❗ Notenya baca bentar ⬇️
Kadang gw koar² suruh kalian vote. Tapi sering liat balesan komen yang bilang gk tahu caranya vote.
Sayang, Vote itu kamu Pencet bintang di pojok kiri itu loh.
Bagian paling bawah tuh kan ada gambar bintang. Kamu pencet.
Satu vote dari kamu berarti banget buat hayati😘
Biar semangat up nya oke?!
***
Author Pov
Daneen mendengus kesal. Lagi-lagi nomor asing menerornya dengan pesan-pesan kotor. Ia memblokir nomor tersebut lalu memasukan ponselnya kedalam saku celananya.
Hari ini Arman menyuruh dirinya untuk ke apartemen pria itu. Ngakunya sih sakit, tapi Daneen sedikit curiga. Daneen merasa ada udang dibalik seblak. Selama ia kenal Arman, pria itu manja sekali padanya.
Daneen jadi ingat pertama kali bertemu Arman dulu.Daneen sempat lihat Arman yang hanya diam menonton dirinya yang sedang bertikai dengan pelanggan saat itu. Dan Arman hanya diam tak mau ikut campur. Kesan pertama Daneen melihat Arman, ia kira Arman itu orang yang arogan.
Nyatanya Daneen salah. Pacarnya itu ternyata pria matang yang manja, dan yang paling Daneen suka Arman itu tidak pelit. Hahaha.
Udah ganteng, perhatian, gumush, nggak pelit lagi. Siapa yang nggak suka?.
Ojol yang Daneen pesan sudah sampai. Daneen berdiri di depan pintu apartemen Arman. Ia mengambil ponselnya, mengetik sesuatu untuk si pacar.
'Password?'
Pacar ❤️ : 'Hari jadi kita'
Daneen mengernyit mengingat-ingat. Emang kapan?.
'Kapan?'
Pacar ❤️ : 'Kok lupa sih?!'
'Udah deh bukain, udah pegel'
Pacar ❤️ : 'Kenapa bisa lupa?!🥺'
'Oke gue pulang'
CKLEK !!
Pintu langsung terbuka menampakan Arman dengan wajah cemberutnya. Daneen mengabaikan Arman yang pasti akan ada acara ngambek lagi. Ia menyelonong masuk dan menaruh tasnya di sofa.
"Kenapa bisa nggak tahu sih? Itu kan hari penting kita"
Daneen menoleh, menatap Arman yang merajuk memajukan sedikit bibirnya.
Yaampun cute banget sih!!!!
"Bukan nggak tahu. Tapi males nginget aja" balas Daneen, sambil melangkah mendekati Arman.
Ia menyentuh dahi pacarnya, yang ternyata memang sedikit panas.
"Pusing nggak?" tanya Daneen, yang dijawab gelengan kepala oleh Arman.
"Demam doang kenapa nggak berangkat kerja? Ini minum obat aja langsung sembuh" cerocos Daneen berlalu ke dapur.
Arman mengikuti Daneen lalu memeluknya dari belakang, menelusupkan kepalanya di leher Daneen.
"Kan kangen hehe"
Tuhkan ada maunya..
Daneen memasak bubur untuk Arman. Sementara pria itu kini sudah duduk memainkan Playstation dengan gemas.
Daneen merenung, tiba-tiba ia jadi teringat pria bernama Andi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AR-BOY [21+] End
Romance21+ [ Be wise with your reading! ] ~ Sequel Dia Jodohku ⚠️Adult content Pria soft kayak Arman ketemu cewek bar-bar kayak Daneen. Setelah penyok mobil, kisah roman mereka dimulai.