Tinggal vote doang apa susahnya sih?
***
Author Pov
"Jadi kamu anaknya Pak Herman?" tanya Arman menoleh sekilas kearah Daneen yang kini duduk disebelahnya.
Daneen mengangguk dengan tersenyum kaku "Iya pak" jawabnya.
Daneen tak berhenti merutuk di dalam hatinya ketika tahu jika pria yang pernah tidur dengannya adalah boss tempat ayahnya bekerja.
Apa yang akan terjadi?.
Daneen takut pria di sebelahnya ini mengadu yang tidak-tidak pada ayahnya.
Daneen juga takut ayahnya dapat perilaku buruk di kantor karena sikap dirinya yang tak sopan pada Arman, jangan lupa pula ia pernah membuat penyok di mobil Arman.
Sementara Arman sendiri, malah merasa lucu dengan situasi sekarang. Tak menyangka gadis segalak Daneen punya ayah yang lembut. Arman kenal dengan Pak Herman. Dan juga ia menyukai saat-saat seperti sekarang, dimana Daneen terlihat canggung dengannya. Dan berperilaku sopan setelah tahu siapa dirinya.
Saat dirumah mereka di interogasi oleh bunda Mera, dan Arman mengaku jika ia sempat bertemu Daneen di cafe secara tak sengaja, bunda Mera menyuruh Arman mengantar Daneen pulang.
Arman mengangguk-angguk tersenyum. "Kamu jualan kue sekarang?"
"Iya pak"
Arman sedikit tak suka "Nggak ada jawaban lain, selain iya pak?"
"Betul pak"
Arman menghela nafas, "Belok mana?" tanya Arman ketika mobilnya sampai di pertigaan.
"Eh udah pak, sampai sini aja biar---
"Belok mana saya tanya?" Arman menyela Daneen dengan suara menekan.
Daneen sedikit kaget, ia kira Arman itu type pria yang lembek tak bisa tegas. Tapi nada bicara yang baru saja ia dengar mengubah statement Daneen.
"K-kiri" lirih Daneen.
Daneen goblok!! Sejak kapan lo jadi cewek ciut kayak gini?!
Mobil Arman belok ke kiri. Hingga akhirnya sampai di depan rumah Daneen. Rumah yang sederhana dan penuh bunga-bunga di halamannya.
Saat Daneen turun, Arman ikut turun membuat Daneen bingung.
"Kamu nggak nawarin saya mampir?" tanya Arman.
Daneen benar-benar kesal dengan Arman. Ia tak mau berurusan lagi dengn om-om hot ini.
"Ammm itu---
"Ayah kamu pasti senang kalau tahu saya minum kopi buatan kamu" sela Arman dengan senyum manisnya.
Daneen melotot. Oke, kesabarannya sudah habis.
"Oke om, silahkan masuk!" tekan Daneen lalu membuka pintu rumahnya dengan kasar.
Arman terkekeh lirih. Dia sudah kembali.
Arman masuk dan mengamati ruang tamu Daneen banyak foto-foto keluarga. Ada foto Daneen kecil yang tengah berose kuda-kuda dengan seragam silatnya.
Pantas saja.
"Silahkan diminum kopinya om!"
Arman menoleh dan melihat Daneen yang tengah menaruh kopi di meja. Arman melangkah ke sofa dan duduk disana.
Ia mengambil cangkir kopi tersebut, menatap Daneen yang tersenyum cantik didepannya.
"Jangan tersenyum seperti itu didepan saya" ujar Arman.
KAMU SEDANG MEMBACA
AR-BOY [21+] End
Romance21+ [ Be wise with your reading! ] ~ Sequel Dia Jodohku ⚠️Adult content Pria soft kayak Arman ketemu cewek bar-bar kayak Daneen. Setelah penyok mobil, kisah roman mereka dimulai.