24 -End

39K 2.2K 123
                                    

•Pencet tombol bintang 🌟 dibawah.
• Tandai jika ada typo
Comment and share cerita ini yah ❤️

                              Happy reading

***

Author Pov

"Tolong pesankan saya makan siang yah, nasi kare sama gulai" perintah Arman pada Tika.

Tika mengangguk patuh, ia sedikit heran. Akhir-akhir ini bosnya itu sering sekali memesan makanan yang berlemak. Karena Arman model, harusnya ia menjaga pola makannya. Tapi sekarang masa bodo sekali, bahkan sepertinya Arman berniat mundur dari dunia permodelan.

Perut bosnya itu sekarang terlihat sedikit membuncit, walaupun tetap tampan sih.

Setelah Tika keluar, Arman meraih ponselnya. Ia mencari kontak Daneen dan menelponnya.

"Hallo---
Belum sempat Arman menyapa Daneen, wanita itu sudah menyelanya terlebih dahulu.

"Kamu di mana?"

"Di kantor, kenapa yang?"

"Nanti malem ketemu yah, aku nunggu di apartemen kamu"

"Cie... Kangen yah, mau nagih jatah nih pasti" goda Arman.

"Idih, kebalik yah. Yang ada kamu yang minta jatah. Udah deh, pokoknya harus balik cepet!"

"Iya iya"

"Lagi apa sih?"

"Mau makan siang"

Dari sebrang sana, Arman dapat mendengar helaan nafas Daneen.
"Kamu itu, nanti roti sobeknya hilang loh makan lemak-lemak mulu dari kemaren"

Arman memajukan bibirnya cemberut, "Gak suka aku gendut yah?"

"Bukan gitu... Ah udah ah gak usah di bahas. Btw, apa kamu gak ngerasa ada yang aneh?"

"Aneh? Apa yang aneh emang?"

"Ck, udahlah bahas nanti aja. Bye!"

Arman menatap ponselnya yang mati. Matanya memanas hanya karena itu, seakan sadar. Arman segera menyeka matanya, ia menatap jempol tangannya yang basah.

Kenapa aku jadi sentimentil gini?Ah pasti gara-gara nonton Drakor sama Daneen kemarin. Batin Arman.

"Maaf pak, ini makan siang anda" Tika masuk dan menata makan siang Arman di meja.

Tika menatap ngeri pada bosnya yang langsung maju dan membuka bungkus makanannya. Lalu memakannya dengan lahap.

Pakai tangan pula !

Tika geleng-geleng kepala, lalu ijin keluar.

***

Arman duduk tak tenang di ranjangnya menunggu Daneen yang masih didalam kamar mandinya. Ia kira, Daneen memintanya untuk bertemu karena ingin memberinya jatah. Tapi ternyata, Daneen mengatakan sesuatu yang membuatnya gelisah.

Daneen keluar dari kamar mandi, membuat Arman langsung berdiri.

"Gimana hasilnya?"

Daneen memejamkan mata sesaat lalu menyerahkan testpack kepada Arman.

Dua gadis yang Arman lihat membuatnya membatu. Perasaannya campur aduk sekarang.

AR-BOY [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang