⚠️PENCET TOMBOL BINTANG SEBELUM MEMBACA !!! ⭐
⚠️BINTANG LETAKNYA DI PALING BAWAH NOH, GAMBARNYA ⭐
#udh di capslok sama bold. Masih gk vote, kelewatan kelen
***
Author Pov
"Ayah selalu dukung apa yang bikin Daneen bahagia, tapi ayah nggak mau kalian kelewat batas mainnya. Walaupun ayah setuju kamu sama Pak Arman, tapi kamu satu-satunya yang ayah punya. Ayah harus tetap waspada jaga kamu. Ayah nggak mau nanti kamu dibuat sedih."
Daneen menghela nafas mengingat ucapan ayahnya kemarin. Ia merasa bersalah sekali. Ayahnya tak tahu kalau dirinya sudah mengecewakan.
Ayahnya baru melihat dirinya berciuman dengan Arman, dan sudah se-khawatir itu. Sementara hubungan dirinya dan Arman sudah ekhem-ekhem.
Daneen juga penasaran apa yang ayahnya bicarakan dengan Arman berdua kemarin. Saat ia tanya ke Arman, pria itu memilih mengganti topik pembicaraan. Daneen jadi curiga kan jadinya.
Daneen mengecek ponselnya berkali-kali. Arman sudah janji padanya untuk makan siang di warung sate pinggiran. Tidak bisanya Arman slow respon seperti ini, biasanya pesan Daneen langsung dibalas cepat.
Sudah hampir satu jam lamanya Daneen menunggu, panggilan darinya juga tak diangkat oleh Arman. Karena kesal, Daneen menyantap sate yang sudah ia pesan dengan lahap. Orang yang berada di samping Daneen sampai melihat ngeri kearahnya.
"Boleh gabung nggak?"
Daneen menoleh kesamping ketika tiba-tiba seorang pria duduk disampingnya.
Oh tidak, Daneen ingat sekali siapa pria itu.
Kalau Arman lihat dirinya duduk di pepet seperti ini pasti marah, tapi karana pacarnya itu hilang entah kemana. Dirinya akan melakukan apa yang ia mau. Persetan dengan Arman."Sendirian aja neng?"
"Lo lihat gue bawa tuyul nggak?" tukas Daneen dengan ketus.
Bukannya marah, Andi malah tertawa dengan ucapan galak Daneen.
Andi mengangguk, "Lihat kok, udah nyuri hati gue nih"
"Alay"
"Kayak Arman lo nggak alay aja sih"
Daneen berdecak, "Jangan sebut-sebut nama dia deh!"
Andi menaikkan satu alisnya, "Kenapa?"
"Bukan urusan lo"
Andi memakan satu tusuk sate ayamnya sekali gigit, "Lo tau nggak gue tuh type cowok yang setia?. Nggak ingkar janji juga."
Daneen mulai melirik Andi diam-diam. Kenapa ucapan Andi sekarang mulai mengusiknya?. Walaupun begitu ia tetap diam mendengarkan Andi melanjutkan bicaranya.
"Gue juga bakal tetep luangin waktu buat makan siang barang pacar gue walaupun gue sibuk"
Daneen menoleh, "Oh ya? Gue nggak peduli tuh"
Andi mengendikkan bahunya, "Nggak masalah, yang penting gue care sama lo. Gue mau nemenin lo makan, sementara pacar lo lagi makan siang sama cewe lain di kantornya"
BRAK !!!
Daneen menggebrak meja lalu segera bangkit dari duduknya, ia membayar satenya lalu pergi meninggalkan Andi yang sendirian menatapnya.
"Lo nggak pantes buat Daneen, man" gumam Andi.
***
Daneen berjalan cepat masuk ke kantor Arman tanpa peduli sapaan resepsionis yang bermasalah dengannya kemarin. Langkahnya menuju ruangan Arman dengan nafas yang memburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AR-BOY [21+] End
Romance21+ [ Be wise with your reading! ] ~ Sequel Dia Jodohku ⚠️Adult content Pria soft kayak Arman ketemu cewek bar-bar kayak Daneen. Setelah penyok mobil, kisah roman mereka dimulai.