Parah-parah...
Target nggak nyampe²!
Padahal asal kalian tahu ye.. gue udh gemes pen update tauuuu!!!
***
Author Pov
Tiga hari.
Sudah tiga hari semenjak Daneen meluapkan amarahnya pada Arman kemarin.
Ada perasaan lega, tapi Daneen juga merasakan ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.Seperti rasa ingin sekali melihat wajah Arman, disaat bersamaan dia juga ingin menonjoknya.
Daneen menghela nafas lalu menatap troli belanjanya yang hampir penuh. Ia tengah belanja bahan-bahan untuk membuat kue."Eh.. ibu aja yang nggak bener jaga anaknya!"
"Eh lo budak kecil berani banget sama orang tua, mau gue tuntut hah?!"
Daneen menoleh ketik terdengar keributan yang tak jauh darinya. Terlihat dua remaja perempuan dengan gaya necisnya dan seorang wanita dengan dandanan yang terlihat anggun tengah menggendong anaknya yang tengah menangis.
Daneen meringis ketik mendengar wanita anggun tersebut berani menggertak, jarang sekali Daneen melihat wanita yang berani seperti itu.
"Nggak usah bawa-bawa hukum ya bu, udah jelas yang salah situ nggak becus jaga anak"
"Eh sialan lo"
Keadaan mulai memanas, mereka saling tunjuk. Daneen jadi ikut gemas sendiri. Wanita anggun itu sendiri, bahkan kesusahan melawan dua remaja yang mulai mendorong pundaknya.
Daneen berlari kecil menghampiri mereka, "Berhenti berhenti..!"
Dua remaja tersebut terlihat sedikit kaget ketika melihat Daneen di hadapan mereka.
'Eh anjir ini si Daneen kan?'
'Iya Daneen yang itu kan? Anjir udah lah cabut aja'
Daneen mengernyit ketika mendengar dua remaja tersebut berbisik-bisik tentangnya. Memang dia kenapa?.
"Anak mana lo?" tanya Daneen
"B-bukan urusan lo, udah ayo cabut cepetan" remaja tersebut berlari meninggalkan Daneen.
"Mama, tangan Oze sakit"
Daneen menoleh ketika anak kecil dalam gendongan ibunya itu merengek. Wajar saja, Daneen melihat tangan anak kecil tersebut terlihat memerah dan ada sedikit lecet disana.
"Maafin mama yah, mama lalai jaga kamu." lalu wanita tersebut menoleh pada Daneen.
"Makasih banget yah, kalau nggak ada kamu bisa makin panjang nih."
Daneen mengangguk, "Sama-sama, tapi kalau boleh tahu anak ibu kenapa bisa sampai kayak gitu?"
"Saya lagi milih belanjaan tadi, anak saya dibelakang saya tiba-tiba jatuh. Ternyata kesenggol sama dua anak itu yang lagi ambil selfie-selfie gitu. Anak saya jatuh tangannya ke injek salah satu dari mereka"
"Oh iya saya Nadia, kamu sudah makan siang? Ayo bareng saja nggak usah nolak" wanita bernama Nadia itu menarik tangan Daneen untuk mengikutinya.
Disinilah Daneen duduk berhadapan dengan wanita yang ia tahu bernama Nadia, entah kenapa Daneen sedikit kesal mendengar nama tersebut.
Ia jadi teringat kontak wanita yang menghubungi Arman saat itu, namanya sama dengan Nadia.'Nggak mungkin banget kan dia Nadia di hp nya Arman?. Masa iya Arman doyan sama yang udah berbuntut?'
'Ehh kali aja iya kan? Si Arman kan polos-polos hot kayak olos. Apa servis gue kurang jeletot sampe dia kepincut sama yang udah berpengalaman?'
KAMU SEDANG MEMBACA
AR-BOY [21+] End
Romance21+ [ Be wise with your reading! ] ~ Sequel Dia Jodohku ⚠️Adult content Pria soft kayak Arman ketemu cewek bar-bar kayak Daneen. Setelah penyok mobil, kisah roman mereka dimulai.