1 -Angry girl

148K 3.1K 167
                                    

Author Pov

Seorang model tengah berlenggok panas didepan fotografer. Ia berpose santai tapi memberikannya kesan hot.

Arman.

Model yang di gandrungi wanita-wanita diluar sana karena fisiknya dan juga uangnya tentu saja.

"Oke, cukup untuk hari ini Ar" ucap sang fotografer.

Arman mengangguk tersenyum hangat lalu pergi ketempat ganti baju.

Arman dikenal banyak orang dengan sifat ramahnya dan sopan santunya. Itu semua karena didikan bundanya. Ayahnya, Aldari juga mendidiknya agar menjadi pria yang tegas.

Bundanya Arman itu wanita yang soleha, dan lemah lembut. Walaupun ia bukan ibu kandung Arman tapi ia sangat menyayanginya.

Arman sudah tahu jika dirinya memang bukan anak kandung dari Mera. Ia tahu kisah suram keluarganya, tentang apa yang terjadi antara ayahnya dan paman Agler dulu.

Awalnya Arman marah, dan membenci mereka tapi bundanya menasehatinya dengan lembut hingga akhirnya ia luluh dan ikhlas dengan apa yang telah terjadi.

Sebenarnya, bundanya tak mengijinkan ia untuk menjadi model. Ayahnya juga begitu, ia menyuruh Arman untuk melanjutkan perusahaannya tapi Arman menolak, ia lebih memilih merintis usahanya sendiri dari nol. Dan juga Arman akan merasa bebas di perusahaannya sendiri.

Kata bebas benar-benar di gencat oleh orang tuanya. Mereka selalu meminta menantu pada Arman.

"Kamu sudah kepala tiga masih mau saja sendirian?"

Begitulah kalimat yang sering Arman dengar.

Apalagi Nadia, sepupunya itu mentang-mentang sudah menikah dan punya anak satu selalu saja mengejeknya. Padahal Arman ingat sekali waktu kecil Nadia mengejar-ngejar dirinya terus. Ngaku-ngaku pacarlah.

"Semuanya, thanks ya. Saya pulang dulu" pamit Arman pada rekan-rekan timnya.

"Iya bro hati-hati"

***

Arman mengendarai mobilnya dengan tenang menuju cafe. Ia harus mencari inspirasi untuk hobinya kali ini. Ya, Arman memang hobi melukis. Untuk mencari inspirasi, ia harus merilekskan dirinya.

Mobilnya sudah sampai di parkiran cafe, Arman turun dari mobil lalu masuk kedalam.

Sambil menunggu pesanannya diantar Arman memainkan ponselnya membuka akun Instagramnya dengan jutaan folowersnya.

"Aduh yang bener dong mba! Bisa kerja nggak sih!"

Suara makian perempuan dengan gaya nyentrik terdengar ditelinga Arman. Ia melirik meja depannya, ada satu pelyan wanita yang terlihat mengucapkan maaf berkali-kali pada perempuan nyentrik itu.

"Maaf, saya nggak sengaja"

"Maaf maaf ! Lo pikir lo itu maba?  minta maaf terus?!" wanita nyentrik itu mengibaskan bajunya yang kotor karena tumpahan kopi.

"Nggak becus banget sih lo kerja!"

Pelayan tersebut menunduk "Maaf mbak saya nggak sengaja, lagian kaki mbaknya tadi keluar dari meja saya kan jadi kaget" ucapnya.

Arman sedikit terkikik mendengar penuturan pelayan tersebut. Berani sekali menurutnya.

"Heh?! Ini kaki gue ya terserah gue lah mau di taroh dimana. Mau di ketiak lo kek, mau di atas genteng kek, di muka bapak lo juga boleh!"

AR-BOY [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang