22 -Kangen mimi

38.3K 2.5K 91
                                    

• Pencet tanda bintang dibawah sebelum baca⚠️
• Tandai typo jika ada
• Silahkan comment dan share cerita ini ke temen² kelen cintahhh😘

****

Tanpa disadari Daneen dan Arman semakin dekat. Tidak mau munafik, Daneen jujur senang Arman mendekatinya lagi. Jadi ceritanya mereka CLBK. Tapi ya namanya perempuan, walaupun senang ya kadang bilangnya gak suka. Daneen itu sokjual mahal dikit. Walaupun begitu Arman tetap sabar mendapatkan cinta Daneen lagi.

Dengan sabar meladeni semua tingah laku Daneen yang menyebalkan dan tak masuk akal. Daneen kadang suka marah-marah sendiri membuat Arman bingung. Wajar saja, Arman itu masih newbie dalam hal begituan.

Kadang ia berbuat ini salah, buat iu salah. Hampir semua dimata Daneen salah. Arman jadi kelimpungan sendiri. oh iya, masalah kemarin tentang hubungan Arman dan Daneen yang kandas selama tiga bulan. Herman ikut andil disitu. Ia memberi pengertian pada Arman untuk member waktu bagi Daneen dan introspeksi masing-masing. Seperti sekarang, ia tengah berada di rumah Arman. Orang tua Arman tengah berlibur ke Bali.

Daneen memotret bunga-bunga yang berada di depan rumah Arman.
“Eh mbak!” Daneen menoleh mendengar seruan itu. Di sebrang tembok tampak gadis yang Daneen ingat bernama Ayu tengah menatapnya dengan sengit.

Daneen memasukan ponselnya kedalam saku lalu berjalan mendekati gadis remaja itu.
“Lo manggil gue?” tanya Daneen degan songong. Bocah model ginian kalau di baikin malah nglunjak, batin Daneen.

“Iyalah aku manggil mbak, mbak ini siapanya bang Arman?” gadis itu menatap Daneen dari atas sampai bawah.

Bahh ngajak main ini bocah!.

“Menurut lo, gue siapanya Arman?”

Ayu mendengus mendengar pertanyaan Daneen, “Mbak please ya, jangan jadi pelakor. Gak usah rusak hubungan aku sama bang Arman!”

Daneen mendelik, “Apa? Gue gak salah denger nih?. Mana ada Arman pacaran sama bocah kayak lo”

“Halah masih proses mbak! Mbak ini kita sebagai sesama perempuan harusnya ngertiin dong! Aku lagi deketin bang Arman, kalau mbaknya gak punya hubungan apa-apa sama bang Arman jangan halangi akulah.”

“Kalau gue bilang, gue lagi pdkt juga sama Arman gimana?” tantang Daneen.

“Memang dasar pelakor kamu ya! Rasain ini!” tangan Ayu menjulur meraih rambut Daneen dan menjambaknya dengan keras. Daneen yang belum siap jadi susah untuk melawan, tapi ia dengan nekat memanjat pembatas tersebut dan berhadapan dengan Ayu.

Ayu ngeri melihat wajah marah Daneen, ia takk tahu saja sedang berurusan dengan siapa.
Ayu sudah pasang kuda-kuda mau menjambak Daneen lagi, tapi Daneen dengan sigap memelintir tangan Ayu dan menonjok wajah gadis remaja itu. Ayu terjerembab jatuh ke tanah sambil memegangi pipinya yang terasa nyeri.
Tanpa Daneen duga, Ayu tiba-tiba menangis kencang. “Ibu!!!!!! Huaaaa!!!!”

Tak lama kemudian, ibu Ayu menghampiri putrinya yang sedang menangis.

"Yaampun nduk, kamu kenapa toh?"

"Bu, dia mukul ayu bu" adu Ayu sambil menunjuk Daneen.

Ibu Ayu menatap tak suka pada Daneen, "Kamu itu perempuan, harusnya perilaku kamu lemah lembut! Jangan brutal ndak ada aturan koyo ngene!" hardiknya.

"Bu, harusnya anak ibu yang d--

"Halah, wes toh. Mana ada maling ngaku salah. Cepet minta maaf! Kalau gak nanti saya tuntut kamu!"

AR-BOY [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang