2 -Om² iPhone bukan?

60.9K 2.9K 193
                                    

Siapin kipas 🌚

Btw vote yah ❤️

***

Author Pov

Entah apa yang ada di dalam pikiran Arman ketika mengangguki ucapan perempuan yang diketahui bernama Daneen itu. Ia bahkan belum kenal sehari.

Disinilah mereka berdua. Saling tindih diatas kasur besar Arman. Arman membawa Daneen ke apartemennya.

"Ahhh"

Satu desahan lolos dari mulut Daneen ketika Arman meremas buah dada Daneen yang pas di telapak tangannya.

Jantung Arman berdebar cepat, ini adalah pengalaman pertamanya. Ia selalu jadi bahan tawaan oleh teman-temannya yang sudah menikah. Mengatai dengan sebutan perjaka tua. Hei memang apa salahnya masih perjaka diumur yang sudah menginjak kepala tiga?.

"Mmmmhh"

Daneen menggeliat ketika Arman melumat nipple pink Daneen. Arman memang masih perjaka, tapi kalau ditanya masalah ilmu seperti ini Arman tidak bodoh-bodoh amat.

Berbekal pengalamannya menonton video porno, Arman berharap ia tak membuat malu dirinya sendiri.

Clop

Clop

Clop

Arman memejamkan matanya menikmati lembutnya payudara Daneen nan hangat dan harum itu. Bibirnya juga mulai meninggalkan bekas merah di payudara sekal itu.

Sementara Daneen dibuat merem melek oleh permainan mulut Arman.

Tubuh mereka sudah telanjang bulat. Kulit menempel dengan kulit. Arman membawa mulutnya keatas untuk mencecap bibir ranum Daneen.

"Mmmhh"

Mereka saling memainkan lidah hingga saliva mereka tercampur  keluar sampai area dagu.

Arman mengimbangi permainan bibirnya dengan menggesekkan miliknya yang sedari tadi sudah berdenyut nyeri ke pintu surgawi milik Daneen.

"Saya akan masuk" ucap Arman sembari mengarahkan miliknya ke inti Daneen.

Sementara Daneen menahan rasa takutnya. Ia melihat betapa besar dan panjangnya milik Arman, jangan lupakan ara urat-urat yang terlihat pula disana. Daneen tak yakin itu muat masuk kedalam lubangnya.

Arman juga deg-degan sendiri. Ia menggosokkan miliknya di bibir inti Daneen yang sudah basah, lalu mulai memasukkan kepala juniornya.

"Aduhhhh!!! Sakittt !!!"

Arman mendongak menatap wajah Daneen yang memerah dan tangan yang mencengkram bantal di kepalanya.

"Kamu masih vir---

Daneen malah berdecak dan menatap jengkel ke Arman "Brisik lo! Udah lanjut aja!" ujarnya.

Arman tergagap "O-oke, tahan yah. Saya akan berusaha selembut mungkin"

Arman membuka paha Daneen lebih lebar lalu menghentak satu kali hingga ia merasa merobek sesuatu didalam.

AR-BOY [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang