Pagi !!!
Jangan lupa sarapan biar kuat ngadepin ke UwU-an ARNEEN.
Jangan lupa vote juseyo!!!😘
****
Author Pov
Daneen menatap wajah Arman yang mendung. Bibirnya maju cemberut dengan alis yang hampir menyatu.
Cute ! Mau di gimanain tetep ganteng ni orang. Batin Daneen
Arman memang tengah merajuk pada Daneen lantaran Daneen habis mencak-mencak hanya karena Arman terlihat bersikap berlebihan pada ayahnya. Daneen takut ayahnya tahu hubungan mereka. Sementara Arman merasa tak ada yang perlu di khawatirkan. Herman terlihat tak keberatan jika dirinya jadi calon mantunya, begitulah pikir Arman.
"Udah nggak usah ngambek deh" celetuk Daneen.
Arman hanya mendengus dan tak mau menoleh pada di cantik.
"Kita udah sering bicarain ini yah sebelumnya, jangan di besar-besarkan deh"
Arman melirik, "Besar-besarkan gimana? Lagian apa salahnya sih kalau orang lain tahu?. Saya sudah berencana ngenalin kamu ke keluarga saya, sementara kamu ? Saya deket ayah kamu sajja udah mencak-mencak"
Mata Daneen melebar, "Nge-ngenalin gue? Jangan aneh-aneh deh". Duduk Daneen mulai gelisah.
"Iya lah. Kenapa emangnya? Kamu nggak mau saya kenalin ke keluarga saya?."
"Y-ya bukan begitu. Gue, gue cuma belum siap aja" lirih Daneen.
"Kenapa kesannya kamu nggak serius sama hubungan kita neen?"
Daneen menoleh, bukan. Bukan seperti itu, Daneen hanya merasa dirinya tak pantas untuk Arman. Daneen takut banyak yang menentang hubungan mereka, apalagi melihat status keluarga mereka yang beda jauh. Kalau sampai hubungan mereka menyakiti ayah Daneen, maka wanita itu mungkin akan memilih meninggalkan Arman.
"Bukan begitu---
"Apalagi? Kamu selalu melarang orang lain tahu hubungan kita. Saya berjuang dalam hubungan kita neen, saya cinta kamu tapi kam--
Chup !
"Gue juga cinta sama lo. Udah deh berisik banget dari tadi. Fokus nyetir aja ih"
Arman menggigit bibir bawahnya saking senangnya. Jika tak mengingat dirinya tengah menyetir, pasti sudah balik nyosor ke Daneen.
Daneen membuang wajahnya menatap keluar jendela. Tapi tetap saja Arman dapat melihat wajah merah Daneen, leher bahkan sampai telinga wanita itu ikut memerah."Kenapa baru sekarang sih bilangnya?" tanya Arman.
"A-apa sih udah deh nggak usah di bahas!" tukas Daneen dengan kikuk.
Ya ampun, Arman tak tahan lagi.
"Gemes deh!!"
Nyot nyot !!!!
"Aw! Apaan sih lo!" Daneen menyingkirkan tangan Arman dari dadanya.
"Hehe gemes sayang" Arman malah cengengesan tak merasa bersalah.
Dimana-mana gemes nyubitnya pipi, lah ini?
"Mesum banget deh heran" gumam Daneen judes.
***
Mobil yang di tumpangi Arman dan Daneen sampai di RS tempat Kira dirawat. Sebenarnya Daneen merasa malu untuk menjenguk ponakan Arman itu. Setelah Arman menceritakan semuanya, dan bagaimana reaksi Nadia nanti setelah tahu dirinya salah paham pada Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
AR-BOY [21+] End
Romance21+ [ Be wise with your reading! ] ~ Sequel Dia Jodohku ⚠️Adult content Pria soft kayak Arman ketemu cewek bar-bar kayak Daneen. Setelah penyok mobil, kisah roman mereka dimulai.