23 -Janda & Tobeyi

36.8K 2.4K 188
                                    

• Pencet tombol 🌟 sebelum membaca⚠️
• Tandai jika ada typo
• Jangan lupa share cerita ini ke temen2 kelen🥰

Selamat membaca ❤️

***

"Ini siapa ngirim pesan kayak gini? Banyak banget pula" Arman menatap jengkel pada ponsel Daneen. Tangannya terus menggulir pesan-pesan dari nomor asing yang mengirimi pesan tak senonoh pada Daneen. Arman yakin pelakunya adalah orang yang sama. Bisa dilihat dari hari setelah Daneen memblokir satu-persatu nomor tersebut, maka nomor asing selanjutnya akan muncul kembali.

"Udahlah gak usah di urusin, udah aku block juga." Balas Daneen, yang tengah sibuk dengan laptop Arman yang ia pinjam untuk menonton Drakor.

"Ganti nomor aja yah, nanti aku beliin."

"Gak sekalian belliin hp baru juga ini bang?" goda Daneen.

Arman mendongak menatap pantat sekal Daneen didepannya. Pososi Daneen memang tengah tengkurap didepannya. "Kalau kamu minta ya nanti ku beliin sekalian, mau laptop juga? Kayaknya kamu suka nonton film-film bencong kayak begitu"

PLAK !!! Daneen menabok paha Arman dengan kencang.

"Sembarangan kalo ngomong. Bukan bencong, tapi pria asia memang sudah terlihat soft sejak lahir"

Arman mendengus, lalu ia ikut gabung dengan Daneen melihat laptopnya. "Wah apa ini? Jadi dia aslinya jelek banget ya? Make-upnya tebel banget" komen Arman.

"Cowok yang ini bagus ini, masih mau nerima ceweknya meskipun udah tahu wajah aslinya si cewek gimana"

"Kenapa harus muncul orang ketiga?! Peganggu banget!"

Daneen akhirnya meng-pouse videonya. Ia menatap kesal pada Arman. Cerewet sekali Arman ini.
"Bisa diem gak? Dari tadi nyerocos mulu." Omel Daneen.

Arman terkekeh menanggapi omelan pacarnya. Ehh ciee pacar.

Tapi tak Arman sangka ternyata cukup menyenangkan juga menonton film yang remaja seperti ini.
"Kamu team mana? Team Suho apa team Seojun?" tanya Arman, memang dalam drama yang ia tonton sekarang memiliki tema cerita cinta segitiga. Dimana ada dua kubu yang cukup kuat.
"Team seojun lah! Seojun gemoy banget gini!"

Arman mendelik tak terima, "Tapi kan Suho yang nemenin si cewek dari awal, dia juga nerima ceweknya walau jelek kok"

"Lah seojun juga nerima si cewek walaupun jelek kok. Kurang apa sih seojun?"

Arman membuang muka dengan mengerucutkan bibirnya, ia jadi kesal sendiri. Arman membayangkan dirinya berada di posisi kubu yang ia bela, dan si Andi yang menjadi lawan mainnya. Tapi Daneen malah lebih memilih tokoh yang ia tak suka. Menyebalkan sekali.

"Ehh mau kemana?" tanya Daneen ketika tiba-tiba Arman beranjak dari kasur.

"Mau cari yang seger-seger!"

Daneen menatap kepergian Arman, "Lah ngapa tu orang?"

***

"Jadi gue beneran gak ada kesempatan nih?" tanya Andi dengan santai, tapi jauh didalam lubuk hatinya ia merasa sakit.

"Iya sorry ya, lagian dari awal lo kan sudah tahu kalau gue gak suka sama lo" balas Daneen.

Andi terdengar menghela nafas, "Oke deh, gak papa. Gue cabut ya"

Daneen mengangguk, ia menatap Andi yang melangkah pergi. Tapi baru beberapa langkah, Andi berhenti lalu menghadap Daneen. "GUE TUNGGU JANDA LO!" teriak Andi lalu berlari sambil tertawa konyol.

AR-BOY [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang