menunggu di luar. Dia sangat mengkhawatirkan mu." Hannah memegang tangan Se Hyun
"Gajima." Ucap Se Hyun lirih
"It's okay, I'll be by your side." Jawab Hannah
Melihat respon Se Hyun membuatku sadar bahwa dia tidak nyaman dengan kehadiranku, namun aku sungguh tidak ingin meninggalkannya juga.
"Hannah, aku akan membeli makanan, apa kau ingin menitip sesuatu ?" Tanyaku pada Hannah
"No. Aku akan membeli sendiri nanti." Jawab Hannah
Aku meninggalkan Se Hyun dengan Hannah, lalu aku berjalan menuju kamar mandi. Sebenarnya aku tidak tahan lagi melihat Se Hyun, rasanya aku bisa menangis bila tetap di sana.
Saat berada di kamar mandi, aku baru menyadari betapa buruknya penampilanku khususnya di bagian wajah. Dari pantulan cermin terlihat bibir atas dan mata kananku bengkak, pilipisku pun robek, dan terdapat luka di rahang, bahkan aku baru merasakan sakit di sekujur tubuh, karena itu usai dari kamar mandi aku pergi ke apotek untuk mengobati lukaku.
"Hannah, kenapa kau di luar ?" Tanyaku ketika sampai di koridor kamar Se Hyun
"Ho Jun, aku pikir sampai disini saja untuk hari ini, besok kau boleh mengunjunginya lagi. Terlebih obati dulu lukamu."
"Baiklah aku mengerti, and I bring some food for you." Aku menyerahkan plastik berisi makanan
Sesuai pinta Hannah aku pulang menuju apartemen dan mengompres luka di wajahku. Aku juga beristirahat dengan cukup agar pulih dan dapat menemui Se Hyun dengan kondisi yang lebih baik besok.
Hingga setelah lewat tengah malam aku terbangun dan memutuskan untuk menghubungi sekretarisku melalui sambungan telefon.
"Julia-Sshii, maaf menghubungi di pagi buta. Hari ini aku tidak bisa masuk kantor karena istriku sakit. Jadi tolong undur semua jadwalku."
Usai menghubungi Julia, aku melihat chat dari Noona yang belum sempat dibuka sejak kemarin.
Hyo Rin
Kau sudah pulang ?
Bagaimana pestanya ?Aku rasa kau terlalu banyak minum sehingga belum membalas pesanku.
Ho Jun, kau sudah sadar ?
Ho Jun ?
Ya ! Balas pesanku.
Today
Pestanya seru, maaf baru membalas. Selamat beristirahat.
'Hyo Rin dan Se Hyun, kenapa pada akhirnya aku tetap menjadi pria pengecut.'
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE
General Fiction'Seandainya kita bertemu sebagai orang asing, I'll be your Man.' -H.J Bae 'I don't even know what I feel, tapi kau sangat berharga.' -H.R Bae 'Bagaimana denganku dan anak kita, Bae ?' -S.H Shin [21 Nov] # 1 - kisahcintasegitiga # 1...